Welding line 1. Receiving Chek 2. Supply Shortir 3. Wiring 4. Stacking

42 berdiri dan terkadang pekerja melakukan pengambilan part dengan posisi pinggang memutar.

a.4. Stacking

Stacking , adalah proses untuk memasukkan box atau part ke dalam modul untuk kemudian diekspor ke berbagai negara. Pemasukan part ke dalam modul dilakukan satu persatu secara manual. Modul diletakkan pada dudukan yang tidak terlalu tinggi sehingga pekerja kadang membungkuk untuk meletakkan part ke dalam modul. Pada assy line , terdapat 5 line pos stacking. Dua untuk part berukuran kecil dan tiga untuk part yang lebih besar. Perhitungan poin ergonomi pada stacking adalah 50. b. Welding line b.1. Receiving Chek Kegiatan pada receiving chek pada welding line sama dengan pada assy line. Perhitungan poin ergonomi pada pos ini adalah sama dengan pada assy line yaitu 12.

b.2. Supply Shortir

Supply shortir pada welding line hampir sama dengan supply pada assy line. Hanya saja sebagian proses pada welding line dikerjakan menggunakan forklift dan juga terdapat alat bantu berupa hoist pada supply pada flow rack sehingga ergonomic risk point pada line ini sedikit lebih rendah dibanding line yang sama pada assy line, yaitu 54 poin.

b.3. Wiring

Proses wiring atau pengikatan part menggunakan kawat dilakukan dengan posisi berdiri. Pekerja terkadang harus mengambil part yang posisinya berada di bawah sehingga posisi tubuh membungkuk. Perhitungan poin ergonomi pada pos ini adalah 36. 43

b.4. Stacking

Berat part yang ada pada welding line relatif lebih berat dibanding pada assy line sehingga ditambahkan alat bantu berupa hoist untuk mengangkat part pada welding line. Terdapat 6 line stacking pada welding line. Tiga line untuk stacking part berukuran besar seperti bagian body mobil. Ergonomic risk point untuk tiga pos stacking ini adalah 54. Tiga pos stacking lainnya adalah untuk part yang ukurannya sangat bervariasi. Stacking 1 dan 2 untuk part yang relatif lebih kecil dibanding pada stacking 3. ergonomic risk point pada stacking 1 adalah 57 dan stacking 2 adalah 51. risk point pada stacking 1 lebih tinggi karena dudukan pada stacking 1 lebih rendah dibanding stacking 2 sehingga posisi membungkuk pekerja menjadi lebih banyak dibanding pada stacking 2. sedangkan ergonomic risk point pada stacking 3 adalah 65. Risk point pada stacking 3 merupakan yang paling tinggi dibanding pos lainnya karena part yang ditangani pada pos ini lebih banyak dan tidak terdapat dudukan untuk modul. Sehingga pekerja harus membungkuk untuk meletakkkan part ke dalam modul. Tidak adanya dudukan untuk modul pada pos ini dikarenakan terdapat beberapa ukuran modul yang digunakan. Tidak pada stacking 1 dan 2 yang menggunakan ukuran modul yang sama.

C. Diskusi