Persediaan Pengaman Safety Stock Pemesanan Kembali Reorder Point

3. EOQ pada tahun 2010 = = = = 565.030,5282 = 565.031 liter Dari perhitungan di atas , pembelian bahan baku yang optimal untuk sekali pesan oleh perusahaan pada tahun 2010 adalah sebanyak 469.211,0349 liter dengan frekuensi sebesar = 10.6238 atau 11 kali. Jumlah uang pada pembelian yang optimal pada tahun 2010 adalah 565.031 liter x Rp 4.500 = Rp. 2.542.639.500

3.2.5 Persediaan Pengaman Safety Stock

Perhitungan Persediaan Pengaman dilakukan untuk melindungi atau menjaga perusahaan dari kemungkinan terjadinya kekurangan barang, misalnya karena penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan. 1. Safety Stock Tahun 2008 Dari Tabel Deviasi 2008 diperoleh nilai standar deviasi normal pada tahun 2008 adalah = 22.652,3908. Maka besarnya safety stock pada tahun 2008 adalah = x = 1,65 x 22.652,3908 = 37.376,4448 = 37.376 liter Jadi, persediaan pengaman yang harus disediakan oleh PT. Kereta Api pada tahun 2008 adalah 37.376 liter. Universitas Sumatera Utara 2. Safety Stock Tahun 2009 Dari Tabel Deviasi 2008 diperoleh nilai standar deviasi normal pada tahun 2008 adalah = 22.001,8480. Maka besarnya safety stock pada tahun 2009 adalah = x = 1,65 x 22.001,8480 = 36.303,0493 = 36.303 liter Jadi, persediaan pengaman yang harus disediakan oleh PT. Kereta Api pada tahun 2009 adalah 36.303 liter. 3. Safety Stock Tahun 2010 Dari Tabel Deviasi 2010 diperoleh nilai standar deviasi normal pada tahun 2010 adalah = 25.958,3616. Maka besarnya safety stock pada tahun 2009 adalah = x = 1,65 x 25.958,3616 = 42.831,2966 = 42.831 liter Jadi, persediaan pengaman yang harus disediakan oleh PT. Kereta Api pada tahun 2010 adalah 42.831 liter.

3.2.6 Pemesanan Kembali Reorder Point

Perusahaan melakukan pemesanan kembali yaitu disaat sebelum persediaan yang ada di gudang habis. Hal ini diperlukan karena tidak selamanya pesanan bahan baku dapat segera terkirim atau terpenuhi oleh pihak pemasok, sehingga diperlukan waktu tenggang atau lead time. Reorder Point diperoleh dengan memperhitungkan lead time dan tingkat kebutuhan per hari d. merupakan hasil kali L dan d ditambah dengan persediaan pengaman safety stock. Pada PT. Kereta Api Medan lamanya lead time adalah hanya 1 hari, pemesanan kembali bahan baku BBM akan langsung dapat Universitas Sumatera Utara tersedia keesokan harinya dikarenakan bahan baku dipesan langsung dengan menggunakan lokomotif yang biasanya menarik rangkaian BBM dari Dipo BBM Pertamina Labuan yang berdekatan dengan Stasiun Labuan. 1. Reorder Point Tahun 2008 = = x 1 + 37.376 = 16.435,4806 x 1 + 37.376 = 53.811,4806 = 53.811 liter. 2. Reorder Point Tahun 2009 = x 1 + 36.303 = 16.217,6194 x 1 + 36.303 = 52.520,6194 = 52.521 liter. 3. Reorder Point Tahun 2010 = x 1 + 42.831 = 16.674,4167 x 1 + 42.831 = 59.505,4167 = 59.505 liter.

3.2.7 Persediaan Maksimal Maximum Inventory