Tujuan Penelitian Hipotesis Karakteristik Tanah Podsolik Merah Kuning

tidak berlangsung lama, disebabkan oleh mahalnya harga bahan-bahan yang dipasarkan Bavel, 1950 dalam Arsyad, 1975. Pembuatan bahan pemantap struktur tanah atau Soil Conditioner yang berasal dari bahan alami, murah, bersifat insitu, dan terbarukan akan sangat penting bagi pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu penelitian ini akan mengujikan pengaruh formulasi Soil Conditioner berbahan dasar jerami padi dan sampah pasar terhadap tanah Podsolik Merah Kuning.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk 1 mengembangkan Soil Conditioner berbasis bahan alami dalam bentuk formulasi briket yang dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah Podsolik Merah Kuning 2 Mengembangkan metoda aplikasi Soil Conditioner untuk meningkatkan produktivitas pertanian pangan lahan kering berkelanjutan. 3 Menentukan formulasi dan cara aplikasi yang terbaik untuk meningkatkan kualitas tanah, sehingga dapat digunakan untuk pertanian lahan kering dan meningkatkan produktifitas pertanian.

1.3. Hipotesis

• Pemberian Soil Conditioner alami dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah Podsolik Merah Kuning. • Jenis Soil Conditioner yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda pada perubahan sifat fisik dan biologi tanah Podsolik Merah Kuning. • Dosis dan aplikasi Soil Conditioner mempengaruhi sifat fisik dan biologi tanah Podsolik Merah Kuning. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Tanah Podsolik Merah Kuning

Podsolik merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25 hingga 27 dari total luas daratan Indonesia Subagyo et al., 2004 dan Notohadiprawiro, 2006. Sebaran terluas terdapat di Kalimantan 21.938.000 ha, diikuti di Sumatera 9.469.000 ha, Maluku dan Papua 8.859.000 ha, Sulawesi 4.303.000 ha, Jawa 1.172.000 ha, dan Nusa Tenggara 53.000 ha. Tanah ini dapat dijumpai pada berbagai relief, mulai dari datar hingga bergunung Prasetyo dan Suriadikarta, 2006. Podsolik adalah tanah di daerah hangat dan basah. Biasanya Podsolik berkembang pada iklim basah, tropis menuju subtropis, pada hutan atau hutan dengan vegetasi rumput. Dengan sistem manajemen yang tinggi, Podsolik bisa menjadi salah satu tanah paling produktif di dunia. Tanah ini berada di area bebas beku untuk periode yang lama dan di area basah dengan cukup curah hujan untuk komoditas pertanian atau dengan cadangan air yang cukup untuk irigasi. Proses utama dalam pembentukan Podsolik adalah pelapukan mineral liat, translokasi dari akumulasi liat dalam harison argilik atau kandik, dan pencucian kation basa dari profil tanah. Sebagian besar Podsolik telah berkembang pada kondisi lembab di iklim hangat menuju tropis. Podsolik terbentuk pada permukaan lahan tua, biasanya pada vegetasi hutan, juga ada beberapa pada savanna atau bahkan vegetasi rawa Brady dan Weil, 2002. Penampang tanah yang dalam dan kapasitas tukar kation yang tergolong sedang hingga tinggi menjadikan tanah ini mempunyai peranan yang penting dalam pengembangan pertanian lahan kering di Indonesia. Hampir semua jenis tanaman dapat tumbuh dan dikembangkan pada tanah ini, kecuali terkendala oleh iklim dan relief. Kesuburan alami tanah Podsolik umumnya terdapat pada horizon A yang tipis dengan kandungan bahan organik yang rendah. Unsur hara makro seperti fosfor dan kalium yang sering kahat, reaksi tanah masam hingga sangat masam, serta kejenuhan aluminium yang tinggi merupakan sifat-sifat tanah Podsolik yang sering menghambat pertumbuhan tanaman. Selain itu terdapat horizon argilik yang mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti berkurangnya pori mikro dan makro serta bertambahnya aliran permukaan yang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya erosi tanah. Penelitian menunjukkan bahwa pengapuran, sistem pertanaman lorong, serta pemupukan dengan pupuk organik maupun anorganik dapat mengatasi kendala pemanfaatan tanah Podsolik Prasetyo dan Suriadikarta, 2006.

2.2 Sifat-Sifat Fisik Tanah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Kapur dan Kotoran Kelinci terhadap Sifat Kimia Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo Varietas Sentani pada Tanah Podsolik Merah Kuning Jasinga

0 3 113

Pengaruh Pemberian Beberapa Ukuran Mineral Zeolit dan Bahan Organik terhadap Sifat-sifat Kimia Tanah, Serapan Unsur P, K, Ca, Mg, Na, dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning Jasinga

0 5 106

Pengaruh Pemberian Kompos Sampah Kota dan Kapur Terhadap Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah serta Pertumbuhan Kedelai (Glycine max (L) Merril) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning dari Jasinga

0 4 89

Pengaruh Intensitas Pengolahan Tanah dan Bahan Organik terhadap Sifat Fisik Tanah

0 4 186

Pengaruh Pemberian Bokashi Kotoran Ayam dan Bokashi Rumput terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Podsolik Merah Kuning Gajrug dan Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) varietas Willis.

0 8 57

Kajian Hubungan Antara Kekuatan Tanah dengan Densitas pada Tanah Latosol dan Podsolik Merah Kuning

0 14 9

Kajian Hubungan Antara Kekuatan Tanah dengan Densitas pada Tanah Latosol dan Podsolik Merah Kuning

0 12 9

Pengaruh Pengapuran Tanah Podsolik Merah Kuning Terhadap Pertumbuhan Rumput Tropika

0 9 73

Penambahan Pembenah Tanah Dan Mikroorganisme Tanah Terhadap Produktivitas Rumput Setaria Splendida Stapf Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

0 7 90

Pengaruh Penerapan Olah Tanah Konservasi Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Produksi Jagung Pada Tanah Podsolik Merah Kuning Di Lampung Timur

1 14 36