kategori tinggi. Tidak ada contoh yang memiliki keterampilan sosial pada kategori rendah Tabel 20. Hasil uji t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang nyata p0.05 antara contoh laki-laki dan perempuan pada keterampilan sosial. Berdasarkan persentasenya, contoh perempuan yang berada pada
kategori tinggi lebih besar 22.4 daripada laki-laki 21.2. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari 2009 yang menyebutkan
bahwa perempuan memiliki keterampilan sosial yang lebih baik dari laki-laki. Saputri 2010 juga menyebutkan bahwa perempuan memiliki seni membina
hubungan yang sedikit lebih baik dari laki-laki. Tabel 20 Sebaran contoh berdasarkan kategori keterampilan sosial dan jenis
kelamin, rata-rata skor serta standar deviasi
Kategori keterampilan sosial Jenis Kelamin
Total Laki-laki
Perempuan n
n n
Rendah 0.0
0.0 0.0
Cukup 24
28.2 24
28.2 48
56.4
Tinggi 18
21.2 19
22.4 37
43.6 Rata-rata skor±SD
122.5±10.6 122.6±10.3
122.5±10.4 p-value
0.971
Kesadaran Sosial
Kesadaran sosial merupakan dimensi pertama dari keterampilan sosial. Kesadaran sosial adalah apa yang kita rasakan mengenai orang lain.
Berdasarkan Tabel 21, sebagian besar contoh 67.1 memiliki kesadaran sosial pada kategori tinggi. Kemampuan untuk menyadari perasaan orang lain juga
tercermin dari pernyataan contoh yang menyebutkan bahwa bersama teman adalah saat yang menyenangkan 64.7 dan merasa bahwa teman sebaya juga
terlihat nyaman bersama contoh 68.2 Tabel 22. Hasil uji beda t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara
contoh laki-laki dan perempuan dalam hal kesadaran sosial. Sama halnya dengan keterampilan sosial, berdasarkan persentasenya contoh perempuan
yang memiliki kesadaran sosial pada kategori tinggi lebih besar 37.7 dari pada contoh laki-laki 29.4. Tidak adanya perbedaan antara contoh laki-laki
maupun perempuan dalam hal kesadaran sosial sesuai dengan hasil penelitian Cavins 2005 yang menyebutkan bahwa pada remaja akhir, perempuan dan
laki-laki tidak memiliki perbedaan dalam hal empati. Namun, dalam hal tanggung jawab sosial, perempuan jauh lebih baik daripada laki-laki.
Goleman 2007 dalam bukunya yang berjudul Social Intelligence menyebutkan bahwa kesadaran sosial meliputi empati, penyelarasan, ketepatan
empatik dan pengertian sosial. Empati berhubungan dengan perasaan dan isyarat non verbal orang lain. Berdasarkan empati yang dimiliki, maka seseorang
dituntut untuk dapat menempatkan diri sama dengan orang lain dan mampu mendengarkan orang lain penyelarasan. Kemampuan untuk menyelaraskan diri
dengan kondisi orang lain akan mengakibatkan timbulnya ketepatan empatik dalam diri yang tercermin dari kemampuan untuk mengerti perasaan, pikiran dan
maksud orang lain. Pada akhirnya, empati, penyelarasan dan ketepatan empatik akan mengantarkan seseorang pada satu bentuk kesadaran sosial yang paling
kompleks berupa kemampuan untuk menerima lingkungan sosial beserta segala aspek yang ada didalamnya pengertian sosial.
Tabel 21 Sebaran contoh berdasarkan kategori dimensi kesadaran sosial dan jenis kelamin, rata-rata skor serta standar deviasi
Kategori kesadaran sosial Jenis Kelamin
Total Laki-laki
Perempuan n
n n
Rendah 0.0
0.0 0.0
Cukup 17
20.0 11
12.9 28
32.9 Tinggi
25 29.4
32 37.7
57 67.1
Rata-rata skor±SD 62.3±5.1
63.3±4.8 62.8±4.9
p-value 0.360
Selain berdasarkan persentase, kesadaran sosial yang baik juga dapat diamati dari keempat sub dimensi kesadaran sosial empati, penyelarasan,
ketepatan empatik dan pengertian sosial yang terangkum dalam jawaban pernyataan
kuesioner contoh. Kemampuan untuk berempati
sekaligus penyelarasan tercemin dari pernyataan contoh yang menyebutkan bahwa contoh
merasa sedih saat teman sebaya sedih 67.1. Penyelarasan yang baik juga tercermin dari pernyataan contoh yang mengaku dapat menjadi pendengar yang
baik 70.5, senang menjadi tempat curahan hati saat teman sebayanya menghadapi masalah 54.1, dan mampu mendengarkan curahan hati teman
dengan fokus 64.7. Ketepatan empatik contoh tercermin dari pernyataan yang menyebutkan
bahwa contoh mengetahui jika teman sebaya sedang marah 76.5 dan dapat menduga apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh teman sebaya 69.4.
Sementara itu, kesadaran bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda
70.6, memiliki banyak teman 55.3, senang mendapatkan teman baru 57.6, dapat berteman dengan siapa saja 65.9, dan bersedia menerima
keputusan yang tidak sesuai dengan keinginannya 68.2 mencerminkan tingginya pengertian sosial contoh.
Tabel 22 Sebaran contoh berdasarkan beberapa pertanyaan dimensi kesadaran sosial
No Pernyataan
1 2
3 4
1. Saya merasa sedih jika teman saya sedih
7,1 16,5
67,1 9,3
2. Saya mampu menjadi pendengar yang baik bagi
orang disekitar saya. 1,2
2,4 70,5
25,9 3.
Saya dapat menduga apa yang dipikirkandirasakan teman bicara saya
1,2 17,6
69,4 11,8
5. Saya dapat berteman dengan siapa saja
2,4 1,2
30,6 65,9
6. Saya memahami bahwa setiap orang memiliki
karakter yang berbeda 2,4
2,4 24,7
70,6
7. Bersama teman-teman adalah saat yang
membosankan bagi saya.
64,7 31,8
3,5 0,0
10. Saya senang bisa menjadi tempat curhat teman.
1,2 3,5
54,1 41,2
14. Saya merasa senang jika mendapat teman baru
0,0 1,2
57,6 41,2
15. Saya mengetahui jika teman saya marah
0,0 7,1
76,5 16,5
16. Saya dapat mendengarkan curhat teman dengan
fokus. 2,4
10,6 64,7
22,4 17.
Saya memiliki banyak teman 1,2
2,4 41,2
55,3
19. Teman-teman terlihat nyaman bersama saya
2,4 8,2
68,2 21,2
20. Saya bersedia menerima suatu keputusan yang
tidak sesuai dengan keinginan saya 2,4
8,2 68,2
21,2 Keterangan: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= setuju, 4= sangat setuju
Fasilitas Sosial
Dimensi kedua dari keterampilan sosial adalah fasilitas sosial. Fasilitas sosial adalah tindakan dan perilaku yang kita berikan kepada orang lain
sehubungan dengan kesadaran sosial yang kita miliki. Fasilitas sosial meliputi sinkroni, presentasi diri, pengaruh dan kepedulian.
Tabel 23 Sebaran contoh berdasarkan dimensi fasilitas sosial dan jenis kelamin, rata-rata skor serta standar deviasi
Kategori fasilitas sosial Jenis Kelamin
Total Laki-laki
Perempuan n
n n
Rendah 0.0
0.0 0.0
Cukup 25
29.4 27