Sampel Penetapan Populasi dan Sampel 1. Populasi

Berdasarkan pendapat tersebut, maka metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis studi kasus karena permasalahan yang akan diteliti merupakan suatu keadaan yang terjadi pada masa sekarang untuk memberikan ganbaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter- karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dijadikan suatu hal yang bersifat umum atau digeneralisasikan.

C. Penetapan Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono 2006: 72 “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian di tarik kesimpulan”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2006: 102 “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek yang akan diteliti tetapi menyangkut seluruh karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki subyek tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan yang bekerja di Luwes Lojiwetan Surakarta.

2. Sampel

Untuk mewakili jumlah yang akan diteliti diperlukan sampel. Menurut Sugiyono 2006: 73 “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Suharsimi Arikunto 2006: 104 mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti”. Dalam pengambilan sampel harus representatif, yaitu harus mewakili keseluruhan dari populasi yang akan diteliti. Sampel bersifat representatif apabila terdiri dari unsur- unsur yang mewakili sifat populasi. Sehubungan dengan pengambilan sampel yang representatif peneliti berpedoman dari pendapatnya Suharsimi Arikunto 2006: 134 sebagai berikut: Untuk lebih dari sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15, atau 20-25 atau lebih, tergantung setidak- tidaknya dari: a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal itu menyangkut banyak sedikitnya data. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peserta. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian populasi karena subyek penelitiannya diambil semua yaitu seluruh karyawan Luwes Lojiwetan Surakarta. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 89 responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN SUPERMARKET LUWES NUSUKAN DI KOTA SURAKARTA.

0 3 15

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Pengaruh tingkat pendidikan dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan Assalaam Hypermarket Solo Tahun 2010.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh tingkat pendidikan dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan Assalaam Hypermarket Solo Tahun 2010.

0 1 9

PENGARUH PERENCANAAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PENGARUH PERENCANAAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PABELAN DI SURAKARTA.

0 1 16

PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PABELAN SURAKARTA.

0 1 14

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pemberian Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Rs. Pku Muhammadiyah Surakarta.

0 0 15

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN MEDIA OFFSET CEMANI SUKOHARJO.

0 0 11

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN MEDIA OFFSET CEMANI SUKOHARJO.

0 0 12

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening

0 0 12

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

1 23 82