4.2.2 Struktur Organisasi PLN Wilayah II
Organisasi kelistrikan yang secara tegas mencakup Sumatera Utara baru ada setelah 3 Oktober 1953 sesuai dengan Keppres No. 163 yang menasionalisasi
NV OGEM, kemudian diubah menjadi PLN Distribusi Cabang Sumatera Utara di jalan Sei Batu Gingging, Medan mencakup Sumatera Timur, Tapanuli dan Aceh.
Setelah berkali-kali mengalami perubahan daerah eksploitasi, dengan Surat Keputusan Menteri PUTL No. 013 PRT 75 ditetapkan menjadi PLN Wilayah II
sekarang, membawahkan unit pelaksana: • PLN Sektor Glugur dan Sektor Belawan, memproduksi tenaga listrik;
• PLN unit Pengatur Beban Sistem Sumatera Utara, mengatur beban pembangkit penyaluran tenaga listrik;
• PLN Cabang Medan, Binjai, Pematang Siantar dan Sibolga, melaksanakan pendistribusian tenaga listrik.
PLN Cabang membawahkan PLN Ranting, Sub Ranting dan Kantor Jaga, meliputi 40 Ranting, 44 Sub Ranting dan 51 Kantor Jaga, tersebar di seluruh
Sumatera Utara. Dalam struktur organisasi Kantor Wilayah, Pemimpin membawahi Deputi
Bidang: Perencanaan Konstruksi, Pengusahaan, Keuangan dan Bidang Kepegawaian dan Administrasi. Deputi membawahkan para Kepala bagian, dan
Kepala bagian membawahkan Kepala Seksi. Pengawasan dilakukan oleh Kepala Kontrol Intern yang membawahkan Kepala Inspeksi Teknik dan Kepala Inspeksi
Keuangan dan Administrasi setingkat dengan Kepala bagian.
Universitas Sumatera Utara
Selain PLN Wilayah II dengan tugas pokok perencanaan jangka panjang, operasi pemeliharaan, dan pemeliharaan jaringan distribusi, di Sumatera Utara
masih ada dua unit kerja PLN yang menyelenggarakan kelistrikan: 1. PLN Proyek Induk Pembangkit dan jaringan Sumatera Utara, tugas pokok
membangun proyek-proyek berskala besar yaitu Pusat Listrik, Gardu Induk, dan jaringan Transmisi 150KV.
2. PLN UDIKLAT Tuntungan, tugas pokok mengelola pelatihan dan pendidikan tenaga kerja PLN dan non PLN seperti teknisi instalasi anggota
AKLI atau KUD.
4.3 Perkembangan Kelistrikan di Pemerintahan Kota Medan 4.3.1 Perkembangan Produksi Tenaga Listrik oleh PT. PLN Persero
Wilayah II Sumatera Utara.
Pelistrikan di Pemerintahan Kota Medan diusahakan oleh PT. PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara. PLN ini bertugas untuk mengadakan
pengawasan dan pengelolaan pelistrikan di wilayah Sumatera Utara. Tugas-tugas tersebut tidak saja menyangkut listrik yang dibangkitkan dan didistribusikan oleh
PLN akan tetapi juga non-PLN. Juga tidak sekedar mengurus dan menjual listrik akan tetapi menyangkut bidang yang luas dan kompleks, yang meliputi
pembangkitan, penyaluran dan distribusi tenaga listrik. Perkembangan produksi listrik setiap tahun terus mengalami peningkatan.
Meningkatnya produksi tenaga listrik ini seiring dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan industri di Kota Medan sehingga
mengakibatkan naiknya kebutuhan energi listrik setiap tahunnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Produksi Energi Listrik PT. PLN Persero Kota Medan
Tahun 1992-2006 dalam satuan GWh Tahun
Energi Listrik yang diproduksi
1992 2.187.930
1993 2.406.682
1994 2.606.710
1995 3.005.469
1996 3.367.560
1997 3.692.910
1998 3.966.700
1999 4.142.600
2000 4.411.220
2001 4.706.690
2002 4.985.800
2003 5.291.320
2004 5.372.510
2005 5.489.700
2006 6.103.990
Pada tahun 1994, produksi listrik sebesar 2.597,8 GWh meningkat sebesar 415,36 GWh menjadi 3.013,2 GWh. Demikian seterusnya hingga tahun 2003
yaitu sebesar 5.489,7 GWh. Untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan akan energi listrik ini, maka PT. PLN Persero Regional Sumatera Utara selain
memproduksi sendiri, juga harus dilakukan transfer energi dari PT. Inalum Asahan.
4.3.2 Perkembangan Jumlah Tenaga Listrik yang Disalurkan oleh PT. PLN