pelajaran adalah 40 menit. Pengembangan diri adalah pelajaran utama bagi siswa SMA Negeri Ragunan Jakarta, sedangkan pelajaran inti dan muatan lokal
merupakan pelajaran tambahan. Hal ini menyebabkan SMA Negeri Ragunan berbeda dengan SMA pada umumnya. Pelajaran inti di SMA Ragunan tidak jauh
berbeda dengan SMA pada umumnya. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan
kompetensi yang
materinya tidak
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Mata pelajaran muatan lokal kelas X, XI dan XII adalah English for Special Purpose. Pengembangan diri
adalah beban belajar terjadwal utama yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minatnya. Dengan kata lain, pengembangan diri adalah jadwal latihan terpadu sesuai dengan cabang
olahraga yang digeluti siswa. Rincian alokasi waktu pembelajaran dan beban pelajaran yang diberikan oleh SMAN Ragunan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Beban belajar per minggu siswa SMA Negeri Ragunan Jakarta
Kelas Beban Belajar jam
Inti Muatan Lokal Pengembangan diri
Jumlah X
36 2
34 72
XI 37
2 34
73 XII
41 2
34 77
Sumber: Profil SMA Negeri Ragunan. 20092010.
Karakteristik Contoh Usia dan Jenis Kelamin
Contoh dalam penelitian ini berjumlah 85 orang. Persentase terbesar contoh berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 50,6 persen dan sisanya
adalah laki-laki sebesar 49,4 persen Tabel 5. Tabel 4
Sebaran contoh berdasarkan usia dan jenis kelamin, rata-rata, dan standar deviasi usia contoh
Usia Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Total n
n n
15 tahun 0.0
3 3.5
3 3.5
16 tahun 3
3.5 14
16.5 17
20.0 17 tahun
14 16.5
17 20.0
31 36.5
18 tahun 23
27.1 8
9.4 31
36.5
19 tahun 2
2.3 1
1.2 3
3.5 Total
42 49.4
43 50.6
85 100
Rata-rata±SD 17.6±0.7
16.8±0.9 17.2±16
p-value 0.00
Menurut Hurlock yaitu remaja awal pada
remaja akhir pada umu penelitian ini dapat dika
15-19 dengan persentas sebesar 36.5 persen.
tertinggi contoh laki-laki itu, persentase usia tert
dan 20.0 Tabel 4. H usia contoh laki-laki dan
laki-laki lebih tinggi daripada
Urutan Kelahiran
Penelitian terhadap urutan kelahiran, menun
dalam menentukan jenis dilakukan individu sepan
menyebutkan bahwa ur seseorang. Gambar 3 m
anak tengah dan anak terendah adalah anak tu
Gambar 3 S Menurut Santroc
beradaptasi dengan ling dengan anak pertama
penelitian yang dilakuka
T
ock 1980, periode masa remaja dibagi menjadi ti pada umur 10-14 tahun, remaja tengah 14-17 tah
mur 17-21 tahun. Secara keseluruhan usia cont kategorikan sebagai remaja tengah dan akhir, yai
tase terbesar adalah usia 17 dan 18 tahun, masi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen
ki adalah 17 dan 18 tahun 16.5 dan 27.1. S ertinggi contoh perempuan adalah 16 dan 17 tahun
. Hasil uji beda t-test menunjukkan bahwa ada per dan perempuan p0.05 yang mana rata-rata u
ripada contoh perempuan.
hadap anak-anak, remaja, dan orang dewasa dar enunjukkan urutan kelahiran dapat menjadi faktor
enis penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial y epanjang rentang kehidupan Hurlock 1980. Schi
urutan kelahiran berhubungan erat dengan k menunjukkan bahwa persentase terbesar cont
anak sulung 37.6 dan 32.9, sedangkan pe tunggal sebesar 4.7 persen.
Sebaran contoh berdasarkan urutan kelahiran ock 2007, anak kedua anak tengah akan lebi
lingkungan baru dan lebih percaya diri bila diband a atau anak tunggal. Sementara itu, berdasa
ukan oleh Schiller 2006 menunjukkan bahwa anak
4,7 32,9
36,7 24,8
Tunggal Sulung
Tengah Bungsu
adi tiga bagian, 17 tahun, dan
ontoh pada yaitu antara
asing-masing entase usia
. Sementara ahun 16.5
ada perbedaan a usia contoh
dari berbagai or yang kuat
al yang harus hiller 2006
kepribadian ontoh adalah
an persentase
lebih mudah dibandingkan
dasarkan hasil a anak kedua
cenderung lebih tenang, lebih mudah bersosialisasi dan lebih sedikit mengalami masalah dibandingkan anak sulung dan bungsu. Namun, anak kedua juga
memiliki rasa iri yang lebih besar terhadap saudaranya. Anak sulung sering dikenal sebagai ”experimental child” yang disebabkan
kurangnya pengetahuan dan pengalaman orangtua dalam merawat anak sehingga mengakibatkan orangtua cenderung terlalu cemas dan melindungi
berlebihan Gunarsa S Gunarsa Y 2009. Menurut Santrock 2007, orangtua memiliki harapan yang besar kepada anak pertama dibanding adik-adiknya,
tuntutan orangtua dan standar yang tinggi membuat anak pertama diliputi kecemasan dan rasa bersalah. Berdasarkan beberapa literatur yang telah
dibahas tersebut, dapat digambarkan bahwa sebagian besar contoh penelitian ini merupakan kelompok anak-anak yang lebih mudah bersosialisasi anak kedua.
Cabang olahraga dan Tipe olahraga
Menurut Moelok 1984, cabang olahraga dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu cabang olahraga ringan, sedang, berat, dan berat sekali. Cabang
olahraga yang paling banyak digeluti oleh contoh adalah olahraga sedang yang terdiri dari bulutangkis, senam, atletik, selancar, squash, tenis lapangan, tenis
meja, sepak takraw, dan sepak bola. Sementara itu, jenis olahraga individu yang paling banyak digeluti oleh contoh penelitian adalah renang, bulu tangkis,
squash, dan senam. Tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh menggeluti
cabang olahraga sedang 70.6 dan hanya sekitar 1,2 persen contoh yang menggeluti olahraga berat sekali, yaitu jenis olahraga angkat besi. Sementara
itu, sebagian besar contoh menggeluti tipe olahraga individu 88.2 seperti tenis meja, tenis lapangan, squash, bulutangkis, senam, dan atletik.
Tabel 5 Sebaran contoh berdasarkan cabang olahraga dan tipe olahraga
Karakteristik n
Cabang Olahraga Olahraga ringan
5 5.9
Olahraga sedang 60
70.6
Olahraga berat 19
22.3 Olahraga berat sekali
1 1.2
Total 85
100.0
Tipe Olahraga Individu
75 88.2
Beregu 10
11.8 Total
85 100.0
Usia dan Status Orang
Tingkat umur da emosi seseorang, karen
lebih stabil emosinya di Usia orangtua contoh di
dewasa madya 41-60 ta Tabel 6
Sebaran contoh
Usia Ayah
Ibu n
N Dewasa muda 20-40 tahu
9 10.5
33 38.8
Dewasa madya 41-60 tah 72
84.7 49