Prosedur Impinger Gas Sampler adalah sebagai berikut: 1.
Kabel power dihubungkan dengan arus listrik, kemudian pompa vacum dihidupkan dengan menggunakan panel ke posisi ON.
2. Masing-masing skala flow meter diatur debitnya dan dalam posisi low atau high sesuai
dengan aliran udara yang dikehendaki. 3.
Jika pengambilan sampel telah selesai, matikan alat dengan mengubah panel vacum ke posisi OFF.
4. Masing-masing tabung impinger yang berisi larutan absorbans dilepas kemudian larutan
absorbans dipindahkan ke dalam botol sampel warna gelapcokelat dan diberi tanda, kemudian disimpan dalam kotak pendingin tempat sampel.
5. Selanjutnya pengujian sampel gas dapat diperiksa di laboratorium.
3.9.2 Metode Analisa SO
2
1. Prinsip Kerja
dengan Pararosanilin
SO
2
2.
Peralatan dan Bahan
bereaksi dengan Kalium tetraclhoromerkurat TCM membentuk ion dichlorosulfitmerkurat yang bereaksi dengan pararosanilin hydrochloric dalam HCl dan
formaldehyde membentuk warna merah ungu. Intensitasnya dapat diukur dengan menggunakan spectrophotometer pada panjang gelombang 575 nm.
a. Peralatan:
Spectrophotometer
b. Bahan:
- Larutan absorban SO
-
Asam sulfanilat
2
-
Formaldehyde
- Larutan standar SO
2
-
Aquabidest 3. Cara Pembuatan
a. Larutan absorban dalam impinge hasil sampling dimasukkan dalam labu ukur 25 ml.
b. Ditambah 1 ml larutan asam sulfina kemudian dicampur dan ditambah 2 ml
formadehyde, dicampur selanjutnya ditambah 5 ml pararosanilin, dicampur dan ditambahkan aquabidest panas sampai batas tanda.
c. Dicampur hingga homogen dan didiamkan selama 30 menit supaya bereaksi sempurna.
d. Diambil 10 ml larutan sampel uji masukkan dalam kuvet yang bersih dan dibaca
dengan spectrophotometer pada panjang gelombang 575 nm. e.
Catat hasilnya, misalnya X. f.
Dari hasil pembacaan sampel uji X letakkan pada skala absorban. g.
Tarik garis horizontal ke arah garis linear sejajar garis konsentrasi. h.
Tarik garis vertikal ke arah skala konsentrasi sejajar absorban. i.
Titik pertemuan pada garis konsentrasi dibaca dan dicatat. j.
Setelah didapat hasil konsentrasi pada sampel dari pembacaan kurva, kemudian hasilnya dibaca lagi dengan menggunakan rumus:
Kadar SO Dimana: Y = hasil pembacaan pada kurva standar µg
�
3
2 =
� ���
Q = volume udara yang terhisap litermenit T = waktu sampling menit
4. Perhitungan a.
Konsentrasi SO
2
Jumlah SO dalam larutan standar
2
µg tiap 1 ml larutan standar yang digunakan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
��
2
µg = �
100 �
46 69
� 1
� � 10
100 �10
6
Keterangan: SO
2
: Jumlah SO
2
dalam larutan standar NaSO
2
µgml A
: Berat NaSO
2
46 : Berat molekul SO
yang ditimbang g
69 : Berat molekul NaSO
2
f : Faktor yang menunjukkan jumlah mol NaSO
2 2
yang menghasilkan warna yang setara dengan 1 mol SO
2
10100 : Faktor pengenceran dari larutan induk NaSO nilai f = 0,82
10
6
: Konversi dari g ke µg.
2
b. Volum contoh uji udara yang diambil
Volum contoh uji udara yangdiambil, dihitung pada kondisi normal 25ºC, 760mmHg dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
� = �
1
+ �
2
2 �
�
� �
�
�
� 298
760 Keterangan:
V : Volume udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25ºC, 76
mmHg �
1
: Laju alir awal Lmenit �
2
: Laju alir akhir Lmenit t
: Durasi pengambilan contoh uji menit �
�
: Tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji K �
�
:Temperatur rata-rata selama pengambilan contoh uji K 298
: Konversi temperatur pada kondisi normal 25ºC ke dalam Kelvin 760
: Tekanan udara standar 76 mmHg
c. Konsentrasi SO
2
Konsentrasi SO di udara ambient
2
Keterangan: di dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
���
2
= �
� � 10
25 � 1000
C : Konsentrasi SO
2
b : Jumlah SO
diudara µg ��
3
2
V : Volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25ºC,
760mmHg dari contoh uji hasil perhitungan dari kurva kalibrasi µg
10 25
: Faktor pengenceran 1000 : Konversi liter ke
�
3
3.10. Teknik Pengolahan Data Data yang dikumpul kemudian diolah dengan cara :
1. Editing
Memeriksa data terlebih dahulu apakah telah sesuai seperti yang diharapkan, misalnya memeriksa kelengkapan, kesinambungan, dan keseragaman data.
2. Koding
Menyederhanakan semua jawaban jika cara pengumpulan data menggunakan pertanyaan. Menyederhanakan jawaban tersebut dilakukan dalam bentuk memberikan simbol-simbol
tertentu. 3.
Tabulasi Mengelompokkan data dari suatu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimilikinya
sesuai dengan tujuan penelitian.
4. Cleaning
Yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak saat memasukkan data ke dalam komputer.
3.11. Teknik Analisis Data 3.11.1. Univariat
Yaitu melakukan analisis pada seluruh variabel yaitu komponen rumah, jarak rumah dan kualitas fisik udara suhu, kecepatan angin, dan kelembaban udara dalam rumah di
sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah TPA Namo Bintang serta kualitas udara dalam rumah yaitu kadar SO
2
3.11.2. Bivariat
Sulfur dioksida untuk mendeskripsikan tiap variabel yang diteliti.
Analisis bivariat dilakukan dengan uji Anova dan t-test untuk mengetahui hubungan komponen rumah, dan jarak rumah dalam rumah di sekitar Tempat Pembuangan Akhir
Sampah TPA Namo Bintang dengan kualitas udara yaitu kadar SO
2
Sulfur dioksida. Pada komponen rumah yaitu konstruksi dinding ditemukan hubungan sehingga dilanjutkan dengan
LSD dan Tukey dengan tujuan untuk melihat tingkat perbedaan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Baru yang berada di Kecamatan Pancur Batu dengan luas wilayah ± 400 Ha. Desa Baru berada ± 1 km atau memerlukan waktu ± 5 menit ke
Ibukota Kecamataan Pancur Batu. Desa Baru dibagi menjadi 5 lima dusun, yaitu : Dusun I dengan luas wilayah ± 80 Ha, Dusun II A dengan luas wilayah ± 70 Ha, Dusun II B dengan
luas wilayah ± 75 Ha, Dusun III dengan luas wilayah ± 110 Ha, dan Dusun IV dengan luas wilayah ± 75 Ha Profil Desa Baru Tahun 2012.
4.1.1. Keadaan Geografi
Desa Baru berada pada ketinggian yang relatif rendah. Adapun batas Desa Baru di
tinjau dari letaknya adalah sebagai berikut :
− Sebelah Utara : Kota Madya Medan dan Desa Namo Bintang
− Sebelah Selatan : Desa Namo Bintang
− Sebelah Barat : Desa Namo Simpur
− Sebelah Timur
: Desa Lama dan Desa Durin
Keadaan daerahnya terdiri dari daerah dataran rendah dengan keadaan iklim dari desa ini adalah beriklim tropis.