28 - Seser berdiameter 40 cm dan panjang tangkai 1,5 m untuk menangkap ikan.
- Timbangan digital untuk menimbang ikan dengan ketelitian 0,1 g dan timbangan gantung untuk menimbang eceng gondok dengan ketelitian 0,1 kg.
- Digimatic Califer untuk pengukur panjang ikan dengan ketelitian 0,1 mm. - Kemerer water sampler dengan volume 3 L untuk mengambil contoh air.
3.2.2.4.3 Metode Pengukuran
Pengambilan contoh ikan, eceng gondok, fitoplankton, dan air dilakukan setiap 10 hari pada empat kurungan perlakuan dan untuk seluruh kurungan dilakukan setiap 20 hari.
3.2.2.4.4 Pelaksanaan Penelitian
Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan benih ikan koan dari Balai Besar Budidaya Ikan Air Tawar Sukabumi pada bulan Februari 2009, yang diambil dari satu
pemijahan induk dikirim ke Gorontalo dengan ukuran 1 –3 cm. Benih didederkan di KJA di
Danau Limboto dan kolam Balai Benih Sentral Provinsi Gorontalo. Penentuan lokasi penelitian di Danau Limboto berdasarkan hasil penelitian LRPSI
pada tahun 2006-2008 dan pembuatan kantong jaring dilakukan mulai bulan Juni 2009. Adaptasi benih ikan dengan lokasi perairan Danau Limboto dan pakan eceng gondok
mulai bulan Agustus 2009, sedangkan pelaksanaan penelitian di Danau Limboto bulan Desember 2009 sampai dengan Februari 2010.
3.2.2.4.5 Teknik Pengumpulan Data
Variabel diukur setiap sepuluh hari. Pengukuran ikan dan eceng gondok dilakukan setiap pukul 10.00-12.00 WITA. Pengukuran produktivitas primer pemasangan botol gelap
terang dilakukan pukul 10.00-14.00 WITA pada hari ke-0, hari ke-20, hari ke-40 dan hari ke-60 di dalam tiga kurungan perlakuan dan satu kurungan pembanding, begitu juga untuk
pengukuran plankton dan kualitas air. Pengukuran ikan dilakukan dalam waktu yang cepat untuk menghindari stres.
Pengukuran kualitas air selain di lapangan sebagian dilanjutkan di Laboratorium FMIPA UNG dan untuk khlorofil-a dan identifikasi serta menghitung kelimpahan plankton
dilakukan di Laboratorium LRPSI Jatiluhur.
29 Sebagai data pendukung dilakukan analisis organisme yang menempel di akar eceng
gondok di Laboratorium Biologi Makro Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan Balai Riset Pemulihan
Sumberdaya Ikan, Jatiluhur. Identifikasi dengan mikroskop strereozoom.
menggunakan
buku identifikasi Pennak 1953.
3.2.2.4.6 Analisis Data
1. Analisis perambanan menggunakan pengembangan formula Lotka-Volterra Crawley,1983 seperti penelitian di laboratorium.
2. Hubungan antara laju perambanan dan laju pertumbuhan ikan koan serta luas bukaan eceng gondok dan tutupan permukaan air oleh eceng gondok dianalisis
dengan metode regresi dan kovarian. Analisis Statistik menggunakan paket SAS. 3. Analisis untuk data pendukung adalah kelimpahan, produktivitas fitoplankton, dan
organisme yang menempel pada akar eceng gondok.
30
31
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian di laboratorium
4.1.1 Hasil 4.1.1.1 Laju perambanan ikan koan dan pertumbuhan eceng gondok
Hasil pengukuran laju perambanan ikan koan terhadap eceng gondok pada perlakuan padat tebar 2 ekor, 4 ekor, 8 ekor, dan 16 ekor berturut-turut adalah 1,30±0,14 g ekor
-1
hari
-1
2,6 g hari
-1
, 1,39±0,12 g ekor
-1
hari
-1
5,56 g hari
-1
, 0,43±0,2 g ekor
-1
hari
-1
3,44 g hari
-1
, dan 0,58±0,35 g ekor
-1
hari
-1
6,96 g hari
-1
. Laju pertumbuhan eceng gondok berturut-turut pada padat tebar 2, 4, 8, dan 16 ekor adalah 2,1 g hari
-1
, 2,3 g hari
-1
, 0,8 g hari
-1
, dan 2,1 g hari
-1
. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa laju perambanan eceng gondok pada semua
perlakuan padat tebar lebih besar dari pada laju pertumbuhan eceng gondok, maka ikan koan dengan padat tebar 2, 4, 8, dan 16 ekor dapat mengendalikan eceng gondok di
akuarium. Hasil perhitungan FCR, Laju pertumbuhan α, dan FC tertera pada tabel.5.
Tabel. 5. Food Convertion RatioFCR, Laju pertumbuhan dan Food Consumtion FC ikan koan
2 ekor 4 ekor
8 ekor 16 ekor
FCR 11
24,4 66,75
34,8 Laju pertumbuhan α BB hari
-1
4,9 10
6,8 6
FC BB hari
-1
53,9 244
453,9 208,8
4.1.1.2 Pertumbuhan ikan koan Hasil pengukuran pertumbuhan panjang ikan koan pada kepadatan 2, 4, 8, dan 16 ekor
sebagai berikut : 0,035 mm hari
-1
, 0,072 mm hari
-1
, 0,018 mm hari
-1
, dan 0,046 hari
-1
. Pengukuran laju pertumbuhan bobot ikan berturut-turut dengan kepadatan 2 ekor, 4 ekor, 8
ekor dan 16 ekor menghasilkan : 4,9 BB hari
-1
, 10 BB hari
-1
, 6,8 BB hari
-1
dan 6 BB hari
-1
. FCR untuk padat tebar 2 ekor, 4 ekor, 8 ekor, dan 16 ekor berturut-turut : 11, 24,4, 66,75, dan 34,8. Mortalitas ikan pada kepadatan 2 dan 4 ekor adalah 0 , untuk
8 ekor 4 , dan untuk 12 ekor 30 .