Analisis Location Quotient LQ Teori Ekonomi Basis

i. Sektor Pemerintah dan Jasa Swasta Jasa Sosial, Hiburan dan Perorangan. Dari sebelas sektor diperkecil menjadi sembilan sektor antara lain sektor yang digabungkan menjadi satu adalah sektor kedelapan dan kesembilan menjadi sektor Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa perusahaan h. kemudian sektor kesepuluh dan kesebelas menjadi sektor Jasa-jasa i. dengan demikian dari sebelas sektor telah menjadi sembilan sektor. Semakin tinggi PDRB setiap sektor, berarti pendapatan daerah semakin besar pula. Peningkatan PDRB akan menyebabkan peningkatan perekonomian daerah, sehingga pengembangan di daerah itu tersebut dapat mencapai sasaran yangdiharapkan. Kegunaan dari data PDRB yakni : 1. Sebagai petunjuk awal tingkat kemekmuran ekonomi masyarakat, 2. Dapat digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi, 3. Dapat digunakan untuk mengetahui struktur ekonomi masyarakat, 4. Untuk mengetahui atau mengkaji pola pengeluaran masyarakat.

2.5. Analisis Location Quotient LQ

Location Quotient LQ didapatkan dengan cara membandingkan masing- masing sektor pada wilayah penelitian dengan sektor yang sama pada wilayah yang lebih luas. Hasil perbandingan ini kembali dibandingkan kembali dengan total PDRB yang lebih besar. Ada tiga kemungkinan nilai LQ : 1. LQ 1 artinya di daerah yang bersangkutan merupakan sektor basis, yaitu mempunyai kecenderungan lebih besar dari daerah yang lebih luas, dan cenderung untuk mengekspor. 2. LQ = 1 artinya di daerah yang bersangkutan dan daerah yang lebih luas adalah sama. 3. LQ 1 artinya di daerah yang bersangkutan lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang lebih luas, cenderung mengimpor. Dalam teknik ini kegiatan ekonomi suatu daerah terbagi menjadi dua golongan yaitu : a. Kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun di luar daerah yang bersangkutan. Industri seperti ini dinamakan industry basic. b. Kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar di daerah tersebut saja, jenis ini dinamakan industry non basic atau industri lokal. Dasar pemikiran teknik ini adalah teori economic base yang intinya adalah : karena menghasilkan barang-barang dan jasa untuk pasar di daerah maupun di luar daerah yang bersangkutan, maka penjualan ke luar daerah akan menghasilkan pendapatan bagi daerah tersebut. Terjadinya arus pendapatan dari luar daerah ini menyebabkan kenaikan konsumsi dan investasi di daerah tersebut, dan pada gilirannya akan menaikkan pendapatan dan menciptakan kesempatan kerja baru. Peningkatan pendapatan tersebut tidak hanya menaikkan permintaan terhadap industri basic, tetapi juga menaikkan permintaan akan industri non basic atau local . Kenaikan permintaan ini akan mendorong kenaikan investasi pada sektor yang bersangkutan sehingga investasi modal dalam produksi lokal merupakan investasi yang didorong sebagai akibat dari industry basic. Oleh Karena itu, industry basic lah yang patut dikembangkan disuatu daerah.

2.6. Teori Ekonomi Basis

Sektor basis adalah sektor yang memiliki LQ satu atau lebih. Teori ekonomi memendang bahwa kegiatan ekonomi regional terdiri dari kegiatan basis dan kegiatan nonbasis. Dengan demikian kegiatan basis ditambah dengan kegiatan nonbasis sama dengan seluruh kegiatan ekonomi untuk suatu daerah. Inti dari model ekonomi basis adalah arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh ekspor wilayah tersebut. Ekspor tersebut dapat berupa barang- barang dan jasa, termasuk tenaga kerja. Pendapatan pada sektor basis adalah fungsi dari permintaan dari luar exogenous, yaitu permintaan dari luar yang mengakibatkan terjadinya ekspor dari wilayah tersebut Budiharsono,2001. Teori ekonomi basis dikembangkan oleh Tiebout 1962 dan Pfouts 1960 dalam Budiharsono 2001. Berdasarkan teori ini ekonomi perkotaan memiliki dua bagian utama yaitu 1 aktivitas basis yang menghasilkan barang dan jasa untuk diekspor dan 2 aktivitas basis yang menghasilkan barang dan jasa untuk dikonsumsi lokal. Teori ekonomi basis menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berkaitan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Model ekonomi basis dikembangkan oleh Tiebout tahun 1962 dalam Budiharsono2001. Dalam model ekonomi basis Tiebout ini alat ukur yang digunakan adalah pendapatan dan bukan tenaga kerja. Penggunaan alat ukur tenaga kerja mempunyai banyak kelemahan seperti konversi pekerja paruh waktu, dan pekerja musiman menjadi pekerja penuh tahunan. Sehingga penggunaan tenaga kerja relatif kurang peka untuk mengukur perubahan terutama dalam jangka pendek. Kelebihan pendapatan sebagai alat ukur terutama apabila model digunakan untuk mengukur dampak potensial sebagai pasar dan mengetahui peran suatu perekonomian. Kelemahan dengan menggunakan pendapatan adalah masalah ketersediaan dan tingkat kepercayaan data. Sektor ekonomi basis atau nonbasis dapat diketahui dengan menggunakan beberapa metode yaitu pengukuran langsung dan metode pengukuran tidak langsung. Metode pengukuran langsung dapat dilakukan dengan survei langsung untuk mengidentifikasi sektor mana yang merupakan sektor basis. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan sektor basis dengan tepat, akan tetapi memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Metode kedua adalah metode pengukuran tidak langsung yaitu 1 metode melalui pendekatan asumsi, 2 metode location quotient LQ, 3 kombinasi metode 1 dan 2, dan 4 metode kebutuhan minimum. Dari keempat metode diatas, Glason dalam Anapaku 2002 menyarankan menggunakan metode Location Quotient LQ dalam penentuan sektor basis. Model ekonomi basis akan sangat baik digunakan untuk daerah yang belum berkembang, kecil, dan tertutup. Location Quotient merupakan teknik analisis yang tergolong sederhana dalam menentukan kegiatan ekonomi yang dapat dikembangkan dalam suatu wilayah. Asumsi yang dipakai adalah adanya persamaan permintaan pada wilayah yang kecil dengan wilayah yang lebih luas. Kebutuhan lokal masyarakat akan dipenuhi terlebih dahulu dari hasil daerah namun jika berlebih maka dapat diekspor atau dijual ke daerah lain. Budiharsono 2001. Penyebab mundurnya sektor basis adalah transportasi dan komunikasi yang terus berkembang, pendapatan dan penerimaan daerah terus meningkat, tekhnologi yang berkembang serta prasarana ekonomi sosial yang memadai. Kemunduran di sektor basis disebabkan oleh permintaan yang berubah di luar daerah, cadangan sumberdaya alam habis, dan kemajuan teknologi yang merubah komposisi input. Salah satu indikator yang digunakan dalam analisis perencanaan pegembangan ekonomi wilayah ialah pendekatan analisis yang didasarkan pada Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Kegiatan atau sektor basis yakni kegiatan yang mampu mengekspor barang dan jasa ketempat di luar batas-batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan atau yang memasarkan barang dan jasa mereka kepada orang-orang yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Kegiatan Nonbasis yakni kegiatan yang menyediakan barang barang dan jasa yang dibutuhkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal di dalam batas- batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Implisit di dalam pembagian dua kegiatan tersebut terdapat hubungan sebab akibat yang membentuk teori basis ekonomi. Bertambah banyaknya kegiatan sektor basis di suatu daerah, akan menambah arus pendapatan ke dalam daerah yang bersangkutan, menambah permintaan terhadap barang dan jasa di dalamnya serta menaikkan volume kegiatan nonbasis. sebaliknya berkuranya kegiatan basis akan mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang mengalir masuk kedalam daerah tersebut, dan turunnya permintaan terhadap produk dari kegiatan nonbasis. Dengan demikian kegiatan atau sektor basis mempunyai peranan sebagai penggerak utama dimana setiap perubahan mempunyai efek terhadap perekonomian. Teori basis ekonomi menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah yakni berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk di ekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan menciptakan peluang kerja.

2.7. Tinjauan Penelitian Terdahulu