Dunia Kerja Toyota Production System TPS

32

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN

A. General Induction

Setiap orang yang akan masuk ke dalam lingkungan PT. TMMIN wajib mendapatkan induksi atau pengenalan mengenai perusahaan serta aturan-aturan dan prosedur keselamatan yang berlaku di dalam lingkungan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan juga orang lain dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan. Dalam induksi ini, diperkenalkan profil perusahaan dan prinsip yang dianut Toyota Way seperti prinsip dalam ketenagakerjaandunia kerja, Toyota Production System TPS, dan berbagai prosedur keselamatan yang berlaku di PT. TMMIN.

1. Dunia Kerja

Dalam hal ketenagakerjaan, karyawan PT. TMMIN harus memiliki lima peran dan dua tindakan dalam melaksanakan pekerjaannya sehari – hari. Kelima peran tersebut adalah : ikhlas dalam melaksanakan pekerjaan, melaksanakan kewajiban yang dibebankan dengan hati lapang, melaksanakan kewajiban-kewajiban dengan teliti dan sempurna, menghormati atasan dan menghargai rekan kerja dan memberikan ide-ide untuk mengembangkan perusahaan. Dan kedua tindakan adalah : inisiatif dalam menjalankan pekerjaan dan konsentrasi dalam menjalankan pekerjaan.

2. Toyota Production System TPS

Toyota Production System merupakan prinsip kerja Toyota dalam melakukan standarisasi dalam menghasilkan produknya. Pilar yang digunakan dalam TPS ini adalah berdasarkan keingingan konsumen yang pada umumnya menginginkan tiga hal pada suatu produk, yaitu kualitas sebaik mungkin, 33 harga yang pantas, dan tersedia pada saat yang dibutuhkan. Tiga hal yang dianut dalam TPS berdasarkan keinginan konsumen tersebut adalah tidak meneruskan produk yang cacat jidoka, menghilangkan segala bentuk pemborosan, dan just in time production. Dasar pemikiran untuk jidoka adalah ’Proses Berikutnya adalah Pelanggan’. Maksudnya setiap line proses melakukan pengecekan kualitas sebelum masuk ke proses berikutnya. Proses berikutnya dianggap sebagai pelanggan sehingga harus diberikan produk yang sebaik mungkin tanpa ada cacat atau ketidaknormalan pada produk tersebut. Prinsip dasarnya adalah menghentikan proses jika terjadi ketidaknormalan. Apapun proses yang sedang dilakukan, jika terjadi suatu ketidaknormalan pada produk, maka proses tersebut harus dihentikan. Hal ini untuk memudahkan inspektor untuk menetapkan suatu kondisi normal atau tidak. Menghilangkan segala bentuk pemborosan bertujuan untuk menghasilkan produk yang lebih murah dengan tanpa mengurangi kualitasnya. Dasar pemikirannya adalah profit dengan mengeliminir pemborosan. Terdapat konsep untuk mengeliminir pemborosan tersebut yang dikenal dengan istilah muda, mura, muri. • Muda, artinya sesuatu yang tidak menghasilkan nilai tambah waste seperti produksi berlebihan, menunggu, pengangkutan pada proses, gerakanpemindahan, inventorystok, perbaikan, dll. • Mura, artinya tidak merataketidakteraturan seperti volume produksi yang selalu berubah sehingga peralatan, mesin, dan orang disesuaikan dengan kondisi puncak meskipun kondisi tersebut hanya terjadi sewaktu – waktu. • Muri, artinya membebani mesin atau orang melebihi batas kemampuan. 34 Gambar 5. Ilustrasi muda, mura, muri Dalam TPS juga dikenal istilah Just In Time Production, yaitu membuat barang sesuai dengan yang dibutuhkan dan pada saat diperlukan.

3. Safety Rule Toyota