Teknik Pengumpulan Data Variabel

35 4.1.2.2 Pertumbuhan ikan koan Pertumbuhan bobot ikan koan selama penelitian Gambar 9 menunjukkan bahwa kepadatan 4 ekor lebih tinggi dibanding kepadatan 2, 8, dan 16 ekor berdasarkan analisis sidik ragam berbeda nyata p 0,05 Lampiran 1.3. Kepadatan 4 ekor adalah kepadatan yang tepat untuk pakan yang tersedia. Pertumbuhan menurun sejajar dengan kenaikan padat tebar Sharm Charabarti, 1998, hal ini juga sesuai dengan pernyataan Pipalova 2006 bahwa pertumbuhan ikan koan dipengaruhi oleh padat tebar. Hampir seluruh perlakuan padat tebar sintasannya 100 , kecuali pada kepadatan 8 ekor terjadi mortalitas 4 pada satu akuarium pada hari ke-12 dan satu kantong kepadatan 16 ekor mati semua pada hari ke-12. Kematian semua itu disebabkan ekskresi ikan paling besar yang mengakibatkan kandungan bahan organik terlarut sangat tinggi, peningkatan ammonia sehingga memerlukan oksigen tinggi untuk dekomposisi bahan organik tersebut Sharm Charabarti 1998. Gambar 9 Pertumbuhan ikan koan dengan kepadatan 2,4,8, dan 16 ekor selama penelitian di laboratorium Hubungan antara padat tebar ikan koan 2 ekor dengan pakan yang diramban menunjukkan bahwa pada hari ke-4 dan ke-5 pakan sudah habis sehingga pertumbuhan ikan koan yang awalnya naik menjadi turun dan pakan tumbuh lagi pada hari ke-6 dan 7 Gambar 10A. Pertumbuhan ikan koan dengan padat tebar 4 ekor pada hari ke-3 turun 5 10 15 20 25 30 35 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Waktu Hari P e rt u m b u h a n b o b o t ik a n g 2 ekor 4 ekor 8 ekor 16 ekor 36 tajam seiring dengan pakan yang tinggal sedikit, tetapi naik lagi pertumbuhannya pada hari ke-4 sampai akhir seiring dengan tersedianya pakan karena tumbuh kembali Gambar 10B. Pertumbuhan ikan koan dengan padat tebar 8 ekor pada hari naik sampai ke-2 kemudian turun tajam pada hari ke-3 dan selanjutnya stabil, seiring dengan tersedianya pakan yang habis pada hari ke 4, pada hari ke-5 dan 6 pakan naik lagi serta turun pada hari ke-7 Gambar 10C. Pertumbuhan ikan koan dengan padat tebar 16 ekor naik sampai ke-3 kemudian turun seiring dengan tersedianya pakan yang habis pada hari ke-4 dan 5 dan stabil pada pengamatan ke-6 dan 7 Gambar 10D. Pertumbuhan dan konsumsi pakan dipengaruhi oleh padat tebar yaitu makin kecil padat tebar akan makin besar pertumbuhannya dan konsumsi pakan Kilambi Robison,1979. Majhi et al., 2006 telah membuktikan bahwa dengan jumlah pakan yang sesuai maka pakan lebih besar akan menghasilkan pertumbuhan ikan lebih besar. Berdasarkan hubungan antara ketersediaan pakan eceng gondok, padat tebar ikan koan, dan pertumbuhan ikan koan, maka kepadatan ikan koan 4 ekor adalah kepadatan yang paling tepat dengan pakan eceng gondok 200 g. Berdasarkan data pertumbuhan ikan dan laju perambanan ikan koan pada hari ke 6 -18 bahwa ada pertumbuhan yang menurun dan kenaikan bomassa eceng godok, maka tidak layak untuk diperhitungkan. Perhitungan laju pertumbuhan ikan, FCR dan FC dihitung sampai hari ke 3 yang memenuhi syarat untuk diperhitungkan berdasarkan pakan tersedia, pertumbuhan dan perambanan. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan dengan padat tebar 4 ekor laju pertumbuhan terbesar, untuk FCR dan FC lebih kecil dari perlakuan kepadatan 16 ekor, tetapi berdasarkan kualitas air dan efisiensi benih, maka padat tebar 4 ekor lebih baik.