jenis ikan dan binatang air kerang, siput dan udang, baik di air tawar maupun di air asin. Sedangkan nilai tambah pada kegiatan mengolah dan mengawetkannya
dihitung pada sektor industri pengolahan.
2.3.1. Jenis Usaha Perikanan
Usaha perikanan dibedakan menurut jenisnya sebagai berikut : a. Perikanan Laut
a Penangkapan
Penangkapan ikan yakni pengelolaan sumberdaya laut dengan cara memburu dan menagkap ikan, dengan menggunakan sarana penagkapan
yang dilakukan nelayan atau perusahaan penangkapan ikan. Wilayah penangkapan perikanan laut meliputi perairan 12 mil laut,
termasuk perairan pantai yang di dominasi oleh perikanan rakyat dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif ZEE Indonesia.
b Budidaya
Budidaya yakni pemanfaatan wilayah pesisir pantai yang tenang dan terlindung seperti daerah teluk untuk memelihara komoditi perikanan
laut yang bernilai ekonomis penting seperti ikan, karang, mutiara, rumput laut dengan menggunakan teknologi budidaya tertentu. Kegiatan ini
dilakukan secara perorangan, kelompok atau perusahaan.
b. Perikanan Darat a
Penangkapan di perairan umum Penangkapan di perairan umum yakni pemanfaatan perairan umum seperti
sungai, waduk, danau dan rawa dengan cara memburu atau menangkap ikan dengan menggunakan alat penangkapan.
b. Budidaya Proses budidaya dilakukan di tambak atau di kolam.
2.3.2. Sumberdaya Manusia Bidang Perikanan dan Produktifitasnya
Kualitas sumberdaya manusia di bidang subsektor perikanan pada umumnya memang masih belum berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan
teknologi perikanan. Tingkat pendidikan dan keterampilan para nelayan dan petani ikan masih relatif rendah, kemampuan manajemennya masih lemah dan
pola hidup yang masih kurang sehat, sehingga kurang mampu memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraannya. Sebagian besar dari semua perikanan skala kecil perikanan rakyat masih
menghadapi kenyataan produktifitas rendah dengan penghasilan rata-rata tergolong rendah. Pelaku perikanan rakyat berikut sumberdaya lingkungannya
sangat peka terhadap intervensi modal dan teknologi, umumnya mereka mudah tergusur.
2.3.3. Produksi Perikanan Laut
Latuconsina, dkk 1992 menyatakan bahwa perikanan dapat dikelola sebagai sumberdaya yang dapat diperbaharui, tetapi dapat terjadi pengurangan
serius dalam jumlah stok untuk jenis-jenis tertentu, apabila tingkat penangkapan jauh melebihi tingkat pertumbuhan populasi itu sendiri. Koesbiono 1978
mengatakan bahwa produksi di bidang perikanan laut mempunyai sifat-sifat khusus yang tidak terdapat pada usaha tani di darat, karena faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan operasi ikan selain dipengaruhi oleh kecepatan kapal, ukuran kapal yang dignakan, serta jumlah nelayan, juga sangat ditetukan oleh
keadaan musim ikan, arus dan suhu.
2.3.4. Perikanan Laut sebagai Sumberdaya