Operasional Variabel OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tersebut”. Explanatory survey dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian empirik melalui kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang diteliti terhadap penelitian.

3.3 Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel menurut Sugiyono 2011:38 menyatakan bahwa “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebasindependent variable X Menurut Sugiyono 2011:39 mengemukakan bahwa, “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Storytelling. 2. Variabel terikatdependent variable Y Menurut Sugiyono 2011:39 menyatakan bahwa, “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ekuitas merek. Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pada operasionalisasi variabel terdapat indikator, ukuran dan skala yang bertujuan untuk mendefinisikan serta mengukur variabel. Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut: TABEL 3. 1 OPERASIONAL VARIABEL VARIABEL SUB VARIABEL KONSEP VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR INDIKATOR UKURAN SKALA NO. ITEM 1 2 3 4 5 6 7 Storytelling X Menurut Bryan A. The New Digital Storytelling .USA:ABC-Clio. Storytelling adalah cerita narasi atas kejadian atau rangkaian kejadian yang dibentuk dengan cara untuk menarik khalayak, baik pembaca, pendengar, maupun penonton. Cerita adalah rangkaian konten yang berlabuh pada suatu masalah yang bisa mengikat khalayak dengan emosi dan pengertian. Storytelling mencakup fiksi maupun non fiksi. Penggunaan Aksi Cerita harus menggambarkan perubahan sukses yang diimplemantasikan pada masa lalu namun membiarkan pembaca membayangkan bagaimana hal itu bisa bekerja dalam situasi mereka. Tingkat kreativitas dan ide dalam menulis cerita Coca Cola. Interval 1 Tingkat kepahaman seseorang dalam membaca isi cerita Coca Cola Interval 2 Komunikasi Cerita harus menyediakan drama yang berkaitan dengan khalayak dan mengungkap kekuatan atau kerentanan dari masa lalu. Tingkat cerita yang menyediakan drama berkaitan dengan khalayak sehingga isi cerita menarik untuk dibaca Interval 3 Tingkat cerita cerita yang disampaikan dapat dipercaya. Interval 4 Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Storytelling dalam pemasaran merupakan salah satu contoh cerita non fiksi. Pemasaran digunakan untuk menjual cerita suatu produk.2011:13. Tranmisi Nilai Cerita harus menjadi familiar dengan khalayak sehingga mendorong khalayak untuk berdiskusi mengenai isu yang diangkat oleh nilai. Tingkat cerita yang familiar yang diangkat oleh nilai. Interval 5 Tingkat cerita yang dapat memotivasi setelah membacanya Interval 6 Pengetahuan Cerita harus fokus pada kesalahan yang dibuat dan ditunjukkan pada beberapa detail bagaimana hal itu diperbaiki dengan penjelasan bagaimana solusi bekerja. Tingkat cerita yang berguna dan bermanfaat untuk dibaca khalayak. Interval 7 Tingkat cerita yang berfokus pada kesalahan dan kemudian dapat diperbaiki secara detail. Interval 8 Ekuitas Merek Y Menurut KotlerKeller Ekuitas Merek adalah nilai tambah yang diberkahi pada produk dan jasa. Ini dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak sehubungan dengan merek, serta dalam harga, pangsa pasar, Brand Awareness Seberapa nama merek mampu disebutkan oleh konsumen atau kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu. Tingkat kepuasan dalam mengkonsumsi minuman ringan bersoda . Interval 9 Tingkat kepuasan pelanggan dalam kemudahan mendapatkan minuman ringan bersoda Interval 10 Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dan profitabilitas perintah merek. 2012:263 Perceived Quality Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkapkan Tingkat kemenarikan desain dan kualitas merek Coca Cola Interval 11 Tingkat penilaian pelanggan terhadap harga dengan merek Coca Cola yang sesuai dengan kualitas. Interval 12 Brand Loyalty Sikap senang terhadap produk yang direpresentasikan dalam bentuk pembelian yang konsisten terhadap merek sepanjang waktu. Tingkat ketertarikan pelanggan akan membeli kembali produk minuman berkarbonasi Coca Cola Interval 13 Tingkat ketertarikan pelanggan yang akan menyarankan orang lain untuk mengkonsumsi minuman ringan bersoda Interval 14 Tingkat kesesuaian harga dengan merek minuman bersoda merek Coca Cola Interval 15 Sumber: berdasarkan pengolahan data 2013 Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.4 Jenis dan Sumber Data