2.1.3 Siklus hidup
Siklus hidup X. festiva sejak peletakan telur sampai keluarnya kumbang adalah sekitar 6
– 8 bulan Franssen 1931 dalam Husaeni 2008. Menurut Notoatmodjo 1963 siklus hidup serangga ini sekitar 4
– 7 bulan; stadium telur berlangsung 21- 35 hari rata-rata 25 hari, umur rata-rata kumbang betina lima
hari maksimum 15 hari dan kumbang jantan tujuh hari maksimum 15 hari. Berdasarkan hasil penelitian Matsumoto dan Irianto 1998 di laboratorium, umur
rata-rata kumbang betina adalah 4,7 hari berkisar dari satu sampai 10 hari dan umur rata-rata kumbang jantan adalah 9,4 hari berkisar dari empat sampai 15
hari. Pada kondisi alami perkembangan kumbang jantan mulai dari telur sampai keluarnya kumbang dari liang gerek berlangsung selama 253 hari dan untuk
kumbang betinanya 250 hari Matsumoto 1994. Pada kondisi alami ini umur rata- rata kumbang kumbang jantan 11,5 hari dan kumbang betinanya 5,3 hari. Pada
pemeliharaan X. festiva dengan menggunakan makanan buatan Insecta Nihon Nosan, hanya tiga individu yang yang berhasil menjadi kumbang satu ekor jantan
dan dua ekor betina. Siklus hidup kumbang jantan berlangsung selama 159 hari, terdiri dari stadium telur 31 hari, larva 119 hari, pupa 9 hari dan dewasa 19 hari.
Siklus hidup kumbang betina berlangsung selama 193 hari, terdiri dari stadium telur 24 hari, larva 151 hari, pupa 16 hari dan dewasa 17 hari Matsumoto 1994.
2.1.4 Perilaku serangga
X. festiva tergolong serangga nokturnal, yaitu serangga yang aktif pada malam hari Notoatmodjo 1963. Kumbang boktor sengon ini melakukan
penerbangan, perkawinan dan bertelur pada malam hari. Kumbang keluar dari liang gereknya pada jam 18
– 22, kadang-kadang lebih awal dari jam 18. Notoatmodjo 1963, Matsumoto 1994. Kumbang yang baru keluar akan tinggal
beberapa saat pada batang sengon untuk kemudian terbang. Di daerah Ngancar KPH Kediri, keluarnya kumbang X. festiva dari liang
gerek terjadi sepanjang tahun, yaitu pada bulan-bulan Januari, Pebruari, Maret, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember dan Desember. Ini berarti
bahwa serangan hama pada hutan tanaman sengon dapat terjadi sepanjang tahun. Nisbah kelamin sex ratio antara kumbang jantan dan kumbang betina adalah 1 :
1 Matsumoto dan Irianto 1998.
Jarak terbang kumbang X. festiva tidak jauh, sekali terbang hanya mampu terbang sejauh 3 - 4 meter dan tinggi terbangnya sekitar 0,5 - 1 m, kadang-kadang
sampai 2 meter Natawiria 1973. Untuk mencapai jarak yang lebih jauh kumbang harus terbang beberapa kali dan dapat dibantu oleh tiupan angin. Oleh karena
jarak terbangnya yang tidak jauh, maka serangan X. festiva pada suatu tegakan sengon cenderung mengelompok dan seringkali satu batang pohon diserang
sampai beberapa kali. Adanya serangan sampai ketinggian 15 m pada suatu batang pohon sengon dapat terjadi karena kumbang betina X. festiva berjalan ke
arah atas batang pohon untuk meletakkan telurnya Matsumoto 1994.
2.1.5 Daerah penyebaran