PENDAHULUAN Latar Belakang Ekstraksi Senyawa Aktif Antioksidan dari Lintah Laut (Discodoris sp.) asal Perairan Kepulauan Belitung.
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Kondisi dunia yang semakin maju dengan berbagai teknologi telah mendorong penghuninya menjadi manusia modern. Pola hidup manusia yang
modern memiliki kesadaran yang rendah terhadap pemeliharaan kesehatan dan lingkungannya,
contohnya penggunaan
berbagai fasilitas
yang dapat
menimbulkan polusi udara. Pencemaran udara kota-kota besar di Indonesia saat ini telah melebihi standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO,
yaitu 50 mikrogram per meter kubik ìgm
3
PDPERSI 2009. Pencemaran udara yang telah melebihi standar WHO sangat rawan dalam menimbulkan berbagai
gangguan pada kesehatan. Sumber polusi dapat berasal dari kendaraan bermotor, industri, asap rokok,
mesin fotocopy, pendingin ruangan maupun kebakaran hutan. Tingkat polusi yang tinggi dapat menjadi salah satu pemicu terbentuknya radikal bebas sebagai produk
samping dari proses respirasi dan metabolisme normal tubuh. Senyawa radikal bebas juga dapat terbentuk dalam tubuh melalui proses oksidasi yang berlangsung
pada waktu bernapas, olah raga yang berlebihan maupun peradangan. Radikal bebas adalah senyawa kimia yang memiliki satu atau lebih
elektron tidak berpasangan di kulit terluar sehingga sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan protein, lipid, atau DNA. Reaksi antara radikal bebas dan
molekul tersebut dapat berujung pada timbulnya suatu penyakit Sofia 2008. Radikal bebas pada awalnya diperlukan untuk membunuh mikroorganisme
penyebab infeksi dalam tubuh makhluk hidup. Paparan radikal bebas yang berlebihan dan secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan sel,
mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi terhadap lingkungannya, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel yang memicu terjadinya berbagai jenis
penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, aterosklerosis, kencing manis dan kanker PDPERSI 2009. Reaktivitas radikal bebas ini dapat
diredam oleh senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menghambat oksidasi
molekul lain. Senyawa antioksidan ini akan menyerahkan satu atau lebih
elektronnya kepada radikal bebas sehingga dapat menghentikan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Di dalam tubuh terdapat mekanisme antioksidan
atau antiradikal bebas secara endogenik. Tetapi bila jumlah radikal bebas dalam tubuh berlebih maka dibutuhkan antioksidan yang berasal dari luar tubuh
eksogenik Pratiwi et al. 2006. Antioksidan sintetik yang berkembang saat ini dikhawatirkan dapat
memberi efek samping yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Tubuh manusia mempunyai batasan maksimum dalam mentolerir seberapa banyak konsumsi
bahan tambahan makanan setiap hari yang disebut ADI atau Acceptable Daily Intake. Nilai ADI untuk BHT adalah sebesar 0-0,3 mgkg bw WHO 1999;
D’Mello 2003. Kadar maksimum BHT dalam bahan pangan adalah 200 ppm Ketaren 1986. Penggunaan antioksidan sintetik pada manusia dalam jangka
panjang dan
jumlah berlebihan
dapat menyebabkan
kerusakan hati
Ford et al. 1980 diacu dalam Nurhikmah 2006. Potensi antioksidan alami harus dikembangkan untuk memperoleh antioksidan yang lebih aman dikonsumsi. Salah
satu sumber daya perairan yang berpotensi sebagai penghasil antioksidan alami adalah lintah laut Discodoris sp..
Lintah laut merupakan anggota kelompok filum mollusca yang tidak memiliki cangkang. Fungsi dari cangkang digantikan oleh sistem perlindungan
kimia berupa senyawa aktif dalam tubuhnya Davies-coleman 2006. Senyawa aktif ini digunakan lintah laut untuk melindungi diri dari serangan predator
maupun gangguan di lingkungannya. Masyarakat Bajo di Pulau Buton biasa mengkonsumsi lintah laut sebagai
aprodisiaka dan peningkat stamina tubuh. Penelitian sebelumnya telah dilakukan terhadap lintah laut yang berasal dari Pulau Buton. Hasil penelitian
Ibrahim 2001 menunjukkan bahwa lintah laut mengandung steroid yang memiliki aktivitas androgenik dan anabolik. Penelitian Witjaksono 2005
menunjukkan bahwa ekstrak dan minyak dari lintah laut mengandung sterol, asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Nurjanah 2009 menambahkan bahwa
lintah laut yang berasal dari perairan Pulau Buton mengandung antioksidan dan antikolesterol yang tinggi.
Lintah laut tidak hanya terdapat pada Perairan Pulau Buton. Perairan Kepulauan Belitung juga memiliki lintah laut yang dikenal dengan nama
“ inal-inal”, namun sebagian besar masyarakatnya belum mengetahui akan
keberadaan dan potensi yang dimiliki lintah laut. Hal tersebut mendasari penelitian ini untuk mengetahui potensi antioksidan yang terdapat dalam lintah
laut dari Perairan Kepulauan Belitung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya informasi mengenai kandungan senyawa antioksidan lintah laut yang
dapat bermanfaat untuk bidang pangan, farmasi maupun industri lainnya.