Tabel 2.1 Data penelitian
No. Data primer
Data sekunder
1 Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 meter
Data berat jenis 2
Data berat basah BB tumbuhan bawah dan serasah
Data Administrasi PT. Trisetia Intiga
3 Data berat kering BK tumbuhan bawah dan
serasah Tabel Volume PT. Trisetia
Intiga 4
Data dbh pada kelas pancang, tiang, nekromassa, dan pohon
5 Data nama jenis tumbuhan teridentifikasi
6 Koordinat plot di lapangan
2.2.1 Citra ALOS PALSAR
ALOS Advanced land Observing Sattelite merupakan satelit yang diluncurkan oleh Badan Luar Angkasa Jepang pada bulan Januari 2006 dari
stasiun peluncuran Taneghasima Space Center dengan menggunakan roket H-IIA. Satelit ALOS ini membawa tiga jenis sensor yaitu PALSAR Phased Array L-
band Synthetic Aperture Radar, PRISM Panchromatic Remote-sensing Instrument for Stereo Mapping, dan AVNIR-2 Advanced Visible and Near
Infrared Radiometer type-2. PALSAR merupakan sensor gelombang mikro aktif yang bekerja pada frekuensi band L. Sensor PALSAR mempunyai kemampuan
untuk menembus awan, sehingga informasi permukaan bumi dapat diperoleh setiap saat, baik malam ataupun siang hari. Data PALSAR ini dapat digunakan
untuk pembuatan DEM, inter ferometri untuk mendapatkan pergeseran tanah, maupun kandungan biomassa, monitoring kehutanan, pertanian, tumpahan minyak
oil spill, soil moisture, mineral, dan lain-lain Rosenqvist et al. 2004. Karakteristik satelit ALOS secara umum di jelaskan pada Tabel 2.2.
Menurut JAXA 2010, terdapat lima misi dari peluncuran satelit ALOS yang terdiri dari:
1. Kartografi: Untuk menyediakan peta wilayah Jepang dan wilayah Asia Pasifik 2. Pemantauan Regional: Melakukan pemantauan regional untuk pengembangan
pembangunan yang berkelanjutan dan harmonisasi antara kesediaan sumberdaya alam pengembangan pembangunan
3. Monitoring Bencana: Melakukan monitoring bencana alam 4. Survei Sumberdaya: Untuk survei sumber daya alam
5. Pengembangan Teknologi: Mengembangkan teknologi penginderaan jauh yang tepat untuk masa sekarang dan akan datang.
Tabel 2.2 Karakteristik ALOS
Jenis Karakteristik Keterangan
Perekaman Januari 2010
Alat peluncuran Roket H-IIA
Tempat peluncuran Pusat Ruang Angkasa Tanagashima
Berat satelit 4000 Kg
Power 7000 W
Waktu operasional 3-5 Tahun
Orbit Sun-Synchronous Sub-Recurr Orbit
Periode perekaman 46 Hari Sub Cycle 2 hari
Tinggi lintasan 692 Km di atas Ekuator
Inklinasi 98,2°
Sumber: Jaxa 2010
Gambar 2.2 menggambarkan data citra ALOS PALSAR resolusi 50 meter pada lokasi penelitian dengan kombinasi polarisasi HH, HV, dan HHHV.
Gambar 2.2 Citra ALOS PALSAR resolusi 50 m polarisasi HH, HV, HHHV
Lillesand dan Kiefer 1990 menuliskan bahwa sebagian besar radar penginderaan jarak jauh berwahana udara dilakukan dengan sistem yang
menggunakan antena yang dipasang pada bagian bawah pesawat dan diarahkan ke samping. Sistem semacam ini dinamakan Side Looking Radar SLR atau Side
Looking Aperture Radar SLAR. Sistem SLAR menghasilkan jalur citra yang berkesinambungan yang menggambarkan daerah medan luas serta berdekatan
dengan jalur terbang. Kenampakan unsur medan pada citra dipengaruhi oleh faktor sifat khas sinyal yang ditransmisikan dan sifat permukaan yang
memantulkannya di medan. Sifat khas sinyal yang ditransmisikan dipengaruhi oleh a panjang
gelombang dan kemampuan daya tembusnya terhadap atmosfer dan permukaan tanah, b sudut depresi antena yang merupakan salah satu aspek geometrik pada
citra radar dan penyebab terjadinya efek pantulan balik pulsa radar, efek bayangan pada objek yang tinggi, efek relief topografi seperti efek rebah ke dalam, efek
pemendekan lereng, c polarisasi atau pengarahan vektor elektrik pada gelombang elektromagnetik pulsa radar menurut suatu bidang datar, d arah
pengamatan antena, erat hubungannya dengan arah objek, yang mempengaruhi pantulan balik pulsa radar Purwadhi 2001.
2.2.2 Data Lapangan