TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manfaat Penelitian

adanya peranan teknologi. Dengan demikian model dasar pertumbuhan neo klasik adalah: Y = FK,N ............................................................................................2.1 Dimana Y adalah pendapatan, K adalah jumlah stok modal, dan N angkatan kerja. Dengan membagi kedua sisi dengan N diperoleh: y = fk ...................................................................................................2.2 dimana: y merupakan pendapatan perkapita dan k adalah modal perkapita. Hal ini berarti bahwa model tersebut menggambarkan pentingnya tambahan modal dan populasi. Jumlah penduduk juga akan memengaruhi jumlah pekerja. Hal ini berarti terjadi penambahan faktor produksi yang nantinya akan menambah output. Produktivitas pekerja juga berpengaruh pada jumlah barang dan jasa yang dihasilkan. Dengan demikian perlu adanya pengalaman kerja dan pendidikan. Todaro 2000 menulis bahwa ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa. Ketiganya adalah: 1. Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia 2. Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya akan memperbanyak jumlah angkatan kerja 3. Kemajuan teknologi Todaro 2000 melihat pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan dalam produksi barang dan jasa, yang diikuti dengan perubahan struktural. Dimana perubahan tersebut diawali dari terciptanya tahapan-tahapan pertumbuhan, yaitu transformasi dari sistem pertanian subsisten yang miskin menjadi negara industri yang modern. Mankiw 2002 menulis, pertumbuhan sebagai peningkatan standar hidup yang diakibatkan bertambahnya pendapatan yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi barang dan jasa. Menurut Kuznets, dalam Todaro 2000, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Selanjutnya Kuznets, dalam Todaro 2000 mengemukakan enam karakteristik atau ciri proses pertumbuhan ekonomi yang bisa ditemui di hampir semua negara yang sekarang maju sebagai berikut: 1. Tingkat pertumbuhan output per kapita dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. 2. Tingkat kenaikan total produktivitas faktor yang tinggi. 3. Tingkat transformasi struktural ekonomi yang tinggi. 4. Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi. 5. Adanya kecenderungan negara-negara yang mulai atau yang sudah maju perekonomiannya untuk berusaha merambah bagian-bagian dunia lainnya sebagai daerah pemasaran dan sumber bahan baku yang baru. 6. Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai sekitar sepertiga bagian penduduk dunia. Model yang dikembangkan oleh Rostow stages-of growth model of development, pada tahun 1950-an meliputi tahapan masyarakat tradisional, tahapan penyusunan kerangka dasar tinggal landas, tahapan pertumbuhan berkesinambungan, tahapan tinggal landas, tahapan menuju kematangan dan tahapan konsumsi yang tinggi. Model Harrod-Domar menekankan perlunya syarat dalam rangka ”steady growth” dimana model ini memerlukan asumsi. Salah satunya adalah perekonomian yang dianalisis adalah model tertutup. Namun demikian model ini menganalisis perekonomian dalam jangka panjang. Hal ini terlihat pada pandangan Harrod-Domar yang menyatakan perlunya penambahan pengeluaran agregat jangka panjang dalam rangka menaikkan pertumbuhan ekonomi. Baro 1990 dalam Sodik 2007 menguji model pertumbuhan endogen mengenai hubungan antara bagian pengeluaran pemerintah di dalam GDP. Keistimewaan model Barro ini adalah adanya constan return to capital secara luas termasuk private capital dan public services di dalam produksi, tepatnya hubungan yang timbul antara ukuran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Sodik 2007 menulis bahwa : mengikuti model dari Barro 1990 tentang model pertumbuhan, Hsieh dan Lai 1994 memberikan model teori dampak pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan. Hsieh dan Lai melihat kenaikan