21
3.2.1.2 Desain Alat
Pemisahan kompartemen eceng gondok menggunakan kantong waring dengan ukuran 0,1 x 0,1 x 0,2 m
3
. Pemisahan pada kompartemen eceng gondok dan ikan menggunakan plastik untuk mengatur eceng gondok pada posisi di tengah dengan ukuran 0,2 x 0,2 m
2.
. Alat untuk mengukur pertumbuhan eceng gondok panjang akar, panjang dan lebar
daun menggunakan meteran gulung dan ikan menggunakan kalifer. Alat untuk mengambil contoh ikan menggunakan seser dengan diameter 0,2 m dan
panjang tangkai 1 m. Alat untuk mengambil contoh fitoplankton menggunakan kemerer water sampler
dengan volume 3 L, kemudian disaring dengan net plankton dengan ukuran mata jaring 40 µm.
3.2.1.3 Variabel
Variabel yang diukur selama penelitian meliputi kualitas air, ikan, dan fitoplankton.
Kualitas air
Kualitas air yang ditera adalah suhu T, oksigen terlarut OT, nitrat NO
3
, amoniak NH
3
, ortofosfat PO
4 -3
, dan bahan organik total BOT, Data tersebut kemudian dihitung untuk menentukan variabel kerja yang meliputi kesuburan perairan, OT minimum adalah
OT terendah pada pengamatan 24 jam, dan OT
maksimum
OT
tertinggi
. Eceng gondok yang ditera adalah bobot, Data tersebut kemudian digunakan untuk menentukan variabel kerja
yaitu: Laju pertumbuhan
= B
t1
+ k
1t1
, Penambahan biomassa eceng gondok = B
t1.
e
k 1
t1
Penurunan biomassa eceng gondok = B
t1.
e
-k 2
t
Laju perambanan
k
2
B
to
= Biomassa eceng gondok pada hari ke – 0 kg
B
t1
= Biomassa eceng gondok pada hari ke – 1 kg
B
t2
= Biomassa eceng gondok pada hari ke – 2 kg
t = Selang waktu pemeliharaan hari k
1
= Laju pertumbuhan eceng gondok
gt
-1
k
2
= Laju perambanan eceng gondok oleh ikan
gt
-1
22
Ikan
Ikan koan yang ditera adalah ukuran bobot, panjang dan jumlah serta kematian ikan, Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung pertumbuhan ikan koan W
t
, sintasan SR, mortalitas MR.
Pertumbuhan berdasarkan ukuran berat ikan : Pertumbuhan ikan koan W
t
= W e
-kt
Bobot rata-rata ikan koan = B
t
N
t
Mortalitas ikan koan MR = N – N
t
Biomassa ikan koan B = SR
x W
= Bobot individu ikan koan pada hari ke- 0 gram ekor
-1
Wt = Bobot individu ikan koan pada hari ke- t gram ekor
-1
= Bobot rata-rata ikan koan g Nt = Jumlah ikan koan pada hari ke- t ekor
N = Jumlah ikan koan pada hari ke- 0 ekor
k = koefisien laju pertumbuhan
Laju pertumbuhan sesuai dengan rumus Effendi 2004 sebagai berikut :
100 1 x
Wo Wt
SGR
t
SGR = Laju pertumbuhan ikan BB hari
-1
Wt = Bobot individu ikan koan pada hari ke- t gram ekor
-1
W = Bobot individu ikan koan pada hari ke- 0 gram ekor
-1
FCR Faktor konversi pakan dan FC Pakan yang dikonsumsi dihitung menggunakan rumus Okumus Mazlum 2002 sebagai berikut :
FCR = Total pakan yang dikunsumsiBerat produksi ikan BB hari
-1
FC = Laju pertumbuhan x FCR BB hari
-1
BB = Bobot ikan.
23
Fitoplankton
Fitoplankton yang ditera adalah kelimpahan dan jenis plankton, serta biomassa klorofil-a, Data tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan variabel kerja meliputi kelimpahan
fitoplankton:
N = n x B
A x
D C
x E
1
N = jumlah total fitoplankton sel L
-1
n
=
jumlah rataan total sel per lapang pandang A
=
luas gelas penutup mm
2
B
=
luas satu lapang pandang mm
2
C
=
Volume air terkonsentrasi ml D
=
Volume air ml dibawah gelas penutup E
=
Volume air yang disaring l Produktivitas primer fitoplankton dihitung dengan botol gelap terang :
GP =
Produktivitas biomassa khlorofil -a: Ca x Volume Ekstrak
Klorofil-a mg m
-3
= ----------------------------- Volume contoh x D
Ca = 11,85 OD664 – 1,54 OD647 – 0,08 OD630
GP =
produktivitas primer kotor mgC m
-3
jam
-1
BT =
Kandungan oksigen dalam botol terang mg L
-1
O
2
BG O
2
0,3125 =
= =
Kandungan oksigen dalam botol gelap mg L
-1
O
2
Kandungan oksigen terlarut mg L
-1
Konstanta
Ca = Konsentrasi khlorofil-a dalam ekstrak mg L
-1
Volume ekstrak = Volume sampel setelah dilarutkan dalam aseton
Volume sample = Volume air yang disaring liter
D = Diameter atau celah kuvet yang digunakan cm
OD664,OD647, OD630 = Absorban yang diperiksa celah cahaya 1 cm pada setiap
panjang gelombang setelah dikurangi dengan absorban pada panjang gelombang 750 nm
24
3.2.1.4 Pelaksanaan Penelitian
Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan benih ikan koan dari Balai Besar Budidaya Ikan Air Tawar Sukabumi pada bulan Februari 2009. Benih yang diambil dari
satu pemijahan induk dikirim ke Gorontalo dengan ukuran panjang 1-3 cm. Benih didederkan di kolam Balai Benih Sentral Provinsi Gorontalo dan kemudian di keramba
jaring apung KJA di Danau Limboto. Pemilihan lokasi penelitian di Danau Limboto berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya oleh Loka Riset Pemulihan Sumber daya Ikan, Jatiluhur dan penelitian di Laboratorium bekerjasama dengan FMIPA Universitas Negeri Gorontalo. Persiapan
perlengkapan laboratorium FMIPA UNG pada bulan September sampai dengan Oktober 2009. Pelaksanaan penelitian di laboratorium dilaksanakan bulan November 2009.
3.2.1.5 Teknik Pengumpulan Data
Variabel diukur setiap empat hari adalah untuk ikan dan eceng gondok. Pengukuran dilakukan setiap pukul 10.00-12.00 WITA. Pengukuran produktivitas primer pemasangan
botol gelap terang dilakukan pukul 10.00 – 14.00 WITA pada hari ke-0, hari ke-12, dan
hari ke-18 di dalam empat akuarium perlakuan, begitu juga untuk pengukuran fitoplankton dan kualitas air. Pada setiap pengambilan contoh air dilakukan penggantian dengan volume
yang sama. Pengukuran ikan diusahakan dalam waktu yang cepat untuk menghindari stres.
3.2.1.6 Analisis Data 1. Analisis perambanan menggunakan pengembangan formula Lotka-Volterra dalam
Crawley1983 :
dt dV
= K
K V
K aV
- bNV dan
dt dV
= cNV - dN dv
dt g hari
-1
= Perubahan rata-rata biomassa tumbuhan eceng gondok
V g =
Biomassa eceng gondok yang berkurang
25 2. Hubungan antara laju perambanan dan laju pertumbuhan ikan koan serta padat tebar
ikan koan dianalisis dengan metode regresi dan kovarian, analisis statistik menggunakan paket SAS.
3. Analisis untuk pendukung adalah kelimpahan dan produktivitas fitoplankton.
3.2.2 Metode penelitian di Danau Limboto
Penelitian dilakukan di perairan Danau Limboto wilayah Desa Iluta yang bertujuan untuk mengkaji laju perambanan ikan koan dan laju pertumbuhan eceng gondok dalam
mengendalikan perkembangan eceng gondok di Danau Limboto dan dampaknya terhadap
produktivitas perairan Danau Limboto.
3.2.2.1 Desain Penelitian
Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan adalah biomassa ikan koan 0,8 kg 100 ekor, 1,6 kg 200 ekor, 3,2 kg 400 ekor per
kantong, dan eceng gondok tanpa ikan sebagai pembanding. Satuan penelitian adalah
kompartemen yaitu eceng gondok dengan ikan dalam kantong waring berukuran 4 x 4 x 2 m
3
dan didalamnya eceng gondok dengan waring berukuran 0,5 x 0,5 x 2 m
3
sebagai kontrol Gambar 7a dan tata letak Gambar 7b.
K g m
-2
= Biomassa tumbuhan eceng gondok yang tersedia
av g hari
-1
= Laju pertumbuhan individu eceng gondok
bNV g hari
-1
= Laju perambanan eceng gondok
NV g hari
-1
= Laju pertumbuhan ikan koan herbivora
N ekor
= Jumlah ikan koan herbivora
cNV g hari
-1
= Pertumbuhan populasi eceng gondok
dN individu
= Kematian eceng gondok secara alami
26
A 100 TI 200 400 TI 200 100 TI 400 100 400 200
B
Gambar 7. Desain satuan penelitian A dan tata letak lokasi penelitian di Danau Limboto B
3.2.2.2 Desain Alat
Pemisahan kompartemen eceng gondok menggunakan waring berukuran 0,5 x 0,5 x1 m
3
yang diletakkan di sudut kantong, Begitu juga untuk pemisahan pada kompartemen eceng gondok dan ikan menggunakan bambu untuk mengatur eceng gondok pada posisi di
tengah dengan ukuran 2 x 2 m
2
. Alat untuk mengukur luas penutupan dan pertumbuhan eceng gondok menggunakan tambang plastik dan meteran gulung.
3.2.2.3 Variabel
Variabel yang diukur selama penelitian meliputi kualitas air, eceng gondok dan ikan.
Kualitas air yang ditera adalah suhu T, oksigen terlarut OT, nitrat NO
3
, amoniak NH
3
, ortofosfat PO
4 -3
, dan bahan organik total BOT. Data selanjutnya dihitung untuk menentukan variabel kerja yang meliputi kesuburan perairan, ratio NP, T
minimum
adalah T terendah pada pengamatan 24 jam, T
maksimum
T
tertinggi
, dan kecerahan perairan untuk
Bambu pengatur eceng gondok
Untuk eceng gondok kontrol