dalam  oven  bersuhu  105-110°C,  sedangkan  untuk  proksimat  dari  daging  ikan mengikuti metode Folch Takeuchi 1988.
3.7 Analisis Ekspresi Gen IGF-I dan GHR-1
Analisis  ekspresi  gen  IGF-I  dan  GHR-1  dilakukan  untuk    mendapatkan informasi  tentang  ekspresi  gen  IGF-I  dan  GHR-1  akibat  introduksi  dari  rGH
eksogen dengan cara mengambil  sampel  otak dan hati  ikan gurame dari  masing- masing perlakuan  dosis  rGH terbaik  dan kontrol. Pengambilan  sampel  dilakukan
pada akhir perlakuan, yakni setelah pemberian pakan rElGH diberhentikan selama 4  minggu,  selanjutnya  ikan  dipindahkan  ke  dalam  akuarium.  Pemberian  pakan
yang  mengandung  rElGH,  dan  pakan  kontrol  dilakukan  setelah  ikan  dipuasakan selama sehari untuk mengosongkan isi lambung. Jaringan hati dan otak diambil
pada jam ke-24 setelah perlakuan. RNA  total  diekstraksi  menggunakan  isogen  Nippon  Gen,  Japan  sesuai
prosedur  dalam  manual.  Jaringan  tersebut  dimasukkan  ke  dalam  masing-masing microtube  yang  berisi  larutan  isogen  200  µL,  kemudian  dihancurkan  dengan
menggunakan  penggerus  yang  telah  disterilkan  dengan  dietylpyrocarbonate DEPC 0,1.  Ke dalam microtube ditambahkan larutan isogen hingga mencapai
volume  akhir  800  µL  dan  diinkubasi  selama  5  menit  pada  suhu  ruang  sampai semua  jaringan  terlisis  sempurna.  Setelah  itu,  kloroform  ditambahkan  sebanyak
200  µL,  kemudian  disentrifugasi  selama  5  menit  dengan  kecepatan  12.000  rpm pada  suhu  ruang.  Supernatan  yang  terbentuk  dipindahkan  ke  dalam  microtube
baru yang telah berisi 400 µL larutan isopropanol, kemudian disentrifugasi selama 15  menit  dengan  kecepatan  12.000  rpm  pada  suhu  4°C.  Supernatan  pada
microtube dibuang, dan pelet RNA pada dasar  microtube dilarutkan dengan cara menambahkan 1 mL etanol 70 dingin, kemudian disentrifugasi selama 15 menit
dengan kecepatan 12.000 rpm. RNA dikeringkan dengan cara membuang larutan yang terdapat  pada  microtube. Setelah kering sempurna, RNA dilarutkan dengan
30 µL DEPC 0,1. Konsentrasi hasil isolasi RNA total diukur menggunakan alat pengukur  konsentrasi  RNADNA  GeneQuant.  Absorbansi  diukur  dengan
panjang gelombang 260, dan 280 nm. Sintesis  cDNA  IGF-1  dan  GHR-1  dilakukan  menggunakan  kit  Ready-to-
Go  You-Prime  First  Strand  Beads,  FSRMB  GE  Healthcare.  Konsentrasi  RNA
dibuat 3 µg dalam 30 µL DEPC, kemudian diinkubasi pada suhu 65°C selama 10 menit  dan  diletakkan  dalam  kondisi  on  ice.  Sampel  RNA  dipindahkan  ke  dalam
microtube FSRMB dan ditambahkan 3 µL primer „dT3‟RACE-VECT‟ 5‟-GTA
ATA CGA CTC ACT ATA GGG CAC GCG TGG TCG ACG GCC CGG GCT GGT TTT TTT TTT TTT TTT TTT -
3‟ dengan konsentrasi 1 µg3 µL. Larutan dihomogenkan  dan  diinkubasi  pada  suhu  37°C  selama  1  jam.  cDNA  yang
terbentuk ditambahkan 30 µL SDW steril dan disimpan dalam refrigerator hingga digunakan.
Ekspresi  gen  IGF-1  dan  GHR-1  dideteksi  menggunakan  metode  semi- kuantitatif  PCR  dengan  primer  IGF1-
F: 5‟-TTCAAGAGTGTCATGTGCTGTA- 3‟  dan  IGF1-R  5‟-CATAGCCTGTTGGTTTACTGAA-3‟  untuk  amplifikasi  gen
IGF-1,  GHR1- F:  5‟-ACCGGCCACAACATGAATATAAGG-3‟  dan  GHR1-R:
5‟-GTCTTGATCAGGCAGGTCTGG-3‟  untuk  amplifikasi  gen  GHR-1 Irmawati, belum dipublikasikan. Kondisi PCR untuk IGF-1 adalah predenaturasi
pada  94°C  selama  3  menit,  35  siklus  pada  denaturasi  94°C  selama  30  detik, annealing  57°C  selama  30  detik,  ekstensi  72°C  selama  30  detik,  dan  ekstensi
akhir pada 72°C selama 3 menit. Kondisi PCR untuk GHR-1 adalah predenaturasi pada  94°C  selama  3  menit,  35  siklus  pada  denaturasi  94°C  selama  30  detik,
annealing  60°C  selama  30  detik,  ekstensi  72°C  selama  30  detik,  dan  ekstensi akhir pada 72°C selama 3 menit.
Ekspresi gen β-aktin dianalisis sebagai kontrol internal loading RNA saat sintesis  cDNA.  Primer  yang  digunakan  untuk  gen  β-aktin  adalah  primer  F  5‟-
AAC  CAT  GGA  TGA  TGA  AAT  CGC  CGCA- 3‟  dan  R  5‟-TGA  TGC  CTG
GGG  CGA  CCG  ACG  ATGG  - 3‟  Irmawati,  belum  dipublikasikan  dengan
kondisi  PCR  adalah  predenaturasi  pada  94°C  selama  3  menit,  28  siklus  pada denaturasi 94°C selama 30 detik, annealing 59°C selama 30 detik, ekstensi 72°C
selama 30 detik, dan ekstensi akhir pada 72°C selama 3 menit. Pengecekan hasil amplifikasi PCR dilakukan dengan elektroforesis menggunakan gel agarosa 1,5.
Pengukuran  level  IGF-1  dan  GHR-1  dilakukan  dengan  mengukur  ketebalan  pita DNA hasil elektroforesis menggunakan software UN-SCAN-IT gel 6.1, kemudian
hasilnya dibandingkan dengan gen β-aktin yang digunakan sebagai kontrol.