Analisis Shift Share Kabupaten Rembang

Tabel 5.6. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah Selama 8 Tahun dari tahun 2000-2008 Sumber: BPS Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah, 2008. diolah.

5.3.3. Analisis Shift Share Kabupaten Rembang

Analisis shift share terdiri dari tiga komponen yaitu Komponen pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah sektor i di Kabupaten Rembang N ij , komponen pertumbuhan proporsional PP, dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW. Pengaruh pertumbuhan perekonomian Provinsi Jawa Tengah mampu menambah pertumbuhan perekonomian Rembang sebesar 701,35 milyar rupiah. Sektor pertanian sebesar Rp 354,51 milyar, hal ini berarti apabila terjadi perubahan kebijakan Provinsi Jawa Tengah atau pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah maka sektor pertanian jika dibanding dengan sektor yang lain adalah sektor yang paling terpengaruh diikuti oleh sektor angkutan dan komunikasi sebesar Rp. 109,33 milyar. Pertumbuhan Proporsional PP menggambarkan tentang kecepatan pertumbuhan, semakin tinggi nilai positif PP maka semakin cepat pertumbuhannya. Pertumbuhan proporsional sektor perekonomian Kabupten No Sektor Perekonomian Pertumbuhan PDRB Kab. Rembang Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Tengah Milyar Persen Milyar Persen 1 Pertanian 211.67 27.64 7,359.9 28.17 2 Pertambangan dan galian 18.04 69.76 750.9 68.24 3 Industri Pengolahan 27.26 47.52 17,470.7 48.95 4 Listrik, Gas dan Air Minum 2.84 48.22 536.8 61.85 5 Bangunan dan Konstruksi 62.93 58.14 4,385.1 83.33 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 119.86 50.74 9,560.9 36.68 7 Angkutan dan Komunikasi 36.61 48.59 3,476.2 67.09 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 10.22 26.89 1,877.4 43.25 9 Jasa Lainnya 88.69 43.81 7,671.2 76.17 Total 578.12 38.15 53,089.1 46.28 Rata-rata Pertumbuhan pertahun 64.24 46.81 10,617.8 56.00 Rembang secara keseluruhan pada waktu pengamatan menunjukkan kontribusi yang negatif sebesar Rp 38,16 milyar. Nilai PP sektor pertanian adalah negatif Rp 138,73 milyar dan merupakan nilai terendah jika dibandingkan dengan sektor- sektor lainnya Tabel 5.7, hal ini berarti sektor pertanian mempunyai laju pertumbuhan yang paling lambat. Sektor jasa dan lainnya merupakan sektor yang memiliki nilai PP terbesar yaitu sebesar Rp 60,51 milyar. Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW ini memberikan gambaran tentang dayasaing, semakin tinggi nilai PPW maka semakin tinggi dayasaingnya. Secara keseluruhan pengaruh Pertumbuhan Pangsa Wilayah Selama masa pengamatan menunjukkan kontribusi negatif sebesar 85,07 milyar rupiah. Hanya terdapat dua sektor dengan nilai PPW ≥ 0, yaitu sektor Pertambangan dan galian 0,39 milyar rupiah serta sektor perdangan, hotel dan jasa perusahaan 33,21 milyar rupiah, hal ini berarti hanya sektor pertambangan dan galian serta sektor perdagangan, hotel dan Jasa perusahaan saja yang mempunyai keunggulan komparatif. Bedasarkaan analisis Shift Share bahwa perkembangan sektor perekonomian di Kabupaten Rembang dibanding dengan Provinsi Jawa Tengah selama waktu pengamatan telah menunjukkan peningkatan produksi total Dij sebesar Rp 578,12 milyar. Peningkatan nilai produksi total ini dipengaruhi positif oleh pengaruh pertumbuhan sektor perekonomian provinsi Nij sebesar 701,35 milyar rupiah, dan dipengaruhi negatif oleh Pertumbuhan Proporsional PP dan Pertumbuhan Pangsa wilayah sebesar 38,16 milyar rupiah dan 85,07 milyar rupiah. Tabel 5.7. Hasil Analisis Shift Share Perekonomian Kabupaten Rembang. No Sektor Perekonomian Nij PP PPW Dij 1 Pertanian 354.51 -138.73 -4.11 211.67 2 Pertambangan dan galian 11.97 5.68 0.39 18.04 3 Industri Pengolahan 26.55 1.53 -0.82 27.26 4 Listrik, Gas dan Air Minum 2.73 0.92 -0.80 2.84 5 Bangunan dan Konstruksi 50.10 40.09 -27.27 62.93 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 109.33 -22.69 33.21 119.86 7 Angkutan dan Komunikasi 34.87 15.67 -13.93 36.61 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 17.59 -1.15 -6.22 10.22 9 Jasa Lainnya 93.70 60.51 -65.53 88.69 TOTAL 701.35 -38.16 -85.07 578.12 Sumber: BPS Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah, 2008. diolah.

5.3.4. Profil