Perumusan Metode EOQ Persediaan Pengaman Safety Stock

2.4.1 Perumusan Metode EOQ

Model Persediaan ini memakai asumsi-asumsi sebagai berikut: a. Hanya satu barang yang diperhitungkan. b. Kebutuhan permintaan setiap periode diketahui, relatif tetap dan terus menerus. c. Barang yang dipesan diasumsikan langsung dapat tersedia atau berlimpah. d. Waktu tenggang lead time bersifat konstan. e. Setiap pesanan diterima dalam sekali pengiriman dan langsung dapat digunakan. f. Tidak ada pesanan ulang back order karena kehabisan persediaa. g. Tidak ada quantity discount. Secara grafis, model dasar persediaan ini dapat digambarkan sebagai berikut Nasution, 2008: 135 Tingkat Persediaan titik saat pesanan diterima reorder point Q Q-Dt rata-rata persediaan = Q2 Waktut Gambar 2 Grafik Model Persediaan EOQ Dalam metode EOQ digunakan beberapa notasi sebagai berikut: D = jumlah pemesanan barang suatu periode unittahun d = tingkat kebutuhan per unit waktu unittahun S = biaya pemesanan rupiah T = periodewaktu pemesanan tahun t = waktu satu putaran produksi tahun Universitas Sumatera Utara C = harga barang rupiah H = biaya penyimpanan rupiahunittahun Q = jumlah pemesanan unit F = frekuensi pemesanan kalitahun L = waktu tenggang atau lead time hari TC = total biaya persediaan rupiahtahun Merujuk pada Eddy Herjanto, 1999: 175: Frekuensi Pesanan = jumlah pemesanan barang suatu periode jumlah pemesanan = Biaya Pemesanan Pertahun = frekuensi pesanan x biaya pesanan = Biaya Penyimpanan Pertahun = persediaan rata-rata x biaya penyimpanan = Total Biaya Pertahun TC = biaya pemesanan pertahun + biaya penyimpanan pertahun = terjadi bila biaya pemesanan sama dengan biaya penyimpanan, maka 2DS = = adalah yaitu jumlah pemesanan yang memberikan total biaya persediaan yang optimal. Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Persediaan Pengaman Safety Stock

Berfungsi untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang, misalnya karena penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan. Batas toleransi yang digunakan oleh perusahaan adalah 5 di atas perkiraan dan 5 di bawah perkiraan. Dengan dua batas toleransi tersebut pada Tabel Standar Deviasi Normal maka nilai Standar Normal Deviasi yang digunakan adalah 1,65. Dengan Rumus : Dimana : = Safety Stock = Standar deviasi = = banyaknya data Eddy Herjanto, 1999 : 182

2.4.3 Pemesanan Kembali Reorder Point