5.4. Analisis Pengganda
Multiplier
Analisis pengganda digunakan untuk melihat dampak perubahan dari variabel-variabel endogen tertentu apabila terjadi perubahan dalam variabel-
variabel eksogen. Terdapat dua jenis pengganda, yaitu Pengganda Tipe I dan Pengganda Tipe II.
Pengganda tipe I diperoleh dari pengolahan lebih lanjut matriks kebalikan Leontief terbuka, sedangkan pengganda tipe II diperoleh dari matriks kebalikan
Leontief tertutup. Baik pengganda tipe I maupun tipe II merupakan hasil dari proses mekanisme dampak yang terdiri dari efek awal initial effect, efek putaran
pertama first round effect, efek dukungan industri industrial support effect, dan efek induksi konsumsi consumption induced effect.
Nilai pengganda tipe I menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan variabel eksogen sebesar satu satuan, maka variabel endogen di seluruh sektor
perekonomian akan meningkat sebesar nilai tersebut. Nilai pengganda tipe II menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan variabel eksogen maka variabel
endogen akan meningkat setelah adanya efek induksi dari rumah tangga.
5.4.1. Pengganda Output
Tabel 5.15 di bawah ini memperlihatkan nilai pengganda output masing- masing sektor perekonomian Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan tabel tersebut,
sektor pariwisata memiliki nilai pengganda tipe I sebesar 1,289354. Nilai tersebut dapat diartikan jika terjadi peningkatan permintaan akhir terhadap sektor
pariwisata sebesar Rp 1 juta, maka output pada sektor-sektor lainnya akan meningkat sebesar Rp 1,289354 juta.
Selanjutnya jika efek konsumsi masyarakat diperhitungkan dengan memasukkan rumah tangga ke dalam model, maka akan diperoleh nilai
pengganda tipe II yang nilainya selalu lebih besar dari nilai pengganda tipe I. Berdasarkan tabel 5.15, sektor pariwisata memiliki nilai pengganda output tipe II
sebesar 1,723955. Artinya, dengan memasukkan efek konsumsi rumah tangga, jika terjadi peningkatan permintaan akhir di sektor pariwisata sebesar Rp 1 juta,
maka output seluruh sektor perekonomian akan meningkat sebesar Rp 1,723955 juta.
Tabel 5.15. Pengganda Output Sektor-Sektor Perekonomian Provinsi DKI Jakarta
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi DKI Jakarta Tahun 2006, Klasifikasi 9 sektor diolah
Tabel 5.16 berikut ini menyajikan nilai pengganda output subsektor pembentuk sektor pariwisata. Berdasarkan tabel tersebut, nilai pengganda output
tipe I tertinggi dari subsektor pembentuk sektor pariwisata diraih oleh subsektor jasa hiburan dan rekreasi dengan nilai sebesar 1,440889. Nilai tersebut berarti jika
terjadi peningkatan permintaan akhir terhadap output subsektor jasa hiburan dan rekreasi sebesar Rp 1 juta, maka output pada seluruh sektor perekonomian akan
meningkat sebesar Rp 1,440889 juta. Jika efek konsumsi rumah tangga dimasukkan ke dalam model, maka akan diperoleh nilai pengganda output tipe II
Sektor Awal Pertama
Industri Konsumsi
Total Elastisitas
Tipe I Tipe II
1. Pertanian 1,000000
0,092311 0,036278
0,348085 1,476674
1,056845 1,128589
1,476674 2. Pertambangan dan
Penggalian 1,000000 0,077199
0,022464 0,246126
1,345789 1,067930
1,099663 1,345789
3. Industri Pengolahan 1,000000
0,402651 0,188845
0,365534 1,957030
0,852850 1,591497
1,957030 4. Listrik, Gas dan Air
Bersih 1,000000 0,332235
0,132361 0,261199
1,725795 0,000000
1,464596 1,725795
5. Bangunan 1,000000
0,221896 0,089691
0,384849 1,696436
1,409124 1,311587
1,696436 6. Perdagangan
1,000000 0,135976
0,044877 0,474441
1,655294 0,755059
1,180853 1,655294
7. Pariwisata 1,000000
0,212419 0,076936
0,434601 1,723955
0,896025 1,289354
1,723955 8. Keuangan, Perbankan
dan Jasa Perusahaan 1,000000
0,227110 0,074107
0,418220 1,719437
0,790115 1,301216
1,719437 9. Jasa-jasa
1,000000 0,312035
0,116999 0,653007
2,082041 1,424020
1,429034 2,082041
yang nilainya selalu lebih besar dari pengganda output tipe I. Tabel 5.16 juga menunjukkan bahwa subsektor jasa hiburan dan rekreasi memiliki pengganda
output tipe II tertinggi diantara subsektor-subsektor pembentuk sektor pariwisata yang lain, yaitu dengan nilai sebesar 1,931773. Artinya, dengan memasukkan efek
konsumsi rumah tangga, jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada subsektor jasa hiburan dan rekreasi sebesar Rp 1 juta, maka output seluruh sektor akan
meningkat sebesar Rp 1,931773. Tabel 5.16. Pengganda Output Subsektor Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Subsektor Pariwisata
Awal Pertama Industri
Konsumsi Total Elastisitas Tipe I Tipe II
1. Restoran
1,000000 0,222443 0,081036 0,399972 1,703450
0,809400 1,303479 1,703450 2.
Hotel 1,000000 0,080757 0,033322
0,506053 1,620133 1,435337 1,114080 1,620133
3. Transportasi dan Komunikasi
1,000000 0,201153 0,071238 0,440132 1,712524
0,885570 1,272391 1,712524 4. Jasa Biro Perjalanan
Wisata 1,000000 0,259919 0,087176
0,515371 1,862466 1,020248 1,347094 1,862466
5. Jasa Hiburan dan Rekreasi 1,000000
0,311898 0,128992
0,490884 1,931773
0,982937 1,440889 1,931773
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi DKI Jakarta Tahun 2006, Klasifikasi 13 sektor diolah
5.4.2. Pengganda Pendapatan