5.1.2 Kondisi M. montana selama sterilisasi dan setelah sterilisasi
H
asil pengamatan saat proses sterilisasi dengan metode
Bathwash Itraconazole
menunjukkan terdapat tiga perilaku yang dilakukan
M. montana.
yaitu diam, bergerak dan meloncat. Perilaku yang sebagian besar dilakukan oleh
M. montana
sebanyak 87 yaitu
diam,
9 bergerak dan 4 meloncat dari gelas plastik sterilisasi Gambar 11.
Gambar 11 Perilaku M. montana saat proses sterilisasi. Hari pertama sterilisasi, satu ekor betina berontak dan melompat dari gelas
sterilisasi namun langsung dimasukkan kembali dan waktu sterilisasi dilanjutkan kembali sedangkan keempat individu lainnya diam sampai waktu sterilisasi
selesai. Hari kedua kelima ekor M. montana berperilaku yang berbeda dari hari kesatu yaitu semuanya berperilaku diam sampai proses sterilisasi dilakukan. Hari
ketiga, kedua ekor betina M. montana bergerak-gerak di dalam gelas sterilisasi sedangkan ketiga individu jantan diam. Hari selanjutnya satu ekor betina yang
sama dengan hari pertama melompat kembali dari gelas sterilisasi dan dimasukkan kembali ke dalam gelas plastik, satu ekor betina lainnya bergerak-
gerak saat disterilsasi dan ketiga individu jantan diam. Hari kelima satu ekor jantan bergerak-gerak saat disterilisasi dan keempat ekor lainnya diam. Hari
keenam sampai hari kesebelas, kelima ekor M. montana tidak melakukan pergerakan atau diam saat disterilisasi.
Semua individu M. montana setelah dilakukan sterilisasi berperilaku normal seperti sebelum sterilisasi dan tidak ada perilaku yang menyimpang atau aneh.
Perilaku yang ditunjukkan yaitu katak langsung diam bersembunyi di bawah kayu
9 4
87
Bergerak Melompat
Diam
atau batu. Terdapat perilaku M. montana setelah sterilisasi hari pertama yaitu langsung masuk ke air selama satu menit dan dilakukan oleh dua ekor betina dan
satu ekor jantan.
5.1.3 Perkembangan adaptasi dan perilaku di penangkaran
5.1.3.1 Adaptasi tempat hidup dan lingkungan M. montana Jenis dari terarium M. montana merupakan kandang horizontal dilihat dari
ukuran panjang dan lebar terarium. Terarium M. montana di TSI merupakan jenis kandang dengan fungsi untuk semua fase hidup yang berkelanjutan. Satu terarium
katak mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai kandang pemeliharaan, kandang pembiakan, kandang anakan, kandang metamorfosis dan kandang pertumbuhan
sampai dewasa. Setiap terarium hanya ditempati oleh satu individu M. montana selama masa adaptasi, maka terarium untuk sementara hanya berfungsi sampai
tahap pemeliharaan. Hasil pengukuran di terarium katak menunjukkan suhu dan kelembaban di
penangkaran TSI relatif stabil. Turun atau naiknya suhu dipengaruhi oleh keadaan cuaca lingkungan sekitarnya. Rata-rata suhu terarium pada pagi hari sekitar 20°C,
pada siang hari sekitar 21°C dan pada malam hari sekitar 21°C Suhu terarium hampir sama dengan suhu di habitat alaminya yaitu di Curug Jaksa dan Rumah
Dua. Suhu siang berkisar antara 20 –22°C, suhu malam hari berkisar 20-21,5°C.
Kelembaban terarium pada pagi hari yaitu 77, siang hari 77 dan pada malam hari 81. Kelembaban terarium di siang hari mempunyai nilai 77 berbeda jauh
dengan habitat alaminya yang berkisar antara 82-91. Kelembaban di malam hari bernilai 81 berbeda dengan kelembaban di habitat alaminya yang berkisar antara
82-91. Nilai pH air di dalam terarium mempunyai nilai 7. Nilai pH air ini sesuai dengan nilai pH di Rumah Dua akan tetapi berbeda dengan nilai pH air di curug
jaksa yang bernilai 6 Tabel 6. Tabel 6 Rata-rata suhu, kelembaban dan nilai pH terarium dan habitat alaminya
Tempat Suhu °C
Kelembaban pH
Siang Malam
Siang Malam
Terarium 21±0,5
21±0,4 77±7,3
81±7,4 7
Habitat Alaminya 20-22
20-21,5 82-91
82-92 6-7
Suhu tubuh juga merupakan faktor yang memengaruhi adaptasi M. montana terhadap lingkungannya di dalam penangkaran. Rata-rata suhu tubuh M. montana
dan terarium selama 30 hari disajikan dalam Gambar 12.
Gambar 12 Rata-rata suhu tubuh dan suhu terarium selama 30 hari °C.
Semua individu katak telah memanfaatkan terraium sebagai ruang geraknya selama 30 hari waktu adaptasi. Substrat yang sering digunakan katak di dalam
terarium yaitu vegetasi berupa daun atau serasah, lantai rumah berupa air dan tanah, tempat bersembunyi cover yaitu batu dan kayu Gambar 13.
Gambar 13 Pemanfaatan substrat di dalam terarium oleh M. montana. Selama 30 hari waktu adaptasi di dalam penangkaran tidak ditemukan
adanya permasalahan kesehatan pada kelima ekor M. montana. Permasalahan kesehatan tersebut dapat berupa adanya penyakit pada katak, luka di luar
tubuhnya dan stres. Kelima ekor katak selama masa adaptasi dalam keadaan normal dan sehat.
Pagi Siang
Malam Ruangan
20 21
21 Tubuh
19 20
20 18
19 20
21 22
S uh
u °C
5.1.3.2 Adaptasi pakan M. montana
Perilaku makan M. montana dilakukan pada malam hari saat katak aktif bergerak berpindah yaitu sekitar pukul 19.00-21.00. Kelima ekor M. montana
mulai terbiasa untuk makan pada hari ke-4 sampai hari ke-6 dengan rata-rata hari mulai makan 4,83 ± 0,75 Tabel 7.
Tabel 7 Rata-rata hari M. montana mulai makan pakan yang diberikan
No. Individu katak
Hari ke- katak mulai makan 1.
montana 1 4
2. montana 2
5 3.
montana 3 5
4. montana 4
6 5.
montana 5 5
6. montana 6
4 Rata-rata
4,83 Standar deviasi
0,75
Masing –masing individu M. montana mulai dapat membiasakan diri untuk
memakan jangkrik yang diberikan Rata-rata jumlah jangkrik yang dimakan sebanyak 1-2 ekor per hari. M. montana mencari mangsa di dalam terarium
dengan diam dan menunggu hingga jangkrik datang mendekat hingga jarak yang dapat dicapai oleh lidahnya.
Awal pengamatan M. montana 1 betina dan M. montana 6 jantan ditempatkan berpasangan dalam satu terrarrium yang sama. Sepasang M. montana
ini mulai dapat memakan pakan pada hari ke-4 masa adaptasi. Waktu makan ini normal bahkan lebih cepat dari rataan keseluruhan individu katak mulai makan
dengan jumlah masing-masing jangkrik yang dimakan satu ekor Gambar 14a. Perilaku makan dibuktikan dengan ditemukannya sisa bangkai jangkrik di hari
berikutnya. Spesimen mulai terbiasa untuk makan pakan jangkrik yang diberikan tiap hari, akan tetapi pada hari ke-6 M. montana 6 dimakan oleh M. montana 1.
Kanibalisme dibuktikan dengan hilangnya M. montana 6 di dalam terarium dan bobot badan M. montana 1 yang bertambah saat diukur keesokan harinya. Awal
pemeliharaan katak hanya makan satu ekor jangkrik, tetapi setelah hari ke-10 katak terbiasa makan dengan jumlah pakan yang meningkat setiap harinya.
M. montana 2 jantan mulai terbiasa makan jangkrik pada hari ke-5 waktu adaptasi Gambar 14b. Waktu ini lebih lama dari rataan waktu mulai pakan
seluruh individu katak. Awal adaptasi jumlah jangkrik yang dimakan berjumlah
satu ekor. Hari ke-6 dan hari seterusnya katak mulai terbiasa untuk makan jangkrik setiap hari dengan rata-rata jumlah pakan meningkat 1-2 ekor per hari.
M. montana 3 jantan mulai beradaptasi dengan pakan yang diberikan pada hari ke-5 waktu adaptasi Gambar 14c. M. montana 3 jantan dapat dikatakan
beradaptasi lebih lama terhadap pakan dari rataan seluruh individu katak. Jumlah jangkrik yang dimakan sebanyak satu ekor dan semakin bertambah setiap harinya
sebanyak 2-3 ekor per hari. M. montana 4 jantan yang merupakan katak terkecil diantara katak yang
lain mulai terbiasa beradaptasi dengan pakan pada hari ke-6 waktu adaptasi Gambar 14d. Individu katak ini merupakan individu yang beradaptasi paling
lama terhadap pakan yang diberikan dari seluruh individu katak. Jumlah jangkrik yang dimakan pada awalnya berjumlah satu ekor dan seperti katak lainnya
bertambah banyak setiap harinya sebanyak 1-2 ekor jangkrik. Katak betina lainnya yaitu M. montana 5 mulai dapat memakan pakan yang
diberikan pada hari ke-5 Gambar 14e. Waktu makan ini lebih lama dibandingkan rataan hari mulai pakan seluruh individu katak. Awal masa adaptasi
jumlah jangkrik yang dimakan M. montana 5 berjumlah satu ekor, akan tetapi jumlah ini terus bertambah setiap harinya dengan rata-rata jangkrik yang dimakan
2-3 ekor jangkrik per hari.
a b
c d
e
Gambar 14 Jumlah jangkrik yang dimakan M. montana selama 10 hari adaptasi.
1 2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 E
ko r
Hari montana
1betina montana
6jantan
1 2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 E
ko r
Hari montana 5
betina
1 2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 E
ko r
Hari montana 2
jantan 1
2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 E
ko r
Hari montana 3
jantan 1
2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 E
ko r
Hari montana 4
jantan
Selama 10 hari masa adaptasi, kelima ekor katak menunjukkan jumlah konsumsi pakan yang berbeda-beda. Jumlah konsumsi dan berat pakan yang
dimakan kelima ekor katak selama 10 hari disajikan dalam Tabel 8. Tabel 8 Jumlah dan berat pakan yang dikonsumsi M. montana
Jumlah jangkrik montana 1
montana 2 montana 3
montana 4 montana 5
1 0,52
0,21 0,15
0,22 0,66
2 0,42
0,15 0,13
0,18 0,71
3 0,42
0,14 0,16
0,19 0,58
4 0,45
0,22 0,18
0,17 0,73
5 0,41
0,12 0,21
0,21 0,61
6 0,43
0,12 0,25
0,24 0,54
7 0,51
0,22 0,24
0,23 0,68
8 0,42
0,26 0,17
0,72 9
0,41 0,11
0,58 10
0,50 0,13
0,65 11
0,42 0,55
12 0,43
13 0,41
Total g 5,74
1,44 1,73
1,44 7,01
Semua individu M. montana telah menghasilkan kotoran selama 30 hari masa adaptasi. M. montana 1 merupakan individu pertama yang menghasilkan
kotoran di hari ke-8. Berturut –turut ditemukan kotoran di terarium lain setelah
hari ke-8. Kotoran ditemukan pada pagi hari saat pengamatan pagi hari. Berdasarkan kotoran yang ditemukan pada pagi hari, waktu satwa membuang
kotorannya yaitu saat katak dalam keadaan aktif namun tidak bergerak dan berpindah. Ukuran kotoran setiap individu berbeda-beda tergantung ukuran katak.
M. montana 1 dan 5 yang merupakan katak betina dengan ukuran tubuh besar menghasilkan kotoran dengan ukuran rata-rata panjang dan lebarnya 3cm x 1cm
dan untuk katak jantan ukuran kotoran rata-rata yaitu 1cm x 1cm Gambar 15. Frekuensi setiap individu katak menghasilkan kotoran di dalam terarium terjadi
sekali dalam satu minggu.
Gambar 15 Kotoran yang dihasilkan oleh individu M. montana. Pertumbuhan bobot badan dan SVL Snout Vent Length menunjukkan
katak sudah beradaptasi dengan pakan. Pada pengukuran awal diketahui bobot tubuh dan SVL kedua individu betina yaitu M. montana 1 dan M. montana 5
masing-masing adalah 52 g dan 8,07 cm serta 62 g dan 8,23 cm. Pengukuran hari ke-10, kedua ekor betina mengalami mengalami penambahan bobot badan dan
SVL masing-masing sebesar 2 g dan 6 g serta 0,04 cm dan 0,04 cm. Pengukuran hari ke-20 kedua ekor betina mengalami kenaikan bobot badan dan SVL 4 g dan
4 g serta 0,12 cm dan 0,14 cm. Pengukuran terakhir yaitu hari ke-30 juga mengalami penambahan bobot badan masing-masing individu sebesar 3 g serta
SVL sebesar 0,09 cm dan 0,13 cm Gambar 16a dan 16b.
a b
Gambar 16 Pertumbuhan bobot badan a dan SVL b M. montana betina.
40 44
48 52
56 60
64 68
72 76
80
Berat Awal
Hari ke- 10
Hari ke- 20
Hari ke- 30
B o
b o
t b
ada n
g
montana 1 montana 5
7.8 7.9
8 8.1
8.2 8.3
8.4 8.5
8.6
SVL Awal
Hari ke- 10
Hari ke- 20
Hari ke- 30
S V
L c
m
montana 1 montana 5
Pengukuran awal, ketiga ekor jantan M. montana mempunyai bobot badan 10 g, 11 g dan 4,5 g dan SVL 4,40 cm, 4,58 cm dan 3,25 cm. Pengukuran hari ke-
10, ketiga ekor katak mengalami penambahan bobot badan sebesar 0,5 g, 0,5 g dan 0,5 g serta SVL sebesar 0,06 cm, 0,04 cm dan 0,03 cm. Pengukuran ke-20
individu M. montana 2 mengalami penurunan bobot badan dan SVL sebesar 0,5 g dan 0,09 cm. Kedua ekor jantan lainnya mengalami kenaikan bobot badan dan
SVL sebesar 0,5 g dan 0,5 g serta 0,12 cm dan 0,13 cm. Pengukuran hari ke-30 ketiga M. montana jantan kembali mangalami penambahan bobot badan 1 g, 1 g
dan 0,5 g serta SVL 0,04 cm, 0,07 cm dan 0,07 cm Gambar 17a dan 17b.
a b
Gambar 17 Pertumbuhan bobot badan a dan SVL b M. montana jantan.
Selama 30 hari masa adaptasi kelima ekor M. montana mengalami kenaikan bobot badan dan SVL. Hari ke-20 masa adpatasi, satu ekor katak jantan
yaitu M. montana 2 mengalami penurunan bobot badan dan SVL sebanyak 0,5 g. Semua individu katak mempunyai laju pertumbuhan yang berbeda-beda. Laju
pertumbuhan bobot badan masing-masing individu katak sebesar 0,3 ghari, 0,033 ghari, 0,067 ghari, 0,05 ghari dan 0,43 ghari. Laju pertumbuhan SVL M.
montana masing-masing sebesar 0,0083 cmhari, 0,00067 cmhari, 0,0077 cmhari, 0,0077 cmhari dan 0,0103 cmhari.
Nilai konversi pakan didapatkan dari total konsumsi pakan dan pertumbuhan bobot badan selama 10 hari masa adaptasi kelima ekor M. montana
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Berat Awal
Hari ke- 10
Hari ke- 20
Hari ke- 30
B o
b o
t b
ada n
g
montana 2 montana 3
montana 4 1
2 3
4 5
6 7
SVL Awal
Hari ke- 10
Hari ke- 20
Hari ke- 30
S V
L c
m
montana 2 montana 3
montana 4
Tabel 9. M. montana 5 mempunyai nilai konversi pakan yang paling rendah dan mendekati nilai 1 yaitu 1,17 dengan pertumbuhan bobot badan paling besar yaitu
6 g. M. montana 1 mempunyai nilai konversi pakan 2,87, M. montana 2 dengan nilai konversi pakan 2,88, M. montana 3 mempunyai nilai konversi yang paling
tinggi yaitu 3,46 dan M. montana 4 bernilai 2,89. Rataan konversi pakan untuk kelima ekor katak mempunyai nilai sebesar 2,65.
Tabel 9 Konversi pakan M. montana selama 10 hari masa adaptasi
No. Individu Pertumbuhan BB g
Konsumsi pakan g Konversi pakan
1. montana 1
2 5,74
2,87 2.
montana 2 0,5
1,44 2,88
3. montana 3
0,5 1,73
3,46 4.
montana 4 0,5
1,44 2,89
5. montana 5
6 7,01
1,17 Rataan
1,9 3,47
2,65
5.1.4.5 Adaptasi perilaku, pemanfaatan habitat dan pola pergerakan M. montana
Waktu pagi dan siang hari kelima ekor katak M. montana dalam keadaan tidur di dalam tempat bersembunyinya yaitu di bawah batu, kayu atau batok
kelapa. Pagi sampai sore hari lampu UV di dalam terarium dinyalakan. Lampu berfungsi sebagai pengganti cahaya matahari, hal ini dilakukan sebagi perlakuan
untuk menyesuaikan dengan habitat alaminya. Sore hari merupakan waktu dimana semua katak mulai aktif. Perilaku yang
dilakukan oleh katak M. montana pada sore hari rata-rata hanya diam di dalam batu, kayu, batok kelapa atau di bawah serasah Gambar 18 dan tidak ada
pergerakan berpindah yang dilakukan oleh katak.
Gambar 18 Perilaku diam M. montana di sore hari.
Waktu aktif bergerak berpindah M. montana selama pengamatan terjadi
pada kisaran waktu pukul 19.00 –22.00. Lampu terarium dimatikan disesuaikan
seperti habitat alami selama pengamatan di malam hari. Awal penelitian, sebelum pengamatan mengenai perilaku adaptasi dimulai dilakukan pengamatan
pendahuluan tanpa dicatat, terdapat satu lampu sengaja dinyalakan untuk memudahkan pengamat mengamati spesimen. Hasil pengamatan pendahuluan
semua individu katak yang diamati tidak melakukan aktivitas bergerak dan hanya diam sampai pengamatan malam berakhir. Hari berikutnya dilakukan pengamatan
dengan perlakuan berbeda yaitu semua lampu di dalam terarium dimatikan. Terdapat perbedaan perilaku dimana semua individu katak melakukan pergerakan
aktivitas di malam hari. Oleh karena itu, ketika pengamatan perilaku adaptasi dilakukan malam hari semua lampu di dalam ruangan dimatikan agar tidak
mengganggu pergerakan katak. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan headlamp cahaya merah red mode karena cahaya merah menghasilkan cahaya
yang tidak terlalu terang dan silau sehingga memudahkan penglihatan tanpa menggangu katak.
Semua individu katak M. montana bergerak berpindah pada malam hari di dalam terarium antara pukul 19.00-22.00 dengan frekuensi bergerak berpindah
yang tidak terlalu banyak setiap harinya. Perilaku yang umum dilakukan katak pada jam aktif bergeraknya selain bergerak berpindah adalah diam, melompat dan
bergerak tanpa berpindah. Katak berperilaku aktif bergerak berpindah pada pukul 19.00 ke atas, akan tetapi mendekati pukul 22.00 pergerakan katak semakin
sedikit dan berkurang. Katak cenderung diam dan tidak banyak melakukan aktivitas bergerak bahkan bergerak berpindah. Perilaku yang paling banyak
dilakukan oleh kelima ekor katak selama waktu aktif bergeraknya di dalam terarium adalah diam. Perilaku yang paling jarang dilakukan oleh katak di dalam
masa aktif bergeraknya dalam terarium adalah melompat seperti disajikan pada Gambar 19.
Gambar 19 Perilaku aktif bergerak M. montana pada malam hari. Katak mulai tidak melakukan pergerakan sama sekali setelah pukul 22.00.
Perilaku yang dilakukan pada jam-jam ini adalah diam dan bergerak tidak berpindah. Semua katak akan berdiam di substrat yang mereka inginkan sebelum
waktu aktif katak berakhir untuk berlindung dalam waktu yang lama dari waktu tidur sampai waktu aktif bergerak kembali. Waktu aktif katak terjadi hanya
sampai pukul 05.00-06.00, selanjutnya pada pagi hari katak dalam keadaan tidak aktif atau tidur di tempat yang aman untuk bersembunyi yang telah dipilih.
Perilaku bersuara merupakan perilaku yang sering dilakukan oleh ketiga individu katak setiap harinya. Awal penelitian katak belum menunjukan perilaku
bersuara, katak mulai bersuara pada hari ke-7 di dalam terarium. Suara katak biasanya terdengar di siang, sore dan malam hari. Umumnya suara katak yang
paling sering terdengar setiap hari pada siang hari sekitar pukul 14.00-17.00. Masing-masing individu katak memanfaatkan habitat dengan frekuensi yang
berbeda-beda di setiap terarium yang ditempati selama masa adaptasi. Substrat yang paling banyak dimanfaatkan oleh kelima ekor katak cenderung sama yaitu
berupa cover batu maupun kayu. Katak betina M. montana 1 lebih banyak menghabiskan waktu di dalam batu dan paling sedikit memanfaatkan serasah.
Katak betina M. montana 5 banyak memanfaatkan subtrat kayu dan paling jarang memanfaatkan substrat air. Katak Jantan M. montana 2 dan M. montana 4
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110 120
130
montana 1 Betina
montana 2 Jantan
montana 3 Jantan
montana 4 Jantan
montana 5 Betina
Jum la
h pe
ri la
ku
Diam Bergerak
Berpindah Melompat
memiliki kesamaan dengan kedua ekor katak betina M. montana yaitu banyak mengahabiskan waktu di dalam batu untuk berlindung, sedangkan katak jantan M.
montana 3 berbeda dengan keempat ekor katak lainnya. M. montana 3 paling banyak memanfaatkan substrat serasah sebagai tempat untuk berlindung baik
siang maupun malam hari Gambar 20.
Gambar 20 Frekuensi pemanfaatan habitat di terarium oleh M. montana. Selama 30 hari masa adaptasi, semua ruang di dalam terarium telah
dijelajahi oleh kelima ekor M. montana. Kelima ekor katak telah melakukan rata- rata pola pergerakan yang dilakukan setiap hari. Pola pergerakan yang dilakukan
pada pagi sampai sore hari yaitu katak berlindung dan diam di dalam tempat bersembunyi cover berupa batu atau kayu. Menjelang sore hari perilaku katak
mulai meningkat dan puncaknya pada malam hari sekitar pukul 19.00 sampai pukul 22.00 merupakan waktu bergerak berpindah M. montana dengan
memanfaatkan subtrat di dalam terarium. Pola pergerakan terhadap pemanfaatan ruang gerak yang biasa dilakukan oleh katak M. montana betina dan jantan setiap
hari di dalam terarrium dapat dilihat pada Gambar 21 dan 22.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
montana 1 Betina
montana 2 Jantanmontana 3 Jantanmontana 4 Jantan montana 5
Betina P
er se
n ta
se
Batu KayuBatok Kelapa
Tanah Serasah
Air
Gambar 21 Ilustrasi rata-rata pola pergerakan dan pemanfaatan ruang gerak M. montana betina di dalam terarium : 1 Diam dalam cover pada siang
sampai sore hari; 2 Berpindah ke tanah pada malam hari; 3 Berpindah ke serasah; 4 Berpindah ke air untuk menstabilkan suhu;
5 Berpindah ke tanah; 6 Berpindah ke bawah kayu atau batu; 7 Kembali ke cover awal menjelang pagi hari.
Gambar 22 Ilustrasi rata-rata pola pergerakan dan pemanfaatan ruang gerak M. montana jantan di dalam terarium : 1 Diam di bawah serasah pada
siang sampai sore hari; 2 Berpindah dari serasah ke batu pada malam hari; 3 Berpindah ke air untuk menstabilkan suhu; 4 Berpindah ke
tanah; 5 Berpindah ke bawah cover; 6 Kembali ke serasah menjelang pagi hari.
5.2 Pembahasan