Lanjutan Tabel 13.
Faktor Petani
PT. ATB Kemitraan Petani-
PT. ATB B.
Ekternal Peluang
Opportunities
• Ketersediaan
lahan •
Dukungan pemerintah
• Prospek kelapa
sawit •
Komoditas andalan daerah
• Dukungan pemerintah
daerah •
Ketersediaan lahan petani
• Dukungan perbankan
• Prospek kelapa sawit
• Budaya kerja
perusahaan •
Kebijakan kredit revitalisasi
• Komoditas andalan
daerah •
Dukungan pemerintah daerah
• Ketersediaan lahan
petani •
Dukungan perbankan
• Prospek kelapa
sawit
Ancaman Threats
• Tren Ekonomi
• Situasi politik
dan keamanan dunia
• Keberadaan LSM
Daerah •
Situasi politik dan keamanan dunia
• Situasi politik dan
keamanan dunia
Prospek kemitraan antara petani dan PT. ATB dikaji berdasarkan faktor- faktor SWOT secara deskriptif adalah :
4.2.1. Kekuatan strengths
a. Kredibilitas mendapat akses modal
Kredibilitas dalam mendapat akses modal menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan keuangan yang dirasakan oleh petani. Melalui kerjsama
kemitraan, petani tidak perlu menyediakan dana tunai untuk dapat
memiliki kebun kelapa sawit. b.
Sarana dan prasarana
Untuk menjamin legalitas dan kelancaran usaha serta mendapatkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam merealisasikan rencana investasinya,
PT. ATB telah memperoleh izin-izin sebagai berikut : Izin Lokasi Perkebunan Bupati Muba, Izin Lokasi Bupati Muba, Surat Keterangan
Domisili Perusahaan, Akte Pengesahan Dep.HAM, NPWP, Akte Notaris Rusnaldy, SH.
c. Hubungan pemerintah
Setiap pelaksanaan usaha tentunya tidak dapat terlepas dari peran dan dukungan pemerintah. Hubungan yang baik dengan pemerintah akan
membantu kelancaran perijinan dan kegiatan operasional usaha
perkebunan. d.
Organisasi dan manajemen
Pola kerjasama kemitraan inti plasma dengan kepemilikan lahan oleh petani, pada umumnya dengan pola kerjasama bagi hasil profit sharing.
Petani sebagai ‘pemilik’ lahan, menyerahkan seluruh lahan kepada perusahaan inti untuk mendapatkan hak guna usaha HGU dan sebagai
imbalannya, petani mendapatkan persetase pembagian keuntungan dari total keuntungan pengusahaan kebun kelapa sawit.
e. Visi dan misi kemitraan
Kejelasan aturan atau kesepakatan antara PT. ATB dengan petani, sehingga menumbuhkan kepercayaan dalam hubungan kemitraan bisnis
yang ada. Kesepakatan tentang aturan, perubahan harga, dan pembagian hasil harus dibuat secara adil oleh pihak-pihak yang bermitra. Dengan
demikian, tujuan, kepentingan dan kesinambungan bisnis dari kedua pihak dapat terlaksana dan saling menguntungkan.
f. Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat Humas yang baik merupakan sebuah landasan yang diperlukan bagi petani untuk dapat maju dan berkembang. Dengan
hubungan masyarakat yang baik, maka dapat memberikan situasi kondusif dan aman dalam melaksanakan kegiatan usaha. Humas dengan petani dan
perusahaan dapat menjadi tolok ukur respon masyarakat terhadap kegiatan kerjasama kemitraan.
g. Budaya kerja perusahaan