Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perencanaan dan pengendalian merupakan hal krusial yang sangat diperlukan dalam menjalankan suatu organisasi atau perusahaan. Pada organisasi atau perusahaan yang masih kecil, perencanaan dan pengendalian dapat dilaksanakan secara langsung oleh pimpinan melalui pengamatan dan observasi fisik. Ini dianggap sudah memadai karena ruang lingkup yang harus dikendalikan masih terbatas. Namun jika suatu organisasi atau perusahaan telah semakin berkembang, maka perencanaan dan pengendalian secara langsung makin sulit dilaksanakan. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan cara lain untuk melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap perusahaannya. Salah satu komponen penting dalam perencanaan perusahaan adalah anggaran. Kemudian dalam akuntansi manajemen, anggaran juga merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengendalian manajemen. Anggaran yang dibuat harus selaras dengan tujuan perusahaan secara umum dan saling mendukung tujuan dari masing-masing divisi perusahaan secara khusus. Anggaran berisikan tindakan-tindakan atau langkah-langkah apa yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan tersebut. Dengan kata lain, anggaran adalah sebuah rencana tentang kegiatan di masa mendatang yang mengidentifikasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. 18 Pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan membutuhkan peran semua individu yang ada dalam perusahaan karena tujuan organisasi merupakan alat untuk menyatukan semua unsur yang ada dalam organsisasi. Pada dasarnya proses penyusunan anggaran merupakan proses penetapan peran bagi setiap manajer dalam perusahaan. Dalam hal ini, manajer diberi peran untuk melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran yang ditetapkan oleh anggaran. Sehingga proses dalam penyusunan anggaran melibatkan berbagai tingkatan manajemen mulai dari manajemen tingkat atas top level management sampai manajemen tingkat bawah lower level management . Selanjutnya, timbul pertanyaan bagaimana caranya untuk menghasilkan anggaran yang efektif. Untuk menciptakan anggaran yang efektif, manajer tingkat atas memerlukan estimasi yang dapat dipercaya tentang kondisi yang akan datang dari para manajer di tiap lapisan divisi perusahaan. Namun jika bawahan menyerahkan nilai estimasi yang tidak tepat, maka akan tercipta senjangan anggaran. Senjangan anggaran diartikan sebagai tindakan yang disengaja dalam melakukan estimasi anggaran yang memudahkan bawahan untuk mencapai anggaran tersebut Nouri dan Parker, 1996. Senjangan anggaran diciptakan dengan menyatakan terlalu rendah pendapatan dan menyatakan terlalu tinggi biaya. Estimasi yang tidak tepat ini dapat mengurangi efektivitas penganggaran dalam perencanaan dan pengendalian perusahaan. Para peneliti akuntansi menemukan bahwa tingkat 19 senjangan anggaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk besarnya peran atau partisipasi bawahan di dalam proses penyusunan anggaran. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Orsi 1973, Camman 1976, Merchant 1985, Dunk 1993, dan Stevens 2002 menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran. Sedangkan hasil penelitian Lowe dan Shaw 1968, Young 1985 dan Lukka 1988 berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Orsi, Camman, Merchant, dan Dunk. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dan senjangan anggaran mempunyai hubungan positif, yaitu peningkatan partisipasi dalam proses penyusunan anggaran akan semakin meningkatkan senjangan anggaran. Hasil penelitian-penelitian sebelumnya mengindikasikan hasil yang masih saling bertentangan mengenai hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil penelitian yang berlawanan ini mungkin karena ada faktor lain yang juga berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Hasil yang tidak konsisten dari penelitian-penelitian sebelumnya, memungkinkan dilakukan pendekatan kontijensi untuk mengevaluasi keefektifan hubungan antara dua variabel misalnya hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dengan menggunakan variabel kontekstual sebagai variabel moderating. Dalam hal ini, variabel kontekstual yang digunakan sebagai variabel moderating adalah komitmen organisasi. 20 Komitmen organisasional merupakan komitmen dari masing-masing individu dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk bersikap loyaltidak loyal terhadap perusahaan. Individu yang mempunyai komitmen yang tinggi akan berpandangan positif dan berusaha melakukan yang terbaik bagi organisasi Porter et al., 1974 ; Angle dan Perry, 1981. Dengan komitmen organisasi yang tinggi, senjangan anggaran dapat dihindari. Tetapi jika komitmennya rendah, senjangan anggaran dapat terjadi. Karena individu dengan komitmen organisasi rendah mempunyai kecenderungan untuk mementingkan kepentingan diri sendiri diatas kepentingan organisasi. Belianus P. Latuheru 2005 melakukan penelitian mengenai hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran dengan memasukkan variabel komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Hasilnya menunjukkan bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh negatif terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Semakin besar komitmen organisasi tiap individu yang berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran akan menurunkan kecenderungan melakukan senjangan anggaran. Namun Belianus P. Latuheru 2005 pada penelitiannya menyatakan bahwa masih ada keterbatasan yang mempengaruhi hasil penelitiannya tersebut, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada aspek yang sama untuk mengetahui konsistensi hasil penelitiannya. Sampel yang digunakan dalam penelitian hanya berasal dari perusahaan manufaktur yang 21 berada di suatu kawasan industri. Hal ini membatasi kemampuan generalisasi hasil penelitian. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran untuk generalisasi hasil penelitian. Dalam penelitian ini variabel komitmen organisasi tetap diajukan sebagai variabel moderating pada hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Akan tetapi, kali ini sampel yang akan digunakan berasal dari perusahaan nonmanufaktur yaitu perusahaan jasa asuransi yang berada di kawasan DKI Jakarta. Karena seperti yang dinyatakan oleh Mia dan Goyal 1991 bahwa dalam situasi yang kompetitif, penggunaan anggaran oleh industri jasa ataupun sektor publik, bisa berbeda dengan perusahaan manufaktur. Penelitian ini kembali menguji apakah komitmen organisasi sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul ” Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating ”. 22

B. Rumusan Masalah Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA METRO)

0 65 79

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA METRO)

0 6 16

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 13

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi empiris pada perusahaan manufaktur di kota

0 2 13

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA RSU DI WILAYAH SURAKARTA.

0 0 15

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA RSU DI WILAYAH SURAKARTA.

0 0 7

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGANANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Ruma

0 0 17

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating pada PT. KAI Bandung.

2 6 23

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. POS INDONESIA WILAYAH SURABAYA SELATAN.

0 0 81