Pelaksanaan Penelitian Teknik Pengumpulan Data

31 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian di laboratorium 4.1.1 Hasil 4.1.1.1 Laju perambanan ikan koan dan pertumbuhan eceng gondok Hasil pengukuran laju perambanan ikan koan terhadap eceng gondok pada perlakuan padat tebar 2 ekor, 4 ekor, 8 ekor, dan 16 ekor berturut-turut adalah 1,30±0,14 g ekor -1 hari -1 2,6 g hari -1 , 1,39±0,12 g ekor -1 hari -1 5,56 g hari -1 , 0,43±0,2 g ekor -1 hari -1 3,44 g hari -1 , dan 0,58±0,35 g ekor -1 hari -1 6,96 g hari -1 . Laju pertumbuhan eceng gondok berturut-turut pada padat tebar 2, 4, 8, dan 16 ekor adalah 2,1 g hari -1 , 2,3 g hari -1 , 0,8 g hari -1 , dan 2,1 g hari -1 . Hasil perhitungan menunjukkan bahwa laju perambanan eceng gondok pada semua perlakuan padat tebar lebih besar dari pada laju pertumbuhan eceng gondok, maka ikan koan dengan padat tebar 2, 4, 8, dan 16 ekor dapat mengendalikan eceng gondok di akuarium. Hasil perhitungan FCR, Laju pertumbuhan α, dan FC tertera pada tabel.5. Tabel. 5. Food Convertion RatioFCR, Laju pertumbuhan dan Food Consumtion FC ikan koan 2 ekor 4 ekor 8 ekor 16 ekor FCR 11 24,4 66,75 34,8 Laju pertumbuhan α BB hari -1 4,9 10 6,8 6 FC BB hari -1 53,9 244 453,9 208,8 4.1.1.2 Pertumbuhan ikan koan Hasil pengukuran pertumbuhan panjang ikan koan pada kepadatan 2, 4, 8, dan 16 ekor sebagai berikut : 0,035 mm hari -1 , 0,072 mm hari -1 , 0,018 mm hari -1 , dan 0,046 hari -1 . Pengukuran laju pertumbuhan bobot ikan berturut-turut dengan kepadatan 2 ekor, 4 ekor, 8 ekor dan 16 ekor menghasilkan : 4,9 BB hari -1 , 10 BB hari -1 , 6,8 BB hari -1 dan 6 BB hari -1 . FCR untuk padat tebar 2 ekor, 4 ekor, 8 ekor, dan 16 ekor berturut-turut : 11, 24,4, 66,75, dan 34,8. Mortalitas ikan pada kepadatan 2 dan 4 ekor adalah 0 , untuk 8 ekor 4 , dan untuk 12 ekor 30 . 32 4.1.1.3 Kualitas air Hasil pengamatan suhu air pada saat pengambilan contoh air sekitar pukul 08.00- 14.00 berkisar antara 24 – 28 o C dan pH : 7,5 – 8, sedangkan pada pemantauan selama 24 jam dijumpai suhu air minimum mencapai 20 o C dan suhu air maksimum mencapai 32 o C Hasil pengukuran oksigen terlarut selama 24 jam pada air akuarium penelitian di laboratorium menunjukkan adanya kondisi kritis kandungan oksigen pada pukul 02.30 – 05.30 karena kandungan oksigen terlarut kurang dari 2 mg L -1 untuk kepadatan dua ekor dan empat ekor, sedangkan kepadatan 8 dan 16 ekor kandungan oksigen selama penelitian dibawah 2 mg L -1 . 4.1.1.4 Kelimpahan Fitoplankton Hasil perhitungan kelimpahan fitoplankton selama penelitian dengan padat tebar yang berbeda dan waktu penelitian tertera pada Tabel 6. Tabel. 6 Kelimpahan fitoplankton sel L -1 selama penelitian di akuarium Kelas Fitoplankton Kepadatan 2 ekor 4 ekor 8 ekor 16 ekor Chlorophyceae 92.552 80.480 90.540 105.630 Cyanophyceae 38.228 61.366 29.174 28.168 Bacillariophyceae 133.798 156.936 115.690 86.516 Desmidiaceae 1.006 225.344 Dinophyceae 14.084 7.042 6.036 455.718 Jumlah 279.668 305.824 241.440 901.376 Kelas Fitoplankton Waktu 0 hari 6 hari 12 hari 18 hari Chlorophyceae 293.752 26.156 24.144 25.150 Cyanophyceae 75.450 9.054 18.108 8.048 Bacillariophyceae 88.528 119.714 132.792 151.906 Desmidiaceae 5.030 1.006 Dinophyceae 30.180 4.024 1.006 2.012 Jumlah 1.016.460 523.520 176.050 363.566