Uji coba pemeliharaan Metode Pengumpulan Data

No. Nama AlatBahan Kegunaan 3. Penangkaran a. Akuarium 5 buah Tempat menangkarkan satwaTerarium b. Alkohol Mensterilisasi akuarium c. Substrat batu, kayu, air, serasah, tanah Modifikasi habitat alami d. Pompa air Mengatur sirkulasi air e. Lampu UV Mengatur cahaya di dalam terarium f. Termometer dry wet Mengukur suhu dan kelembaban di dalam terarium g. Termometer tembak Mengukur suhu tubuh katak di dalam terarium h. Pakan jangkrik Makanan untuk satwa 4. Dokumentasi a. Buku catatan lapangan tally sheet Dokumentasi data b. Kamera digital Dokumentasi gambarfoto

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Uji coba pemeliharaan

3.3.1.1 Pengambilan spesimen Spesimen M. montana diambil langsung dari habitat alaminya yang berada di kawasan Taman Safari Indonesia TSI Cisarua, yaitu Curug Jaksa dan Rumah Dua. Pengambilan spesimen dilakukan dengan menggunakan metode Visual Encounter Survey VES. VES merupakan metode pengambilan jenis satwa berdasarkan penjumpaan langsung pada jalur terestrial maupun akuatik Heyer et al. 1994. Pengamatan dilakukan di sepanjang suatu jalur, dalam suatu plot, sepanjang sisi sungai, sekitar tepi sung ai , dan seterusnya dengan berjalan menyusuri transek secara perlahan untuk mencari satwa dalam jangka waktu tertentu. Data dan informasi mengenai spesimen ukuran, berat, jenis kelamin dan kondisi habitat alami seperti suhu, kelembaban, pH, vegetasi dan keadaan sekitar diperoleh dengan cara mengukur dan mengamati keadaan sekitar. M. montana yang didapat dari habitat alaminya dimasukkan ke dalam plastik berukuran 2 kg untuk memudahkan pengangkutan. Masing-masing plastik diisi oleh satu ekor M. montana untuk menghindari kanibalisme antar individu. Setelah kegiatan pengambilan indukan dilakukan, spesimen dipindahkan ke ruangan katak yang berada di kawasan Reptil Primata TSI Gambar 3. Gambar 3 Ruangan penangkaran katak di TSI. Spesimen yang telah ditangkap, dikeluarkan dari plastik untuk diukur bobot badan dan SVL. Setelah dilakukan pengukuran, spesimen ditempatkan di dalam terarium sementara berupa kotak plastik dengan ukuran 35 x 21 x 22,5 cm 3 dan ketebalan 3 mm. Bagian atas kotak ditutup dengan kawat kasa agar katak tidak keluar dan udara dapat keluar `masuk dengan bebas. Sebelum kotak plastik digunakan, terlebih dahulu disterilisasi dengan alkohol 70 dan dilap dengan kain lap lalu dibasuh dengan air. Setelah kotak plastik steril spesimen M. montana dimasukkan ke dalam kotak plastik. Jumlah total individu M. montana yang ditemukan di kedua lokasi ini sebanyak enam ekor dengan komposisi jenis kelamin serta ukuran SVL Snout vent length dan bobot badan, yaitu dua ekor betina dengan 8,15±0,12 cm dan 57,5±6,36 g serta empat ekor jantan dengan 4,02±0,59 cm dan 7,62±3,35 g seperti disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Ukuran M. montana yang ditemukan di TSI No. Jenis SVL cm Bobot badan g Jenis kelamin Lokasi ditemukan 1. M. montana 1 8,07 53 Betina Curug Jaksa 2. M. montana 2 4,40 10 Jantan Rumah Dua 3. M. montana 3 4,58 11 Jantan Rumah Dua 4. M. montana 4 3,25 4,5 Jantan Rumah Dua 5. M. montana 5 8,24 62 Betina Rumah Dua 6. M. montana 6 3,87 5 Jantan Curug Jaksa 3.3.1.2 Waktu aktif bergerak M. montana Spesies M. montana yang telah diambil dari habitat alaminya ditempatkan ke dalam terarium sementara untuk diamati waktu aktifnya. Pengamatan untuk mengetahui waktu aktif bergerak katak dilakukan terhadap enam ekor M. montana yang terdiri dari empat ekor jantan serta dua ekor betina. Pengamatan dilakukan di dalam terarium setiap satu jam selama 1 x 24 jam dengan menggunakan metode ad libitum sampling, yaitu metode pengamatan dengan mengamati perilaku satwa dan mencatat data hasil pengamatan. Setiap perjumpaan dengan katak dicatat keadaan aktif dan perpindahannya jika ada. Katak aktif didefinisikan sebagai katak dengan posisi mata terbuka, sedangkan bergerak berpindah didefinisikan sebagai perubahan posisi penemuan katak dari posisi tertentu yang tercatat pada jam pengamatan sebelumnya Firdaus 2011. 3.3.1.3 Perkembangan M. montana setelah penangkapan dan sebelum sterilisasi Semua katak M. montana yang telah ditangkap dimasukkan ke dalam terarium untuk dilakukan pemeliharaan sebelum sterilisasi. Perkembangan katak setelah penangkapan dan sebelum sterilisasi diamati menggunakan metode ad libitum sampling, yaitu metode pengamatan dengan mengamati perilaku satwa dan mencatat data hasil pengamatan.

3.3.2 Kondisi M. montana selama sterilisasi dan setelah sterilisasi