Adanya Kesempatan FAKTOR-FAKTOR TIMBULNYA PENCURIAN PADA SAAT

40 aparatur desa. Semua barang bantuan disimpan di balai desa untuk selanjutnya akan dibagikan kepada seluruh pengungsi yang ada di Desa Gulon. Semua barang bantuan dipercayakan kepada seluruh pengelola atau aparatur desa. Situasi atau kondisi seperti ini menjadi faktor atau alasan terjadinya pencurian, karena pada saat bencana alam semua orang membutuhkan bahan makanan termasuk pengelola atau aparatur desa. Kondisi seperti ini memicu seseorang untuk melakukan tindak pidana pencurian, tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh aparatur desa atau pengelola barang tersebut. Terkadang keadaan atau kondisi memaksa seseorang untuk melakukan tindak pidana pencurian, karena tuntutan kebutuhan yang harus dipenuhi. Apalagi pada saat bencana alam, semua orang pasti membutuhkan bahan makanan, pakaian atau kebutuhan lainnya. Barang bantuan terkadang tidak mencukupi kebutuhan yang diinginkan. Kebutuhan yang tinggi dan persedian bahan makanan yang disediakan untuk pererongan yang sedikit, membuat seseorang melakukan tindak pidana pencurian. Hal ini dilakukan oleh aparatur Desa Gulon, mengambil bahan makanan yang diperuntukkan untuk korban yang selanjutnya dibawa kerumah pelaku untuk dikuasainya. Tindak pidana dilakukan pada malam hari di Balai Desa Gulon yang menjadi posko bahan makanan para pengungsi. Barang bantuan dicuri oleh pelaku dan dimasukan kedalam mobil yang untuk selanjutnya dibawa ketempat yang dia kuasai atau rumah pelaku. 41 Hal ini membuktikan bahwasanya, keadaan yang memaksa bisa membuat seseorang tidak bisa mengendalikan atau mengontrol dirinya dalam berbuat. Tindak pidana pencurian sering disebabkan keadaan yang memaksa untuk memenuhi kebutuhannya. Belakangan ini sering terjadi bencana alam dan kurang perhatian dari pemerintah baik dari segi kesehatan maupun dari segi bahan makanan, hal ini bisa menyebabkan seseoranng melakukan tindak pidana pencurian pada saat bencana alam.

Dokumen yang terkait

Peranan Tes Deoxyribonucleic Acid (Dna) Dalam Pembuktian Tindak Pidana(Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 626 Pid. B / 2012 / PN. SIM, Putusan Mahkamah Agung No. 704 K / Pid / 2011, Putusan Mahkamah AgungNo. 1967 K/Pid/2007 dan Putusan Mahkamah Agung

2 84 105

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN)

4 83 81

Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank (Studi Kasus : No.1945 / Pid.B / 2005 / PN-MDN)

2 61 120

Asas Ne Bis In Idem Dalam Hukum Pidana (Pendekatan Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1384 / Pid.B / Pn. Mdn / 2004 Jo Putusan Pengadilannegeri Medan No. 3259 / Pid.B / Pn. Mdn / 2008)

2 49 163

Analisis Yuridis Putusan Hakim dalam Tindak Pidana Percobaan Pencurian dengan Pemberatan (Putusan Nomor : 87 / Pid.B / 2012 / PN.GS

0 7 8

ANALlSlS YURIDIS SENGKETA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KECAMATAN PAMUKAN UTARA KABUPATEN KOTABARU PROPINSI KALIMANTAN SELATAN (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru No. 09 / Pdt.G / 1998 / PN.KTB)

0 8 125

KEKUATAN HUKUM PEJANJIAN JUAL-BELI DIBAWAH TANGAN ATAS TANAH HAK YASAN (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 7 k / Pdt / 1991)

0 6 93

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (Studi Perkara Nomor : 43 / Pid / Sus / 2011 / PN.TK)

1 11 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Peranan Tes Deoxyribonucleic Acid (Dna) Dalam Pembuktian Tindak Pidana(Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 626 Pid. B / 2012 / PN. SIM, Putusan Mahkamah Agung No. 704 K / Pid / 2011, Putusan Mahkamah AgungNo. 1967

0 0 44