Peneliti Terdahulu yang Relevan Kerangka Pemikiran Penelitian

17 Gambar 3. Lima penentu mutu jasa terhadap kepuasan konsumen Kotler, 2005 Perusahaan dalam penyediaan produk kepada konsumen tidak selalu mendapatkan sisi positif bahkan terkadang dengan penyediaan mutu produk yang tidak sesuai dengan harapan konsumen akan menimbulkan kekecewaan atau ketidakpuasan konsumen. Engel, dkk 1994 berpendapat, bahwa respon konsumen terhadap ketidakpuasan dapat dilihat dari perilaku mengeluh konsumen. Ketidakpuasan timbul akibat tidak terpenuhinya harapan konsumen dan ada beberapa penyebab utama tidak terpenuhinya harapan konsumen Tjiptono, 2008, yaitu konsumen yang keliru mengkomunikasikan jasa yang diinginkan, konsumen keliru menafsirkan sinyal, kesalahpahaman dalam rekomendasi mulut ke mulut, kinerja perusahaan jasa yang buruk dan kesalahpahaman penyediaan jasa oleh pesaing.

2.9. Peneliti Terdahulu yang Relevan

Penelitian dengan masalah yang sama juga telah dilakukan oleh Fatmawati 2005 terhadap mutu pelayanan Hotel Mambruk Anyer. Berdasarkan penelitian tersebut, atribut yang perlu mendapat prioritas utama kuadran I, karena atribut-atribut ini dianggap sangat penting untuk tamu tetapi tingkat pelaksanaannya kurang baik, antara lain fasilitas rekreasi, mutu makanan dan minuman, kebersihan hotel, kesigapan karyawan dalam melayani tamu, kecepatan penanganan atas keluhan, kenyamanan dan kebersihan kamar. Atribut yang harus dipertahankan kinerjanya karena telah sesuai dengan harapan konsumen kuadran II adalah fasilitas keamanan, Tanggapan konsumen Kepuasan konsumen Tingkat pelaksanaan lima penentu mutu jasa Tingkat kepentingan lima penentu mutu jasa 18 keramahan karyawan dalam melayani tamu, kemudahan dalam melakukan pemesanan kamar dan kemudahan cara pembayaran. Desain front office, acara khusus yang diadakan hotel, fasilitas olahraga dan hargatarif kamar merupakan atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran III dimana atribut ini dianggap kurang penting dan kinerja hotel dinilai biasa. Atribut yang dinilai kurang penting untuk tamu, tetapi dapat dilaksanakan dengan baik oleh pengelola hotel kuadran IV, yaitu citra hotel, desain bangunan hotel, tempat parkir luas, kemampuan karyawan berkomunikasi dan kemudahan memperoleh informasi. Hasil perhitungan tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan CSI dapat diketahui bahwa tamu hotel yang menginap maupun tidak menginap merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Perusahaan melakukan aktivitas karena adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada masa sekarang terjadi persaingan yang sangat ketat pada sebuah industri, dimana perusahaan harus dapat menempatkan posisi yang tepat agar mendapat pangsa pasar yang lebih besar dari para pesaingnya. Penerapan strategi perusahaan dijadikan sebagai alat keunggulan bersaing perusahaan. Menciptakan konsumen yang puas dan setia merupakan salah satu strategi agar tetap unggul dalam persaingan. Sebagaimana yang harus diterapkan oleh Grage Sangkan Hotel SPA agar dapat bersaing dalam industri perhotelan di Kabupaten Kuningan. Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya perlu terus dibina Umar, 2003. Jika perusahaan dan pelanggan dapat berhubungan baik, maka akan menimbulkan persepsi pelanggan positif terhadap kesan yang diberikan kepada perusahaan. Dengan terbentuknya persepsi pelanggan pada sebuah perusahaan akan memberikan keuntungan pada perusahaan, yaitu adanya pembelian ulang dan menciptakan loyalitas konsumen. Adanya persaingan yang ketat dalam industri perhotelan, maka Grage Sangkan Hotel SPA harus memiliki strategi, dimana penciptaan produk dengan menyediakan fasilitas bervariasi dan pemberian pelayanan yang baik dan bermutu sebagai nilai tambah dalam persaingan dengan para pesaingnya di Kabupaten Kuningan. Pemberian pelayanan bermutu, yaitu pelayanan yang diberikan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, serta harus dapat melebihi apa yang diharapkan konsumen. Pengkajian mutu pelayanan dilakukan untuk mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan yang diinginkannya, untuk mengetahui penilaian persepsi konsumen mengenai standar pelayanan yang telah diperoleh dan harapan konsumen tentang pemenuhan kepuasan atas pelayanan yang akan diberikan sebagai perbaikan. Atribut pelayanan yang akan diukur berdasarkan konsep lima mutu jasa dengan kerangka pemikiran konseptual pada Gambar 4. 20 Analisis Faktor IPA CSI Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian Persaingan Industri Perhotelan Melakukan Wisata Kebutuhan Akomodasi Visi dan Misi Grage Sangkan Hotel SPA Menerapkan Standar Pelayanan Grage Sangkan Hotel SPA Pelayanan Akomodasi Hotel Tanggapan konsumen Grage Sangkan Hotel SPA Tingkat Kepentingan Konsumen Grage Sangkan Hotel SPA Tingkat Pelaksanaan Kinerja oleh Grage Sangkan Hotel SPA Lima dimensi mutu Jasa keandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan tangible Kepuasan Konsumen Grage Sangkan Hotel SPA Peningkatan Pelayanan Grage Sangkan Hotel Harapan konsumen Grage Sangkan Hotel Mutu Pelayanan 21

3.2. Metode Penelitian