Peningkatan Anggaran Sektor Pariwisata dalam APBD

5.5.1. Peningkatan Anggaran Sektor Pariwisata dalam APBD

Pada simulasi ini, peningkatan APBD sektor pariwisata ditetapkan sebesar 15 persen dan hampir seluruhnya dialokasikan pada kegiatan promosi kepariwisataan. Kegiatan promosi kepariwisataan ini meliputi pengembangan produk pariwisata, pengembangan pasar pariwisata, pengembangan sarana dan pelayanan pariwisata, peningkatan informasi dan promosi budaya, dan peningkatan sarana dan prasarana seni budaya Bappeda dalam Lampiran Perda APBD DKI Jakarta, 2006. Selanjutnya dengan mensimulasikan peningkatan APBD ini ke dalam model Input-Output dapat diperkirakan dampaknya pada kenaikan output, PDRB, dan kesempatan kerja. Hasil dari simulasi peningkatan APBD pariwisata simulasi 1 dapat dilihat pada tabel 5.22, kenaikan APBD sektor pariwisata sebesar 15 persen atau sebesar Rp 4,63 milyar, dapat menciptakan kenaikan output sebesar Rp 5,97 milyar, kenaikan PDRB sebesar Rp 5,88 milyar, serta kenaikan kesempatan kerja sebesar 6 ribu orang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kenaikan APDB pariwisata sebesar 15 persen ini tidak banyak mempengaruhi perubahan ekonomi pariwisata. Tabel 5.22. Dampak Peningkatan APBD Pariwisata pada Output, PDRB, dan Tenaga Kerja, Tahun 2006 Uraian Output Milyar Rupiah PDRB Milyar Rupiah Tenaga Kerja 000 1 2 3 4 - Ekonomi Pariwisata Tahun 2006 nilai dasar - Dampak simulasi 1 Rp milyar 1 - Kontribusi simulasi, 2 : 1, - Efektivitas simulasi 2 236.720 5,97 0,003 1,29 82.490 5,88 0,007 1,27 689 6 0,82 1220 3 1 Dihitung dengan mengalikan nilai masing-masing pengganda dengan kenaikan APBD, Rp 4,63 milyar. 2 Dihitung dengan membagi hasil dampak simulasi terhadap kenaikan APBD, Rp 4,63 milyar. 3 Jumlah tenaga kerja per satu milyar rupiah kenaikan APBD. Berdasarkan tabel 5.22, kontribusi simulasi di atas hanya mampu menaikkan output pariwisata sebesar 0,003 persen, menaikkan PDRB pariwisata sebesar 0,007 persen, serta menaikkan kesempatan kerja 0,82 persen. Namun demikian tetap dapat dievaluasi bahwa simulasi menaikkan APBD sektor pariwisata sebesar 15 persen cenderung teralokasi pada sektor-sektor yang memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja relatif tinggi pro labor tetapi kurang teralokasi pada sektor-sektor yang memiliki kemampuan menciptakan PDRB yang tinggi tidak pro growth. Dalam kaitannya dengan efektivitas simulasi, dapat dilihat pula bahwa kemampuan simulasi peningkatan APBD pariwisata ini dalam menciptakan output adalah 1,29, artinya setiap kenaikan APBD sebesar Rp 1 milyar akan mampu menciptakan Rp 1,29 milyar output di berbagai sektor. Sedangkan untuk menciptakan PDRB, efektivitasnya adalah 1,27, artinya untuk setiap kenaikan APBD sebesar Rp 1 milyar akan menciptakan Rp 1,27 milyar PDRB di berbagai sektor. Selanjutnya efektivitas dalam menciptakan kesempatan kerja mencapai 1220, artinya untuk setiap kenaikan APBD sebesar Rp 1 milyar akan tercipta kesempatan kerja 1220 orang.

5.5.2. Peningkatan Investasi Publik