Perilaku bergerak Perilaku makan Perilaku kawin

Gambar 2 Penyebaran M. montana Sumber data: IUCN 2011.

2.3 Perilaku

Perilaku satwa merupakan ekspresi satwa terhadap faktor-faktor yang memengaruhi baik faktor internal maupun eksternal. Menurut Alikodra 2002, fungsi perilaku adalah untuk menyesuaikan diri terhadap beberapa perubahan oleh faktor luar dan faktor dalam.

2.3.1 Perilaku bergerak

Amfibi melakukan pergerakan hanya jika diperlukan, k ebutuhan katak untuk memperoleh makanan, kawin dan tempat berlindung, menghindari pemangsa dan mempertahankan kondisi fisiologis yang memadai dapat memengaruhi aktivitas harian amfibi Dole 1965. M. montana merupakan satwa nokturnal yang yang pada siang hari katak bersembunyi di bawah serasah, balik batu, di bawah akar pohon dan tempat-tempat yang akan melindungi tubuh katak dari sinar matahari untuk menghindari kondisi suhu yang tinggi dengan kelembaban atmosfer yang rendah. Pergerakan maksimum katak betina per tiga jam pada malam hari mencapai jarak sejauh 8 m, sementara pergerakan maksimum katak jantan hanya sekitar 2 m. Katak jantan bergerak di sekitar sumber air dan tidak jauh dari posisi pertama kali ditemukan dengan jarak dari badan air yaitu 0-2,5 m, sedangkan katak betina bergerak lebih jauh dari katak jantan dan terkadang mendekati sumber air apabila akan melakukan perkawinan dengan jarak katak dari badan air yaitu 0-5 m Susanto 2011.

2.3.2 Perilaku makan

Stebbins dan Cohen 1997 menyatakan amfibi merupakan satwa yang memangsa berbagai jenis hewan yang bisa mereka telan . Setiap jenis katak memiliki mekanisme yang berbeda dalam berburu mangsa tergantung dari jenis kataknya. Jenis katak yang memiliki perawakan gemuk dan mulut lebar biasanya mencari mangsa dengan cara diam dan menunggu mangsa. Pakan yang diburu biasanya berukuran besar dan dikonsumsi dalam jumlah sedikit Duellman Trueb 1994; Stebbins Cohen 1997. Inger dan Stuebing 1997 menyatakan bahwa preferensi pakan dari M. montana yaitu serangga, kaki seribu, keong kecil dan kadang- kadang kalajengking.

2.3.3 Perilaku kawin

Perkawinan pada katak disebut amplexus, yaitu kondisi dimana katak jantan berada di atas katak betina. Umumnya katak melakukan perkawinan dan fertilisasi yang berlangsung secara eksternal Duellman Trueb 1994. Katak serasah juga melakukan fertilisasi terjadi di luar tubuhnya dan berkembangbiak melalui proses metamorfosa Iskandar 1998. Hanya sedikit catatan mengenai perilaku kawin M. montana di alam, sehingga perilaku kawinnya sering diumpamakan dengan kerabat dekatnya yaitu M. nasuta. Katak dewasa bergerak dari hutan ke pinggiran sungai kecil dan sungai beraliran lambat untuk kawin, dimana aliran rendah sampai sedang Inger Stuebing 1997. Beberapa tipe amplexus yang umum terjadi pada anura menurut Duellman dan Trueb 1994, yaitu: a. Inguinal : kaki depan katak jantan memeluk bagian pinggang dari katak betina, kloaka dari pasangan tidak berdekatan. b. Axillary : kaki depan katak jantan memeluk bagian samping kaki depan katak betina, kloaka berdekatan. c. Cephalic : kaki depan jantan memeluk bagian kerongkongan katak betina. d. Straddle : katak jantan menunggangi katak betina tanpa memeluk katak betina. e. Glued : katak jantan berdiri di belakang katak betina dan mendekatkan kedua kloaka masing – masing. f. Independent : terjadi pada beberapa jenis Dendrobatidae, yaitu saat kedua katak saling membelakangi dan menempelkan kloaka secara bersamaan.

2.3.4 Perilaku meletakkan telur