Safety Rule Toyota General Induction

34 Gambar 5. Ilustrasi muda, mura, muri Dalam TPS juga dikenal istilah Just In Time Production, yaitu membuat barang sesuai dengan yang dibutuhkan dan pada saat diperlukan.

3. Safety Rule Toyota

Toyota menerapkan safety rule bagi siapa saja yang memasuki lingkungan pabrik. Aturan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau hal – hal yang tidak diinginkan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Aturan di lingkungan pabrik antara lain adalah berjalan di jalur hijau yang telah disediakan dan tidak menelpon dan memasukkan tangan ke dalam saku saat berjalan. Berbagai aturan tersebut ditampilkan dalam simbolilustrasi dan tulisan pada papan yang dipasang ditempat yang mudah dilihat. Aturan atau safety rule di dalam pabrik lebih komplek dan spesifik baik bagi karyawan maupun visitor yang bekerja atau melakukan observasi di dalamnya. Aturan tersebut antara lain harus mengenakan alat pelindung diri APD, seperti helm. Jika akan memasuki line produksi di luar jalur hijau, maka harus mengenakan safety shoes. Beberapa APD khusus untuk areal Kapasitas angkut truk 4 ton Bagaimana cara mengangkut semua beban tersebut? 12 ton 4 ton 35 tertentu adalah masker untuk areal casting, safety vest untuk areal packing and vanning, ear plug untuk stamping, dan kaca mata pelindung untuk machining. Dalam proses produksi dikenal istilah STOP 6 Safety Toyota 0zero Procedure 6 yaitu suatu prosedur di Toyota untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang sering terjadi, dikelompokkan menjadi 6 kategori, ABCDEF, a. Apparatus, adalah kecelakaan atau insiden yang terjadi karena alat atau mesin. Seperti terjepit, tersayat, dsb. b. Big heavy, kejatuhan benda berat c. Car, tertabrak mobil atau kendaraan lain seperti forklift, towing, atau truk d. Drop, terjatuh e. Electricity, tersengat listrik f. Fire, kebakaran atau ledakan Jika terjadi kecelakaan atau suatu ketidaknormalan, maka operator harus melakukan porsedur SCW Stop, Call, Wait, yaitu menghentikan proses yang sedang dilakukan, memanggil atasan yang bersangkutan, dan menunggu hingga ada instruksi atau saran dari atasan yang telah memeriksanya. Aturan – aturan tersebut dibuat untuk menghindari terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan yang dapat menghambat produktivitas dan merugikan perusahaan dan karyawan.

B. Observasi