Alkaloid SteroidTriterpenoid Senyawa Fitokimia

sangat kuat jika nilai IC 50 kurang dari 0,05 mgml, kuat untuk IC 50 antara 0,05-0,1 mgml, sedang jika IC 50 bernilai 0,101-0,150 mgml, dan lemah jika IC 50 bernilai 0,150-0,200 mgml.

2.6. Senyawa Fitokimia

Fitokimia adalah cabang ilmu yang mempelajari senyawa organik yang dibentuk dan ditimbun oleh tumbuhan, yaitu mencakup struktur kimia, biosintesis, perubahan serta metabolisme, penyebaran secara alami, dan fungsi biologis. Senyawa fitokimia bukanlah zat gizi, namun kehadirannya dalam tubuh dapat membuat tubuh lebih sehat, lebih kuat dan lebih bugar Astawan dan Kasih 2008. Senyawa fitokimia berpotensi mencegah bebagai penyakit seperti penyakit degeneratif dan kardiovaskuler Harborne 1987.

2.6.1. Alkaloid

Alkaloid adalah senyawa kimia tanaman hasil metabolit sekunder yang terbentuk berdasarkan prinsip pembentukan campuran Sirait 2007. Pada umumnya alkaloid merupakan senyawa yang bersifat basa adanya gugus amino yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen dalam bentuk gabungan sebagai bagian dari sistem siklik Harborne 1987. Kelompok senyawa alkaloid terdiri dari alkaloid sesungguhnya, protoalkaloid, dan pseudoalkaloid. Alkaloid sesungguhnya adalah racun, senyawa tersebut menunjukkan aktivitas phisiologi yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa, lazim mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklis, diturunkan dari asam amino, dan biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik. Protoalkaloid merupakan amin yang relatif sederhana dimana dalam nitrogen asam amino tidak terdapat cincin heterosiklis, dan diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino yang bersifat basa. Pseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asam amino, dan biasanya senyawa ini bersifat basa Sastrohamidjojo 1996.

2.6.2. SteroidTriterpenoid

Triterpenoid adalah senyawa dengan kerangka karbon yang disusun dari 6 unit isoprena dan dibuat secara biosintesis dari skualen, suatu C 30 hidrokarbon siklik. Senyawa tersebut tidak berwarna, kristalin, sering mempunyai titik lebur tinggi, umumnya sulit untuk dikarakterisasi karena secara kimia tidak reaktif. Triterpenoid dapat dibagi menjadi empat kelompok senyawa, yaitu triterpen sebenarnya, steroid, saponin, dan glikosida jantung cardiac glycoside. Beberapa triterpen dikenal dengan rasanya, terutama rasa pahit Sirait 2007. Steroid merupakan golongan dari senyawa triterpenoid. Hormon steroid dalam mamalia dibiosintesis dari kolesterol. Steroid berupa padatan kristal yang berwarna putih dan dapat berbentuk jarum kecil, lembaran, lempengan atau partikel amorf tergantung pelarut yang digunakan dalam kristalisasi. Steroid mempunyai 17 atom karbon atau lebih sehingga golongan senyawa ini cenderung tidak larut dalam air Wilson dan Gisvold 1982.

2.6.3. Flavonoid