berdistribusi tidak normal. Sedangkan nilai p kadar Sulfur dioksida 0,239 0,05 artinya data kadar Sulfur dioksida berdistribusi normal. Karena hasil analisa salah satu variabel ada
yang tidak berdistribusi normal maka untuk menguji hubungan jarak rumah dengan TPA terhadap Sulfur dioksida digunakan uji korelasi Spearman.
Tabel 4.19 Korelasi Spearman Variabel Jarak Rumah Dengan TPA Terhadap Kadar SO
2
Variabel Sulfur dioksida Dalam Rumah di Dusun III Desa Baru Tahun 2012
Koefisien Korelasi r p
Jarak Rumah Terhadap TPA
-0,001 0,994
Kadar SO Sulfur dioksida
2
Berdasarkan Tabel 4.19 diatas menunjukkan hasil uji korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,994 0,05 artinya Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara jarak rumah
dengan TPA terhadap kadar SO
2
di dalam rumah penduduk di Dusun III Desa Baru.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Observasi Komponen Rumah
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap 32 rumah penduduk di Dusun III Desa Baru yang dijadikan sebagai sampel, dapat dilihat bahwa ternyata komponen
rumah penduduk tersebut masih banyak yang belum memenuhi syarat. Adapun beberapa komponen rumah yang diobservasi adalah langit-langit atau plafon, konstruksi dinding,
jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga ruang tamu, ventilasi, dan sarana pembuangan asap dapur.
Langit-langit rumah yang baik adalah langit-langit rumah yang mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan serta mampu menyerap dan menahan panas yang dapat terbuat
dari tripleks atau gipsum berdasarkan ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No. 829MenkesSKVII1999. Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa
sebagian besar penduduk tidak memiliki langit-langit rumah 81,20. Untuk konstruksi dinding rumah yang telah diobservasi, ternyata ditemukan
konstruksi dinding rumah yang terbuat dari susunan anyaman bambu dan susunan kayu yang rapat sebesar 33,40. Konstruksi dinding ini memiliki celah yang kecil dan cukup banyak.
Hal ini memudahkan udara dari luar masuk ke dalam ruang rumah. Dinding adalah merupakan bagian yang terpenting dalam suatu konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
membentuk dan memisahkan ruang. Dinding juga memiliki fungsi yamg mempengaruhi kondisi kualitas udara dalam rumah. Dinding yang memenuhi syarat adalah dinding yang
memiliki lapisan semen atau diplester dengan tujuan agar angin tidak masuk ke dalam ruang rumah. Sehingga udara yang ada di luar rumah tidak masuk mencemari udara yang ada di
dalam ruang rumah. Kondisi jendela kamar tidur juga menjadi salah satu komponen rumah yang
diobservasi, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan ditemukan rumah penduduk yang
tidak memiliki jendela kamar tidur sebesar 9,38. Pada suatu ruang rumah, sekurang- kurangnya harus terdapat satu atau lebih jendela yang berhubungan dengan udara bebas.
Sedangkan kondisi jendela ruang keluarga dan tamu penduduk Dusun III Desa Baru berdasarkan hasil observasi ditemukan sebesar 6,25 yang tidak memiliki jendela ruang
keluarga dan tamu. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap ventilasi rumah penduduk di
Dusun III Desa Baru yang menjadi sampel, ternyata ada ditemukan rumah yang tidak memiliki ventilasi sebesar 9,38. Dalam penilaian rumah sehat menurut Departemen
Kesehatan R.I. Direktorat Jenderal PPM PL Tahun 2002, ventilasi menjadi salah satu parameter yang dinilai. Dikatakan rumah sehat yang memenuhi syarat diantaranya adalah
memiliki ventilasi tetap dengan ukuran lebih dari 20 dari luas lantai rumah. Adapun fungsi ventilasi ini adalah sebagai lubang tempat udara dapat keluar masuk secara bebas dalam
rumah. Selain langit-langit atau plafon, konstruksi dinding, jendela kamar tidur, dan jendela
ruang keluarga ruang tamu, ventilasi, dan sarana pembuangan asap dapur juga menjadi salah satu komponen rumah yang diobservasi. Berdasarkan tabel 4.9 yang telah disajikan
dapat dilihat bahwa penduduk Dusun III Desa Baru yang tidak memiliki sarana pembuangan asap dapur sebesar 84,37. Di Dusun III Desa Baru masih banyak persyaratan yang belum
dipenuhi sehingga kemungkinan pencemaran yang dapat menurunkan kualitas udara akan
meningkat. 5.2. Hasil Pengukuran Jarak Rumah Dari Tempat Pembuangan Akhir TPA
Sampah Namo Bintang Tahun 2012
Pengukuran kualitas udara Sulfur dioksida dilakukan pada 32 rumah penduduk di Dusun III Desa Baru karena kondisi rumah penduduk tersebut tersebar di sekitar Tempat
Pembuangan Akhir TPA Sampah Namo Bintang. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah