Sasaran Kegiatan Perkreditan Tujuan Perkreditan Penawaran dan Permintaan Kredit

Pengertian kredit menurut Muljono 2001:9 adalah “kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji”. Pengertian kredit menurut Sastradipoera 2004:151 dikemukakan bahwa “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan uang berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu biasanya sejumlah bunga yang ditetapkan lebih dahulu”. Dari pengertian kredit diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian kredit terkandung beberapa unsur, antara lain : 1. Kepercayaan Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa datang. 2. Kesepakatan Disamping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pembeli kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian. 3. Jangka waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, menengah, atau panjang. 4. Risiko Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya macet pemberian kredit. 5. Balas Jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa yang kita kenal dengan nama bunga. Kasmir, 2008:98.

2.3.1. Sasaran Kegiatan Perkreditan

Sebagai salah satu unit usaha, proses kegiatan perkreditan merupakan usaha untuk mencapai sasaran kredit itu sendiri, yang berupaya untuk : 1. Memelihara keamanannya, yaitu kreditur harus menerima kembali nilai ekonominya setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Universitas Sumatera Utara 2. Penggunaannya terarah, yaitu kredit tersebut sungguh-sungguh dipakai oleh debitur sesuai perencanaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja kegiatan usaha performance dan terbukti sampai pada objek kredit. 3. Mendatangkan hasil usaha, yaitu memberikan hasil lebih kepada kreditur, debitur dan otorita moneter .

2.3.2. Tujuan Perkreditan

1. Bagi Kreditur a. Perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya. b. Pemberian kredit merupakan perangsang pemasaran produk-produk lainnya dalam persaingan. 2. Bagi Debitur a. Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha makin lancar dan kinerja usaha semakin baik daripada sebelumnya. b. Kredit meningkatkan minat berusaha dan keuntungan sebagai jaminan kelanjutan kehidupan perusahaan. c. Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalam perusahaan. 3. Bagi Otorita a. Kredit berfungsi sebagai instrumen moneter. b. Kredit berfungsi untuk menciptakan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja yang memperluas sumber pendapatan dan kemungkinan membuka sumber-sumber pendapatan negara. Universitas Sumatera Utara c. Kredit berfungsi sebagai instrumen untuk ikut serta meningkatkan mutu manajemen usaha, sehingga terjadi efisiensi dan mengurangi pemborosan. 4. Bagi Masyarakat a. Kredit mengurangi pengangguran, karena membuka peluang berusaha, bekerja dan pemerataan pendapatan. b. Kredit meningkatkankan fungsi pasar, karena ada peningkatan daya beli social buying power. 2.3.3. Prinsip dan Macam Kredit 2.3.3.1. Prinsip kredit Kredit merupakan kepercayaan, hal tersebut timbul bila ada pendekatan antar pemberi kredit dengan penerima kredit. Untuk memberikan kepercayaan, maka pemberi kredit perlu meneliti terlebih dahulu apa, bagaimana dan siapa calon debitur. Prinsip atau falsafah pemberian kredit dikenal dengan prinsip 5 C atau ada juga yang menyebut prinsip 6 C. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: Kasmir, 2008:117 a. Character watak Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah. Ini semua merupakan ukuran kemauan membayar. b. Capacity kemampuan Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan- ketentuan pemerintah. Pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Universitas Sumatera Utara c. Capital modal Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat dari laporan keuangan. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini. d. Collacteral jaminan Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dipergunakan secepat mungkin e. Condition kondisi Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik saat sekarang dan di masa yang akan datang.

2.3.3.2. Macam Kredit

Jenis kredit dilihat dari segi tujuan kredit terdiri dari : a. Kredit produktif Kredit produktif adalah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi dan investasi. b. Kredit konsumtif Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. c. Kredit perdagangan Kredit perdagangan adalah kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut Kasmir, 2008;10

2.3.4. Penawaran dan Permintaan Kredit

Penawaran dan permintaan kredit dapat dijelaskan melalui gambar dan model. Sumbu tegak menggambarkan harga dari kredit yaitu suku bunga, Karl dan Fair 2001;635 menjelaskan suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari Universitas Sumatera Utara suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman. Sehingga dalam grafik, sumbu tegak menggambarkan suku bunga dalam persen dan sumbu datar menggambarkan kuantitas kredit dalam mata uang berlaku. Suku Bunga Kredit r Kuantitas Kredit L Gambar 2.1. Keseimbangan Penawaran dan Permintaaan Kredit Keseimbangan penawaran dan permintaan kredit terjadi pada titik E, dimana penawaran sebesar Sc dan permintaan sebesar Dc. Dengan suku bunga sebesar r persen dan kredit sebesar L unit mata uang Gambar 2.1. Penurunan kredit akibat faktor-faktor permintaaan merupakan sesuatu yang terjadi ketika perekonomian suatu bangsa mengalami kelesuan resesi. Dari sisi makro perusahaan, masalah struktural seperti penyesuaian untuk mengurangi rasio utang terhadap modal debt-equity ratio yang meningkat akibat krisis merupakan penyebab turunnya permintaan kredit. Adanya ketidakpastian uncertain dan iklim berusaha business confidence yang rendah juga merupakan Universitas Sumatera Utara penyebab rendahnya keinginan untuk melakukan investasi sehingga permintaan kredit juga mengalami penurunan. Penurunan kredit dari sisi penawaran disebabkan oleh turunnya keinginan bank untuk memberikan pinjaman. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan menurunnya keinginan perbankan untuk memberikan kredit dapat bersumber dari faktor internal mupun eksternal. Faktor internal berupa rendahnya kualitas asset perbankan, tingginya NPL, dan anjloknya modal perbankan akibat depresiasi serta negative interest margin akan menurunkan kemampuan bank untuk member kredit. Faktor eksternal berupa menurunnya kelayakan kredit creditsworthiness dari debitur akibat melemahnya kondisi keuangan perusahaan, sehingga bank akan mengalami kesulitan untuk membedakan tingkat kelayakan kredit dari debitur. Intinya adalah asymetric information yang menyebabkan bank mengurangi volume kredit mereka. Keengganan bank untuk menyalurkan kredit seringkali tidak diikuti dengan kenaikan suku bunga price credit rationing, melainkan diikuti oleh pengurangan kredit secara kuantitas non-price credit rationing.

2.4 Pendapatan

Menurut Sukirno 2006:47 pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian,mingguan, bulanan atau tahunan. Pendapatan merupakan balas jasa yang diperoleh sesorang atas pekerjaan yang telah dilakukan atau diselesaikannya, Universitas Sumatera Utara