s Pengaruh Suhu Terhadap Viskositas Minyak Sawit Kasar
28
Keterangan: Huruf yang berbeda pada setiap grafik menunjukan berbeda nyata pada taraf signifikansi 0.05 p0.05.
Gambar 14. Hubungan suhu terhadap viskositas terukur CPO pada shear rate 100 s
-1
. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan ANOVA dan uji lanjut Duncan pada
masing-masing sampel CPO terlihat bahwa viskositas terukur CPO berbeda nyata pada taraf signifikansi 0.05 p0.05. namun pada suhu 45-55
o
C viskositas terukur pada masing- masing CPO sudah berada pada subset yang sama yang berarti viskositasnya sudah tidak
berbeda nyata Lampiran 9 yang disebabkan sudah rendahnya SFC CPO. Berdasarkan data viskositasnya dapat disarankan bahwa sebaiknya CPO dialirkan pada suhu 45-55
o
C karena viskositasnya sudah tidak mengalami perubahan dan SFCnya rendah sehingga CPO menjadi
lebih mudah mengalir. Pengaruh suhu terhadap viskositas CPO dapat dijelaskan dari nilai energi aktivasi
E
a
yang didapatkan melalui model persamaan Arrhenius dengan persamaan 13,
a
=
A
exp E
a
RT 13 di mana
adalah viskositas terukur pada shear rate tertentu,
A
adalah faktor frekuensi, E
a
adalah energi aktivasi, R adalah konstanta gas ideal dengan satuan Jmol.K dan T adalah suhu dengan satuan Kelvin.
Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dipenuhi agar reaksi dapat berjalan
. Energi aktivasi menggambarkan terjadinya pembentukan lubang atau beberapa
ruang tambahan pada bahan pangan akibat pengaruh suhu yang menyebabkan molekul- molekul fluida mengalir. Semakin banyak lubang yang terbentuk maka semakin besar
energi aktivasi yang didapatkan Vitali dan Rao 1985. Selain itu, menurut Cuah et al. 2008 energi aktivasi yang besar menunjukkan indikasi sensitivitas viskositas terhadap
suhu. Persamaan Arrhenius dan energi aktivasi dari masing-masing sampel CPO dapat dilihat pada Tabel 10.
Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa CPO A mempunyai energi aktivasi yang tertinggi 70.32 kJ mol
-1
sedangkan CPO D memiliki energi akitivasi yang paling rendah 47.98 kJ mol
-1
. Hal ini berarti CPO A lebih sensitif terhadap kenaikan suhu sehingga viskositasnya lebih cepat berubah seperti yang tertera pada Tabel 10. Dalam pengaliran
e
d c
b a
a a
a b
c d
a
a
a e
d c
b a
a a
f
e
d c
b a
a 0.00
0.05 0.10
0.15
0.20
0.25 0.30
0.35
20 25
30 35
40 45
50 55
60
Vis k
os it
as t
er u
k u
r P