Analisis Korelasi Koefisien determinasi

Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Storytelling X dikatakan dapat mempengaruhi ekuitas merek Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y yang bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

b. Analisis Korelasi

Tujuan perhitungan dengan menggunakan Analisis Korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negative. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan penurunan X pada umumnya diikuti oleh kenaikan penurunan Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antar X dan Y disebut koefisien korelasi r . Nilai koefisien korelasi paling sedikit-1 dan yang paling besar 1, artinya jika : r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif . r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Penentuan koefisien korelasi r dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson Pearson’s Product Moment Coefficient Of Correlation, yaitu : Sumber : Suharsimi Arikunto 2006 :170 Keterangan : r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan. Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.11 dibawah ini. TABEL 3. 11 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI KOEFISIEN KORELASI BESAR KOEFISIEN KLASIFIKASI 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono 2009:250

c. Koefisien determinasi

∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu KD = r 2 x 100 Untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas terhadap variasi naikturunnya variabel terikat, maka digunakan koefisien determinasi KD dengan rumus berikut : Keterangan : KD = koefisien determinasi r = koefisien korelasi Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada tabel 3.12 berikut TABEL 3. 12 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI KOEFISIEN DETERMINASI Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0 - 19,99 Sangat Lemah 20 - 39,99 Lemah 40 - 59,99 Sedang 60- 79,99 Kuat 80 - 100 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono 2009: 184 2. Pengujian Hipotesis Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student t student . Rumus dari distribusi Student adalah sebagai berikut : t = r √n-2 √1-r 2 Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sugiyono, 2008 :250 Keterangan : t = distribusi student r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya sampel Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis secara statistik dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis menurut Sugiyono 2010:188 ialah: 1. Jika t hitung t tabel, maka H ditolak dan H 1 diterima 2. Jika t hitung ≤ t tabel, maka H diterima dan H 1 ditolak Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk n-2 serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut: artinya tidak terdapat pengaruh dari Storytelling terhadap ekuitas merek. artinya terdapat pengaruh dari Storytelling terhadap ekuitas merek. Adapun untuk membantu dalam pengolahan data dan pengujian hipotesis, dapat menggunakan bantuan software microsoft excel dan SPSS Statistical Product for Service Solution. Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Meika Alicia, 2014 Analisis Kinerja Storytelling Terhadap Brand Equity Pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan regresi linear sederhana dalam Pengaruh Kinerja Storytelling terhadap Brand Equity pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola Survey Pada Komunitas Fan Page Facebook dan Twitter Coca Cola Indonesia CocaCola_id maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Gambaran mengenai pengaruh kinerja Storytelling terhadap Brand Equity pada Produk Minuman Berkarbonasi Merek Coca Cola dapat dilihat dari dimensi-dimensinya yang terdiri dari aksi, komunikasi, transmisi nilai dan pengetahuan. Hal ini menunjukan bahwa persepsi menurut responden yaitu anggota Komunitas Fan Page Facebook dan Twitter Coca Cola Indonesia CocaCola_id menilai penerapan storytelling dalam Fan Page Facebook dan Twitter Coca Cola Indonesia CocaCola_id cukup baik. Dimensi pengetahuan merupakan dimensi yang memiliki penilaian paling tinggi dalam mempengaruhi brand equity, sedangkan dimensi yang memiliki penilaian paling rendah dalam mempengaruhi brand equity adalah aksi.