Proksimat Tubuh Ikan Hasil . 1 Pertumbuhan, Konversi Pakan, dan Kelangsungan Hidup
                                                                                peranan  yang  sangat  penting  dalam  sintesis  protein,  asimilasi  nutrisi,  produksi empedu,  detoksifikasi,  pemeliharaan  metabolisme  tubuh  mencakup  pengolahan
karbohidarat,  protein,  lemak,  dan  vitamin.  Dengan  demikian,  pertumbuhan  yang tinggi  dan  peningkatan  HSI  ini  menunjukkan  semua  proses  dalam  fungsi  hati
berjalan dengan baik. Kandungan  protein  ikan  perlakuan  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan
kontrol  Tabel  3.  Sebaliknya,  kandungan  lemak  ikan  kontrol  lebih  tinggi dibandingkan  ikan  perlakuan.  Tingginya  kandungan  protein  pada  ikan  perlakuan
karena  meningkatnya  nafsu  makan  dan  efisiensi  penggunaan  energi,  sehingga protein  lebih  banyak  diretensi.  Selain  itu,  pemberian  rElGH  melalui  pakan  pada
penelitian  ini  diduga  terjadinya  peningkatan  sintesis  protein.  Seperti  yang dilaporkan  oleh  beberapa  peneliti  bahwa  dengan  pemberian  rGH  dapat
meningkatkan sintesis protein dan menurunkan sintesis lemak pada mamalia Pell et  al.  1990;  Johnsson  et  al.  1987  dan  menstimulasi  anabolisme  dalam
meningkatkan  penggantian  dan  sintesis  protein  pada  ikan,  yang  terjadi  pada  hati dan otot dengan menstimulasi efisiensi dari translasi ribosom melalui peningkatan
konsentrasi  mRNA  dan  ribosom  Foster  et  al.  1991;  Herbert  et  al.  2001. Mekanisme tersebut diduga melalui optimasi pemanfaatan protein sebagai sumber
energi  untuk  pertumbuhan. Selanjutnya, penurunan kadar lemak tubuh  pada ikan perlakuan  diduga  berkaitan  dengan  aktivitas  enzim  lipase,  sesuai  yang
dikemukakan  oleh  Irmawati  et  al.  2012  bahwa  aktivitas  enzim  lipase  ikan gurame  yang  diberi  rGH  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  ikan  kontrol.
Ditambahkan oleh  O‟Connor  et  al.  1993  bahwa  rGH  dapat  menstimulasi
lipolisis pada beberapa jenis  spesies ikan seperti ikan rainbow  trout. Kandungan protein  yang  lebih  rendah  pada  kontrol  diduga  meningkatnya  proses  anabolisme
dalam  tubuh  untuk  memperbaiki  sel-sel  yang  rusak  untuk  kelangsungan  hidup. Hal tersebut terlihat dari kelangsungan hidup dan pertumbuhan yang lebih rendah
pada ikan kontrol. Hasil  elektroforesis  semi-kuantitatif  RT-PCR  ekspresi  gen  IGF-1  dan
GHR-1  saat  24  jam  setelah  pemberian  pakan  yang  mengandung  rElGH  dari  hati dan  otak  ikan  gurame  dapat  dilihat  pada  Gambar  4.  Sebagai  kontrol  internal
digunakan β-aktin. Berdasarkan hasil analisis level ekspresi gen IGF-1 dan GHR-
1 pada hati dan otak ikan perlakuan dan kontrol adalah sama Gambar 4. Hal ini menunjukkan  bahwa  mekanisme  kerja  rElGH  dalam  menginduksi  pertumbuhan
diduga  terjadi  secara  langsung  dan  tidak  melibatkan  jalur  IGF-1  di  hati.  Hal  ini sesuai  maksud  pernyataan  Debnanth  2010  bahwa  mekanisme  kerja  GH  dapat
bersifat  secara  langsung  dan  tidak  langsung.  Mekanisme  secara  langsung  adalah langsung  mempengaruhi  pertumbuhan  organ  tanpa  perantara  insulin
–like growth factor  IGF-1  dalam  hati  atau  langsung  ke  organ  target,  sedangkan  secara  tidak
langsung  adalah  pertumbuhan  dimediasi  atau  melibatkan  IGF-1  dalam  hati. Selanjutnya  bahwa  pemberian  rGH  akan  meningkatkan  GHR-1  pada  hati  ikan
Gahr  et  al.  2008.  Hal  ini  berbeda  yang  dilaporkan  pada  beberapa  peneliti  di antaranya  pada  ikan  sidat  dengan  metode  yang  sama  Handoyo  2012  dan  benih
ikan gurame menggunakan metode imersi Syazili et al. 2011 yang menghasilkan level  ekspresi  gen  IGF-1 di hati pada jam ke-24  lebih tinggi  dari kontrol  setelah
perlakuan  yang  mengindikasikan  bahwa  mekanisme  rGH  dalam  menginduksi pertumbuhan terjadi secara tidak langsung.
                                            
                