Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi
Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang
dan jasa secara bebas menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teretorial negara. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan
baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa terus ditantang untuk semakin kompetitif. Kondisi ini merupakan tantangan serius bagi perusahaan-
perusahaan yang akan mendapat dampak besar dari diberlakukannya pasar bebas melalui globalisasi produksi dan globalisasi perdagangan tidak terkecuali industri
food and beverages. Sekarang ini perkembangan dunia industri food and beverages semakin maju,
hal itu terbukti dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk termasuk minuman ringan dalam kemasan. Pada tahun 2010,
penduduk Asia Pasifik mengonsumsi lebih dari 131.267 juta liter minuman ringan dalam kemasan dan memberikan kontribusi lebih dari 70 terhadap total volume
pertumbuhan global, meskipun secara umum ekonomi dunia sedang mengalami penurunan pada tahun tersebut. Namun, untuk negara-negara berkembang seperti
Cina, India, Indonesia dan Vietnam, konsumsi per kapitanya masih lebih rendah
Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi
Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
dibanding negara-negara Eropa dan Amerika. sumber : www.foodreview.biz diakses 15032013.
Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek
Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Gapmmi menargetkan industri makanan dan minuman tumbuh 8 sampai 10 pada 2012. Target tersebut
naik dibanding 2011 yang pertumbuhannya sebesar 7 sampai 8. Target pertumbuhan industri makanan dan minuman mamin itu didorong beberapa faktor.
Pertama, pertumbuhan makro ekonomi Indonesia yang terus membaik bahkan mendapat peringkat investasi layak beberapa waktu lalu. Faktor kedua, hingga
triwulan ketiga 2011 pertumbuhan industri mamin telah mencapai 7,29 lebih tinggi dibanding pertumbuhan industri nonmigas yang besarnya 6,49. sumber:
kementrian perindustrian republik Indonesia diakses april 2013. Indonesia sebagai salah
satu negara
berkembang yang
berusaha meningkatkan
stabilitas perekonomiannya.
Berdasarkan data yang diperoleh, Kawasan ASEAN tingkat konsumsi minuman
ringan di Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara lainnya yang penduduknya jauh di bawah Indonesia. Di Indonesia konsumsi minuman ringan
sebesar 33 liter per kapita, AMDK 53 liter perkapita, sedangkan tingkat konsumsi minuman ringan lainnya lebih rendah lagi. Jika dibandingkan dengan Thailand yang
saat ini konsumsi minuman ringannya sudah mencapai 89 liter perkapita, Singapura 141 liter perkapita, Filipina 122 liter per kapita.
Tahun 2015, Indonesia menargetkan konsumsi rata-rata minuman ringan sebesar 100 liter perkapita, atau dengan kata lain jika pertumbuhan penduduk Indonesia tahun
2015 sudah mencapai 250 juta jiwa lebih, maka target dari produsen industri
Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek
Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
minuman ringan adalah konsumsi pertahun yang dapat dipasarkan sebanyak 25.250 juta liter. Suatu peluang yang masih terbuka lebar, mengingat masih rendahnya
tingkat konsumsi minuman ringan di Indonesia. sumber: www.foodreview.biz diakses 15 032013 13:00. Hampir 38 penduduk Indonesia menyukai minuman
panas, seperti hot tea, hot coffee, dan hot chocolate. Sementara itu 12 menyukai iced tea drinks dan 50 sisanya mengonsumsi minuman siap saji dalam kemasan.
Analisa ini tidak memperhitungkan air minum baik dalam kemasan atau hasil proses rumah tangga, yang tentunya sangat besar lebih dari 80 sumber:
www.foodreview.biz diakses 15032013 seperti digambarkan pada Gambar 1.1 berikut.
Sumber : www.foodreview.biz diakses maret 2013
Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek
Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
GAMBAR 1. 1 PASAR MINUMAN RINGAN DI INDONESIA
Industri minuman ringan merupakan industri yang kompetitif dimana banyak pelaku bisnis yang ikut serta didalamnya. Minuman dikonsumsi oleh semua lapisan
masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan. Setiap harinya, manusia memerlukan 1-2 liter air untuk
membantu proses fisiologis di dalam tubuhnya. Batas minimumnya adalah sekitar 1,6 liter 600 ml untuk urin, 200 ml untuk feses, dan 800 ml untuk kulit dan paru-paru.
Kebutuhan manusia akan ketersediaan air di muka bumi seperti halnya kebutuhan mereka atas darah yang mengalir dalam tubuhnya. Apabila debit air kurang, tentu
akan mengganggu aktivitas keseharian, dikarenakan hampir seluruh pemenuhan kebutuhan hidup ditopang oleh air. Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup
untuk dapat menjalankan segala aktivitasnya. Pengaruh air sangat luas bagi kehidupan, khususnya untuk makan dan minum. Orang akan mengalami dehidrasi
atau terserang penyakit bila kekurangan cairan dalam tubuhnya. Setelah menyadari pentingnya akan kesehatan dan manusia memerlukan 1-2 liter
air minum setiap harinya, banyak orang mulai dihadapkan pada suatu dilema ketika harus menentukan produk apa saja yang cocok untuk dikonsumsi bagi kesehatan.
Setiap perusahaan saling mengejar target pasar baik kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa di Indonesia. Pada akhirnya hal ini dapat memberikan keuntungan bagi
konsumen, namun terkadang hal ini pun dapat menyesatkan konsumen jika konsumen
Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek
Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
tidak berhati-hati dalam memilih minuman tanpa terkecuali minuman ringan seperti Air Minum Dalam Kemasan AMDK, Teh, Karbonasi, Sari Buah, Isotonik, dan