Tabel 5.20. Pengganda Tenaga Kerja Subsektor Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Subsektor Pariwisata
Awal Pertama Industri
Konsumsi Total Elastisitas Tipe I Tipe II
1. Restoran 0,006541 0,000765 0,000270
0,001553 0,009130 0,663147 1,158195 1,395649
2. Hotel 0,005266 0,000397 0,000128
0,001965 0,007757 1,305027 1,099833 1,473046
3. Transportasi dan Komunikasi
0,003783 0,000691 0,000250 0,001709 0,006432
0,879294 1,248552 1,700388 4. Jasa Biro Perjalanan
Wisata 0,003624 0,000660 0,000303
0,002001 0,006589 0,995891 1,265771 1,818003
5. Jasa Hiburan dan Rekreasi
0,001742 0,000893 0,000451 0,001906 0,004993 1,457948 1,771254 2,865317
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi DKI Jakarta Tahun 2006, Klasifikasi 13 sektor diolah
5.4.4. Analisis Penetapan Sektor Prioritas
Dari hasil analisis pengganda standar untuk subsektor-subsektor pembentuk sektor pariwisata, yaitu subsektor restoran, subsektor hotel, subsektor
transportasi dan komunikasi, subsektor jasa biro perjalanan wisata dan subsektor jasa hiburan dan rekreasi dapat ditetapkan sektor-sektor kunci dan prioritas yang
dapat dijadikan acuan untuk pengembangan sektor pariwisata di Provinsi DKI Jakarta. Pembangunan harus diprioritaskan pada sektor-sektor kunci ini karena
perkembangan dari sektor kunci akan mendorong perkembangan sektor-sektor lain dalam perekonomian.
Tabel 5.21 dibawah ini memperlihatkan bahwa subsektor prioritas pertama adalah subsektor jasa hiburan dan rekreasi dengan nilai total pengganda
11,227928, yang menduduki peringkat kedua adalah subsektor jasa biro perjalanan wisata dengan nilai sebesar 9,275604, sedangkan subsektor
transportasi dan komunikasi berada di peringkat ketiga dengan nilai sebesar 8,890690. Peringkat keempat diduduki oleh subsektor restoran dengan nilai
sebesar 8,568868, dan subsektor hotel di peringkat kelima dengan nilai sebesar 7,802309.
Tabel 5.21. Indeks Pengganda Aktual Subsektor Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Subsektor TOM TIM
TEM Total
Prioritas
1. Restoran 3,006929
3,008095 2,553844
8,568868 4
2. Hotel 2,734213
2,495217 2,572879
7,802309 5
3. Transportasi dan Komunikasi
2,984915 2,956835
2,948940 8,890690
3 4. Jasa Biro Perjalanan
Wisata 3,209560
2,982270 3,083774
9,275604 2
5. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3,372662
3,218695 4,636571
11,227928 1
Keterangan: TOM =
Total Output
Multiplier Total Pengganda Output, TIM = Total Income Multiplier Total Pengganda Pendapatan,
TEM = Total
Employment Multiplier Total Pengganda Tenaga Kerja.
5.5. Analisis Simulasi Investasi Publik
Seperti yang telah dijelaskan pada Bagian 3.4, terdapat dua analisis simulasi investasi publik yang dikaitkan dengan persoalan pariwisata. Kalkulasi
awal dari dampak kedua simulasi tersebut dapat dirangkum ke dalam suatu matriks analisis simulasi sebagai berikut:
Analisis Simulasi Kondisi Awal
2006 Kondisi
Shock
1 2 3
Simulasi 1 : Peningkatan APBD pariwisata sebesar
15 persen Simulasi 2 : Peningkatan
investasi publik pada sarana dan prasarana
pariwisata sebesar 10 persen
APBD pariwisata sebesar Rp 30,88 milyar
Investasi publik pada pariwisata sebesar Rp
142,49 milyar APBD pariwisata naik
sebesar Rp 4,63 milyar Investasi publik
mengalami peningkatan sebesar Rp 14,25 milyar
Selanjutnya bagaimana masing-masing analisis simulasi di atas mempengaruhi perubahan output, PDRB, dan tenaga kerja dan bagaimana
memaknai hasil-hasilnya, akan dijelaskan pada uraian berikut ini: