Begitu menonjolnya sektor tambang dan galian dalam berbagai alat analisis yang ada tidak berarti mengabaikan sektor perekonomian lain terutama
sektor pertanian dimana rata-rata 68,05 persen menjadi mata pencaharian mayoritas masyarakat Rembang, sedangkan rata-rata penyerapan tenaga kerja di
sektor pertambangan adalah sebesar 3,13 persen. Sifat bahan tambang yang tidak dapat diperbarui dan terbatas lambat laun akan mengakibatkan habisnya barang
tambang yang tersedia. Pengelolaan atau pemanfaatan bahan tambang yang bijak, optimal dan tetap memperhatikan pelestarian alam.
5.5. Forecasting Sektor Perekonomian Kabupaten Rembang 2009-2011
Forecasting peramalan dilakukan dengan mencari model peramalan yang terbaik untuk sektor-sektor perekonomian Kabupaten Rembang. Beberapa
langkah yang diperlukan dalam melakukan furcasting peramalan ini diantaranya adalah:
Definisikan tujuan peramalan.
Plot data part family masa lalu.
Pilih metode-metode yang paling memenuhi tujuan peramalan dan
sesuai dengan plot data.
Hitung parameter fungsi peramalan untuk masing-masing metode.
Hitung fitting error untuk semua metode yang dicoba.
Pilih metode yang terbaik, yaitu metode yang memberikan error paling kecil.
Ramalkan permintaan untuk periode mendatang
Lakukan verifikasi peramalan.
Pengolahan data forecasting dilakukan dengan menggunakan bantuan software Minitab 14. Berikut adalah paparan langkah-langkah cara dan hasil
pengolahannya:
Gambar 5.2. Memulai Kerja dengan Minitab, Tampilan Session dan Worksheet.
Terdapat dua jendela pada waktu membuka Minitab yang disebut Session dan Worksheet. Session digunakan untuk menuliskan perintah kerja maupun untuk
menampilkan hasil ke luaran output dari pekerjaan yang dilakukan oleh Minitab. Sedangkan Worksheet digunakan untuk menuliskan data yang akan diolah oleh
Minitab. Kedua jendela ditampilkan pada Gambar 5.2. Masukkan data pada lembar kerja Worksheet
Gambar 5.3. Input Data Pada Worksheet.
Tempat menuliskan
data Session
WorkSheet Tempat
menuliskan nama
variabel
Kemudian klik dari menu utama Stat, kemudian sorot dari tab menu time series
dan trend analysis, hasilnya adalah dialog box di bawah ini.
Gambar 5.4. Forecasting Data PDRB Kabupaten Rembang dengan Model Linier.
Maka akan diperoleh hasil berikut pada jendela session. Yt = 749225553 + 25708627t
MAPE 8.83881E-01 MAD 7.63489E+06
MSD 7.09656E+13
Analisis dilakukan untuk data masing-masing sektor yang ada, dimulai
dari sektor pertanian. Nilai ramalan PDRB sektor pertanian kota Rembang dengan menggunakan metode trend analysis tahun 2009-2011 berturut-turut yaitu
1006311822, 1032020449, dan 1057729076 dalam ribu rupiah.
Tahun
P e
rt a
n ia
n
20 08
20 07
20 06
20 05
20 04
20 03
20 02
20 01
20 00
1050000000 1000000000
950000000 900000000
850000000 800000000
750000000
A ccuracy Measures MA PE
8.83881E-01 MA D
7.63489E+06 MSD
7.09656E+13 Variable
Forecasts A ctual
Fits
Trend Analysis Plot for Pertanian
Linear Trend Model Yt = 749225553 + 25708627t
Gambar 5.5. Trend analysis Plot for Pertanian.
Dari proses diatas diperoleh nilai MAPE, MAD dan MSD dan hasil
forecasting peramalan hingga tahun 2011 dengan menggunakan Model Trend Analysis Linier masing-masing sektor pertanian Kabupaten Rembang. Hal
tersebut diulangi juga pada Model Trend Analysis Quadratic, Model Trend Growth Exponential, dan Model Double Exponential Smoothing. Maka akan
diketahui MAPE, MAD dan MSD dari model-model yang ada diatas, sehingga bisa dibandingkan model yang mana yang akan dipakai dalam menentukan
analisis forecasting sektor pertanian ini model dengan nilai MAPE, MAD dan MSD terendah bisa kita lihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Nilai MAPE, MAD dan MSD Sektor Pertanian Pada Model Trend Analysis Quadratic, Model Trend Analysis Linier, Model Trend Growth
Exponential, dan Model Double Exponential Smoothing.
MAPE MAD
MSD Trend Kuadratik
0.804328 6940100
6.6231E+13 Trend Linier
0.883881 7634890
7.0966E+13 Trend Growth Exponential
0.98247 8519830
8.5634E+13 Double Exponential Smoothing
1.17546 10179800 13.593E+13
Sumber: BPS Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah, 2008. diolah
Tabel 5.12. Hasil Forecasting Sektor Pertanian Pada Model Trend Analysis Quadratic, Model Trend Analysis Linier, Model Trend Growth
Exponential, dan Model Double Exponential Smoothing dalam ribu rupiah.
Forecast 2009
2010 2011
Trend Kuadratik 999492589 1021109677 1041982848
Trend Linier 1006311822 1032020449 1057729076
Trend Growth Exponential 1014091073 1044410559 1075636543
Double Exponential Smoothing 1005188712 1029756003 1054323295
Sumber: BPS Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah, 2008. diolah
Dari hasil perbandingan dari Tabel 5.12 bisa ditetapkan bahwa analisis yang digunakan untuk melakukan peramalan forecasting sektor pertanian adalah
Model Trend Analysis Quadratic dan nilai peramalan sektor pertanian pada tahun 2009, 2010 dan 2011 secara berturut-turut adalah 999.492.589, 1.021.109.677,
dan 1.041.982.848 ribu rupiah. Langkah yang sama dilakukan pada sektor perekonomian Kabupaten
Rembang yang lain. Ternyata untuk peramalan semua sektor perekonomian Kabupaten Rembang yang paling tepat adalah menggunakan trend kuadratik, hal
ini juga bisa diartikan bahwasanya sektor perekonomian Kabupaten Rembang kedepan adalah pertumbuhan positif dan cenderung mengalami percepatan
pertumbuhan. Adapun nilai forecasting masing-masing sektor perekomian Kabupaten Rembang selama tahun 2009, 2010 dan 2011 adalah seperti pada Tabel
5.13. Tabel 5.13. Hasil Forecasting Sektor Perekonomian Kabupaten Rembang Tahun
2009, 2010 dan 2011 Milyar rupiah.
No. Sektor Perekonomian
2009 2010
2011 1
Pertanian 999.49
1,021.11 1,041.98
2 Pertambangan dan Penggalian
45.68 47.03
48.19 3
Industri Pengolahan 88.97
93.25 97.72
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
9.31 9.98
10.71 5
Bangunan 183.94
198.99 215.41
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
379.29 400.52
422.76 7
Angkutan dan Komunikasi 118.29
124.84 131.73
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
50.20 52.26
54.46 9
Jasa-Jasa 315.42
345.60 379.37
Total 2,190.59
2,190.59 2,402.33
Keterangan: = Hasil Forecasting dengan Metode Trend Quadratic
Sektor jasa-jasa adalah salah satu sektor yang plot datanya 2000-2008 menunjukkan trend kuadratik, bisa kita lihat pada Gambar 5.6.
Tahun Ja
s a
-J a
s a
20 08
20 07
20 06
20 05
20 04
20 03
20 02
20 01
20 00
400000000 350000000
300000000 250000000
200000000
Accuracy Measures MAPE
1.02681E+00 MAD
2.30536E+06 MSD
7.42450E+12 Variable
Forecasts A ctual
Fits
Trend Analysis Plot for Jasa-Jasa
Quadratic Trend Model Yt = 211035263 - 7509811t + 1794787t2
Gambar 5.6. Trend analysis Plot for Jasa-jasa Menurut hasil forecasting tahun 2009-2011 laju pertumbuhan sektor jasa-jasa
terus mengalami percepatan sebesar 0,11 pertahun, dimana kita ketahui rumus percepatan adalah sebagai berikut:
Percepatan = Kecepatan Akhir
– Kecepatan Awal Selang waktu
Peramalan Perekonomian Kabupaten Rembang kedepan memperlihatkan adanya pertumbuhan yang positif pada setiap sektornya dan cenderung mempunyai
percepatan dalam pertumbuhannya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Hasil analisis Shift Share menunjukkan bahwa ada perubahan nilai
produksi sektor-sektor ekonomi Kabupaten Rembang secara positif bila dibandingkan dengan nilai sektor-sektor perekonomian di Jawa Tengah.
semua sektor perekonomian Kabupaten Rembang mempunyai kinerja positif, sektor pertanian adalah sektor yang sangat dominan jika
dibandingkan dengan sektor lainnya. 2.
Berdasarkan analisis pergeseran bersih dan profil pertumbuhan yang di tunjukkan dengan diagram profil pertumbuhan sektor pertambangan dan
galian merupakan sektor dengan pertumbuhan cepat, mampu berdaya saing dan progresif.
3. Sektor yang mempunyai nilai surplus dan merupakan sektor Basis
Kabupaten Rembang LQ1 rata-rata dari tahun 2000-2008 secara berurutan adalah sektor pertanian 2,33 diikuti oleh sektor pertambangan
dan galian 1.92, sektor bangunan 1.42, sektor jasa-jasa 1.31 dan sektor Angkutan dan komunikasi 1.06, sedangkan sektor yang lainnya
tidak mempunyai surplus tidak basis. 4.
Hasil analisis MRP menunjukkan bahwasanya pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih
sektor bangunan, sektor angkutan dan komunikasi serta sektor jasa-jasa merupakan sekor Kabupaten Rembang yang mempunyai pertumbuhan
yang menonjol pada wilayah Jawa Tengah,. Sedangkan yang mempunyai pertumbuhan dominan di Kabupaten Rembang sektor pertambangan dan
galian serta sektor perdagangan hotel dan restoran. 5.
Hasil analisis overlay paparan dari analisis Pergeseran Bersih, analisis Model Rasio Pertumbuhan dan analisis Location Quotien menunjukkan
bahwasanya sektor perekonominan Kabupaten Rembang yang tumbuh dominan, kompetitif dan surplus adalah sektor pertambangan dan
penggalian.