4.1.2 Perkembangan penduduk
Di dalam Garis-Garis besar haluan Negara GBHN dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi
pembangunan nasional hanya bila penduduk besar tersebut berkualitas baik, namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan
dan kesejahteraan secara merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah dicapai.
Program kependudukan di Pemerintah Kota Medan seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi: pengendalian kelahiran, penurunan tingkat
kematian bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang, serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal
pembangunan yang harus terus ditingkatkan. Jumlah penduduk Kota Medan mempunyai beragam suku bangsa yang
terdiri dari antara lain suku Melayu, Batak, Minangkabau, Aceh, Jawa, dan sebagainya. Medan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, perindustrian, dan
pendidikan di Sumatera Utara menjadikan Kota Medan menjadi tumpuan harapan bagi pencari kerja.
Pada umumnya keberadaan penduduk dalam jumlah dengan pertumbuhan yang tinggi dianggap sebagai penghambat dalam pembangunan, karena jumlah
penduduk yang besar memperkecil pendapatan perkapita dan menimbulkan masalah ketenagakerjaan, tetapi sebenarnya hal itu juga bergantung kepada
kapasitas penduduk tersebut. Tabel di bawah akan memperlihatkan perkembangan jumlah penduduk
Kota Medan dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2003, sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk dalam jiwa Kota Medan tahun 1992-2006
Tahun Male
laki-laki Female
perempuan Jumlah
penduduk
1992 907.600
902.100 1.809.700
1993 919.600
922.700 1.842.300
1994 935.800
940.300 1.88.305
1995 939.549
948.756 1.888.305
1996 942.427
952.888 1.895.315
1997 943.594
955.434 1.899.028
1998 944.379
956.688 1.901.067
1999 944.891
957.609 1.902.500
2000 945.847
958.426 1.904.273
2001 960.477
966.043 1.926.520
2002 979.106
984.776 1.963.882
2003 990.216
1.003.386 1.993.602
2004 995.968
1.010.174 2.006.142
2005 1.012.040
1.024.145 2.036.185
2006 1.027.607
1.039.681 2.067.288
Dengan melihat tabel di atas, sejak tahun 1992 hingga tahun 2006. dimana kenaikan penduduk di kota Medan tidak terlalu berpengaruh nyata dari tahun ke
tahun. Pada tahun 1997, jumlah penduduk sebesar 1.899.028 jiwa. Peningkatan sebesar 168.260 jiwa pada sepuluh tahun kelahiran, juga dipengaruhi oleh faktor
perpindahan penduduk dari satu daerah kedaerah lain. Hal ini menyebabkan timbulnya peningkatan jumlah penduduk di kota Medan, walaupun jumlahnya
tidak terlalu besar. Menurut sensus penduduk tahun 2000 diperoleh hasil laju pertumbuhan penduduk kota Medan tahun 1990-2000 sebesar 0,96 per tahun.
Persebaran penduduk berhubungan dengan pola pemukiman suatu daerah. Beberapa faktor yang mempengaruhi pesebaran penduduk antara lain: iklim, letak,
bentuk dataran atau tanah, kesuburan tanah, sumber alam, sosial budaya, dan teknologi. Apabila pesebaran penduduk di setiap wilayah tidak merata, akibat
langsung yang terlihat adalah kepadatan penduduk yang tidak merata. Kepadatan
Universitas Sumatera Utara
ini dinyatakan dengan banyaknya penduduk per km
2
Salah satu faktor yang menyebabkan penyebaran penduduk yang tidak merata adalah pembangunan saran serta prasarana, disamping itu juga karena
merupakan kawasan yang ekonominya berkembang pesat. Biasanya penduduk akan pindah dari asal untuk mencari penghidupan yang lebih baik di kota.
Wilayah-wilayah yang menjadi pusat pengembangan pembangunan menjadi tumpuan harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang selanjutnya akan
meningkatkan kesejahteraan hidup dan pendapatan perkapita. . akibat dari persebaran
penduduk yang tidak merata di setiap wilayah kecamatan bervariasi. Pada umumnya pengembangan di kota Medan mempunyai kepadatan penduduk yang
cukup tinggi.
4.1.3 Pendapatan Perkapita