Pendapatan Perkapita TINJAUAN PUSTAKA

barang tertentu akan semakin tidak elastis. Dan sebaliknya semakin panjang jangka waktu analisa maka semakin banyak perubahan-perubahan yang diketahui konsumen sehingga permintaan terhadap suatu barang akan semakin elastis. • Jenis barang. Jenis barang yang dimaksud adalah jenis barang kebutuhan pokok atau barang mewah atau barang normal. Untuk jenis barang mewah, permintaannya cenderung bersifat elastis perubahan harga sedikit saja akan diikuti oleh perubahan kuantitas yang diminta dalam jumlah banyak. Tetapi untuk barang-barang kebutuhan pokok, permintaannya cenderung bersifat inelastis perubahan harga tidak banyak berpengaruh terhadap perubahan jumlah yang diminta.

2.4 Pendapatan Perkapita

Pada umumnya untukmengetahui laju pembangunan ekonomi suatu negara dan perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat perlu diketahui tingkat pertambahan pendapatan nasional dan besarnya pendapatan perkapita. Besarnya pendapatan nasional akan menentukan besarnya pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita sering dianggap sebagai tingkat kesejahteraan. Sedangkan besarnya tingkat pendapatan perkapita sangat berkaitan erat dengan pertambahan penduduk. Sehingga apabila pertambahan pendapatan nasional lebih besar daripada tingkat pertambahan penduduk, maka tingkat pendapatan perkapita penduduk meningkat. Demikian sebaliknya, apabila tingkat pertambahan pendapatan nasional lebih kecil dari pertambahan penduduk, maka pendapatan Universitas Sumatera Utara perkapita mengalami penurunan. Untuk mempertahankan tingkat pendapatan perkapita atau tingkat kesejahteraan relatif perlu dicapai tingkat pertambahan pendapatan nasional yang sama dengan tingkat pertambahan penduduk. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita itu sendiri akan naik apabila produktivitas perkapita mengalami kenaikan. Untuk menaikkan produktivitas perkapita berarti perlu harus adanya perubahan struktur ekonomi, struktur produksi, teknik produksi, serta masyarakat statis berkembang menjadi masyarakat dinamis. Jadi untuk mengetahui lajunya pembangunan tidak cukup dengan melihat dari segi pendapatan perkapitanya saja, akan tetapi harus diikuti dengan perubahan dalam struktur ekonomi dan struktur masyarakatnya. Dengan kata lain pembangunan ekonomi baru dikatakan ada kemajuan apabila pendapatan nasional atau pendapatan perkapita naik diikuti dengan perubahan struktur ekonomi, teknik produksi, adanya modernisasi, dan masyarakat tradisional berkembang menjadi masyarakat yang dinamis yang berpikir rasional ekonomi dalam setiap tindakan-tindakannya. Tindak produktivitas itulah sebenarnya yang dapat memberikan gambaran nyata tentang ekonomi suatu negara. Produktivitas menurut Soemitro diartikan sebagai perbandingan antara input-output. Sedangkan produktivitas perkapita adalah besarnya produksi yang dihasilkan per jiwa, per satu jam kerja productivity per man hour yang dapat dirumuskan: YN x h, dimana Y menunjukkan pendapatan nasional, N menunjukkan jumlah tenaga kerja, dan h menunjukkan jumlah jam kerja rata-rata. Pada negara-negara yang sedang berkembang tingkat produktivitasnya masih rendah. Hal ini karena dipengaruhi Universitas Sumatera Utara beberapa faktor ekonomis dan non-ekonomis dalam pembangunan. Faktor-faktor ekonomis dan non-ekonomis yang mempengaruhi produktivitas adalah: 1. Jumlah dan mutu faktor produksi yang terbatas. Semakin banyak jumlah dan semakin baik mutu modal, tenaga kerja, alam, dan skill yang dimiliki oleh suatu negara, produktivitasnya akan semakin besar. 2. Alokasi dari sumber-sumber. Artinya, perimbangan-perimbangan cara pemakaian faktor-faktor produksi diantara berbagai faktor ekonomi dalam masyarakat bersangkutan dan kombinasi faktor-faktor tersebut dalam sektor ekonomi yang bersangkutan. 3. distribusi pendapatan yang adil. Artinya, adanya distribusi pendapatan yang adil akan mendorong semangat kerja dan apabila semangat kerja meningkat otomotis produktivitas pun akan naik. 4. Aspek-aspek masyarakat. Kegiatan ekonomi berlangsung dalam suatu masyarakat, karena itu dalam pembangunan tidak lepas dan harus memperhitungkan corak hidup, kebudayaan tradisi, politik, dan nilai-nilai sosial masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan tindakan-tindakan yang kurang produktif dan tindakan yang didorong untuk bertindak ekonomi. Pertumbuhan cara berpikir masyarakat merupakan prakondisi untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang sehat dan dinamis di berbagai negara yang sedang berkembang dewasa ini. Universitas Sumatera Utara

2.5 Tarif Listrik