maka tidak terjadi autokorelasi pada model. Adapun dasar pengambilan keputusan dari uji autokorelasi seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Dasar Pengambilan Keputusan Hasil Keputusan
Keputusan
A = d dl B = d
U
d 4-d
U
C = dl ≤ d ≤ d
U
D = 4-d
U
≤ d ≤4 – dl E = d 4 – dl
Ho ditolak, berarti ada autokorelasi positif Ho diterima, berarti tidak ada autokorelasi positif.
Daerah tanpa keputusan, berarti uji tidak menghasilkan kesimpulan.
Ho ditolak, berarti ada autokorelasi negatif Ho diterima, berarti tidak ada autokorelasi negatif
Sumber: Gujarati, 2003: 218 d. Uji Multikolineritas
Multikolinearitas merupakan suatu keadaan di mana satu atau lebih variabel independen terdapat korelasi dengan variabel independen lainnya.
Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor
VIF. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai VIF di sekitar angka satu, dan mempunyai angka tolerance
Value mendekati satu Singgih, 2000: 206.
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda mutiple regression
dengan dua variabel bebas X
1
= tingkat pendidikan, X
2
= motivasi kerja. Dan satu variabel terikat Y = prestasi kerja. Pengajuan hipotesis untuk
mengetahui apabila hipotesis yang diajukan diterima ataukah ditolak.
a. Uji Hipotesis I
Untuk menguji hipotesis pertama digunakan rumus regresi sederhana dengan uji statistik korelasi product moment Karl Pearson untuk menghitung koefisien
korelasi sederhana X
1
terhadap Y dengan rumus sebagai berikut:
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 1
2 1
1 1
1
Y Y
N X
X N
Y X
Y X
N r
Y X
Keterangan :
Y X
r
1
= Koefisien antara prediktor 1 X
1
dengan kriterium Y =
∑
1
X Jumlah skor prediktor 1
Y
∑
= Jumlah skor kriterium N = Jumlah subyek
Hipotesis yang diajukan adalah: Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel tingkat pendidikan
terhadap variabel prestasi kerja Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara variabel tingkat pendidikan
terhadap variabel prestasi kerja Setelah harga r
hitung
ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel
pada taraf signifikansi 5. Keputusan uji sebagai berikut:
Ho = diterima apabila r
hitung
r
tabel
dan Ho = ditolak apabila r
hitung
r
tabel
Sudjana, 2002: 47 Uji Signifikansi Secara Parsial
Untuk menguji signifikansi secara parsial dalam penelitian ini digunakan dengan uji t, dengan rumus sebagai berikut:
1 1
1
Sa a
X t
tes
= , dan
2 2
2
Sa a
X t
tes
= Keterangan:
Apabila t
hitung
t
tabel
, maka H
o
diterima dan apabila t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak. Sudjana, 2002: 388
b. Uji Hipotesis II
Untuk menguji hipotesis kedua digunakan rumus regresi sederhana dengan uji statistik korelasi product moment Karl Pearson untuk menghitung koefisien
korelasi sederhana X
2
terhadap Y dengan rumus sebagai berikut:
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
2 2
2 2
2
Y Y
N X
X N
Y X
Y X
N r
Y X
Keterangan :
Y X
r
2
= Koefisien antara prediktor 2 X
2
dengan kriterium Y =
∑
2
X Jumlah skor prediktor 2
∑
Y = Jumlah skor kriterium N
= Jumlah subyek Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi kerja terhadap variabel prestasi kerja
Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi kerja terhadap variabel prestasi kerja
Menyimpulkan apakah Ho ditolak atau diterima. Ho = diterima apabila r
hitung
r
tabel
dan Ho = ditolak apabila r
hitung
r
tabel
Uji Signifikansi Secara Parsial Untuk menguji signifikansi secara parsial dalam penelitian ini digunakan
dengan uji t, dengan rumus sebagai berikut:
1 1
1
Sa a
X t
tes
= , dan
2 2
2
Sa a
X t
tes
= Keterangan:
Apabila t
hitung
t
tabel
, maka H
o
diterima dan apabila t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak.
c. Uji Hipotesis III