Yit-1 = Nilai PDRB Kabupaten Rembang sektor i pada tahun t-1
3.3.2.2. Analisis Shift Share
Berdasarkan Budiharsono 2001, perhitungan dengan menggunakan metode Analisis Shift Share yaitu: jika dalam suatu Provinsi terdapat m
daerahwilayahkabupaten j=1,2,3…m dan n sektor i=1,2,3...n maka perubahan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Perubahan PDRB dirumuskan sebagai berikut: ∆Yij = Y’ij-Yij
Dimana: ∆Yij
= perubahan PDRB sektor i di wilayah j Y’ij
= PDRB dari sektor i di wilayah j pada tahun akhir analisis Yij
= PDRB dari sektor i di wilayah j pada tahun dasar analisis 2. Rumus persentase perubahan PDRB yaitu :
∆Yij = x100
3. Menghitung Pertumbuhan PDRB Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah Pada Rentang Waktu Tahun 2000-2008 selama 8 tahun
ri = Dimana:
ri = Rasio PDRB sektor i pada wilayah Kabupaten Rembang
Y’ij = PDRB pada sektor i pada wilayah j Kabupaten Rembang pada
tahun akhir analisis Yij-Yij
Yij
Yij-Yij Yij
Yij = PDRB dari sektor i pada wilayah j Kabupaten Rembang pada
tahun dasar analisis Y’ij - Yij
= Perubahan PDRB Kabupaten Rembang dari rentang waktu tahun 2000-2008
Ri = Dimana:
Ri = Rasio PDRB Provinsi Jawa Tengah dari sektor i selama rentang
waktu 2000-2008 Y’i
= PDRB Provinsi Jawa Tengah dari sektor i pada tahun akhir analisis
Y = PDRB Provinsi dari sektor i pada tahun awal analisis
Y’ij - Yij = Perubahan PDRB Provinsi Jawa Tengah dari rentang waktu
tahun 2000-2008 Ra =
Dimana: Ra
= Rasio PDRB Provinsi Jawa Tengah Y’i
= PDRB Provinsi Jawa Tengah pada tahun akhir analisis Y
= PDRB Provinsi Jawa Tengah pada tahun dasar analisis Analisis shift share terdiri dari tiga komponen yaitu Komponen
pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah sektor i di Kabupaten Rembang N
ij
, komponen pertumbuhan proporsional PP, dan komponen pertumbuhan pangsa
wilayah PPW. Adapun komponen-komponen yang digunakan dalam analisis shift share hanya sebatas teknik perhitungan saja dan bukan analitik.
Yi. - Yi. .
Yi
Yi.. - Y.. Y..
D
ij
= N
ij
+ PP + PPW Dimana:
D
ij
= Perubahan suatu variabel regional sektor i di Kabupaten Rembang dalam kurun waktu tertentu
N
ij
= Komponen pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah sektor i di Kabupaten
Rembang PP
= Pertumbuhan Proporsional PPW
= Pertumbuhan Pangsa Wilayah N
ij
= Ra Eij
t
Dimana: Eij
t
= PDRB sektor i di Kabupaten Rembang pada awal tahun periode
Komponen pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah sektor i di Kabupaten Rembang N
ij
menjelaskan seberapa besar pengaruh pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang. Jika nilai N
ij
Positif, hal itu berarti perubahan produksi Provinsi Jawa Tengah secara umum, perubahan tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah, dan adanya
berbagai kebijakan ekonomi Provinsi Jawa Tengah mempengaruhi sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Rembang.
PP = Ri –Ra Eij
t
Nilai komponen PP pertumbuhan proporsional menjelaskan mengenai perubahan relatif PDRB sektor-sektor perekonomian Kabupaten Rembang dengan
perubahan PDRB Provinsi Jawa Tengah sektor-sektor perekonomian. Jika nilai komponen PP 0, berarti suatu sektor perekonomian di suatu wilayah relatif
memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Sebaliknya jika nilai komponen PP 0, berarti suatu sektor perekonomian di suatu wilayah laju pertumbuhannya relatif
lambat PPW = ri
– Ri Eij
t
Komponen PPW pertumbuhan pangsa wilayah digunakan untuk mengetahui sektor-sektor perekonomian mana saja di suatu wilayah yang
memiliki keunggulan komparatifnya tinggi dan sektor-sektor mana saja yang keunggulan komparatifnya rendah. Jika nilai komponen pertumbuhan pangsa
wilayah PPW suatu sektor perekonomian tertentu di Kabupaten Rembang lebih besar sama dengan nol atau
PPW ≥ 0, maka sektor perekonomian tersebut memiliki keunggulan komparatif yang tinggi. Komponen pertumbuhan pangsa
wilayah PPW suatu sektor perekonomian tertentu di Kabupaten Rembang lebih kecil dari nol PPW 0, berarti sektor perekonomian tersebut tidak memiliki
keunggulan komparatif. 3
.3.2.3. Profil Pertumbuhan dan Pergeseran Bersih
Analisis profil pertumbuhan PDRB bertujuan untuk mengidentifikasikan pertumbuhan PDRB sektor ekonomi di suatu wilayah pada kurun waktu yang
ditentukan dengan cara mengekspresikan persentase perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW. Data-
data yang dianalisis akan diinterpretasikan dengan cara memplot persentase perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP dan pertumbuhan pangsa
wilayah PPW kedalam sumbu vertikal dan horizontal. Komponen pertumbuhan proporsional PP diletakkan pada sumbu horizontal sebagai basis, sedangkan
komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW pada sumbu vertikal sebagai ordinat. Profil pertumbuhan PDRB disajikan pada Gambar 3.1 berikut ini.
PPW Kuadran IV Kuadran I
PP
Kuadran III Kuadaran II
Gambar 3.1. Profil Pertumbuhan PDRB. a.
Kuadran I menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Selain itu, sektor tersebut juga dapat
bersaing dengan sektor-sektor perekonomian dari wilayah lain. Karena pertumbuhan sektor-sektor perekonomiannya tergolong dalam pertumbuhan
yang cepat, maka wilayah yang bersangkutan juga merupakan wilayah yang progresif maju.
b. Kuadaran II menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah
memiliki laju pertumbuhan yang cepat, tetapi sektor tersebut tidak mampu bersaing dengan sektor perekonomian dari daerah lain.
c. Kuadran III menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah
memiliki laju pertumbuhan sektor perekonomian yang lambat dan tidak mampu bersaing dengan wilayah lain. Jadi wilayah tersebut tergolong pada
wilayah yang memiliki pertumbuhan yang lambat. d.
Kuadran IV menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian pada suatu wilayah memiliki pertumbuhan yang lambat, tetapi sektor tersebut mampu
bersaing dengan sektor perekonomian dari wilayah lain.
Pada kuadran II dan IV terdapat garis diagonal yang memotong kedua daerah tersebut. Bagian atas garis diagonal mengindikasikan bahwa suatu wilayah
merupakan wilayah yang progresif, sedangkan dibawah garis diagonal berarti suatu wilyah yang pertumbuhannya lambat.
Berdasarkan nilai persen PP dan PPW, maka dapat diidentifikasi
pertumbuhan suatu sektor atau suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Kedua komponen tersebut PP dan PPW apabila dijumlahkan akan didapat nilai
pergeseran bersih PB yang mengidentifikasikan pertumbuhan suatu wilayah. PB dapat dirumuskan sebagai berikut:
PB = PP
+ PPW Dimana:
PB = Pergeseran Bersih Kabupaten Rembang
Apabila PB ≥ 0, maka pertumbuhan wilayah tersebut masuk kedalam
pertumbuhan progresif, sedangkan apabila PB ≤ 0, maka pertumbuhan wilayah
tersebut termasuk dalam pertumbuhan yang lambat.
3.3.2.4. Analisis Model Rasio Pertumbuhan MRP