Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Pada PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan.

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT PADA PT. MANDALA MULTIFINANCE, TBK CABANG MEDAN.

OLEH

HERI AZLAN 110522090

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akhir-akhir ini mengakibatkan peran serta lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah lembaga pembiayaan (leasing)

Penelitian ini berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan”. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 97 orang nasabah PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan, tingkat bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit terhadap permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan.

Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier, data diproses menggunakan software SPSS for windows version 16.0. Untuk mengetahui hubungan diantara variabel-variabel, digunakan metode kuadrat terkecil dengan melakukan estimasi. Hasil estimasi menunjukkan tingkat pendapatan dan jangka waktu pengembalian kredit mempunyai pengaruh yang positif, sedangkan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan.

Kata kunci : Permintaan, Pendapatan, Bunga, Jangka waktu pengembalian kredit


(3)

Recent economic growth has resulted in the role of financial institution – banking and non-banking, very needed especially related with increase of social welfare, one of them is leasing.

The title of this research is “Factors that affect the credit demand in PT Mandala Multifinance Tbk Medan Branch”. This research used 97 customers of PT Mandala Multifinance Tbk as sample. This research aims to determine if the level of income, interest rate, and tenure of the loan affect the demand of credit in PT Mandala Multifinance Tbk Medan branch.

This research used linier regression analysis model, the data was processed by using SPSS for windows version 16.0 software. To determine the correlation between variables, the Ordinary Least Square method was used for estimation. The estimation results indicate that level of income and tenure of the loan has a positif effect, while level of interest has a negative effect to the demand of credit in PT Mandala Multifinance Tbk Medan Branch.

Keywords : Demand, Income, Interest, Tenure of the loan


(4)

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sebagai skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT PADA PT MANDALA MULTIFINANCE TBK CABANG MEDAN”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis. Namun demikian, dalam menyusun skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelasaikannya.

Disamping itu, bantuan dari berbagai pihak sangat berperan dalam proses penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat, tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada:

1. Prof. DR. Azhar Maksum, Mec, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Drs. Firman Syarif, Msi, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. DR. Syafrudin Ginting, SE, Ak, MAFIS, CPA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Drs. Sucipto, MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah sangat banyak memberikan masukan dan bimbingan mengenai penulisan skripsi.


(5)

5. Ibu Rimay Br Ginting dan Bapak Tumbur H Marbun selaku Branch Operational Manager yang telah berkenan memberikan izin untuk melakukan penelitian di PT Mandala Multifinance Tbk cabang Medan.

6. Ayahanda, ibunda, kakak dan keluarga tercinta yang telah memberikan banyak kasih sayang, doa, dorongan, dan materil yang sangat besar dan luar biasa sejak penulis masih kecil hingga proses penulisan skripsi ini selesai.

7. Teman-teman jurusan Akuntansi ekstensi angkatan 2011, Ali, Aries, Riski, Ridho, Yodi, dan banyak lagi yang tidak penulis tuliskan satu-persatu.

8. Lia Alprida Harahap, SKM wanita spesial yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

9. Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini, semoga Allah memberi rahmatnya pada kita semua.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian ini bermanfaat dan dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.

Medan, Februari 2015


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 4

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Permintaan ... 6

2.1.1. Hukum Permintaan ... 7

2.1.2. Elastisitas Permintaan ... 7

2.2. Bank dan Perusahaan Pembiayaan... 9

2.3. Pengertian Kredit ... 10

2.3.1. Sasaran Kegiatan Perkreditan ... 11

2.3.2. Tujuan Perkreditan ... 12

2.3.3. Prinsip dan Macam Kredit ... 13

2.3.3.1. Prinsip Kredit ... 13

2.3.3.2. Macam Kredit ... 14

2.3.4. Penawaran dan Permintaan Kredit ... 14

2.4. Pendapatan ... 16

2.5. Suku Bunga ... 19

2.6. Jangka Waktu pengembalian kredit (Tenure of Loan) ... 22

2.7. Kerangka Konseptual ... 23

2.8. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 25

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 25

3.3. Populasi dan Sampel ... 26

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.5. Definisi Operational ... 27

3.6. Model Analisis Data ... 28

3.7. Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) ... 29

3.7.1. Koefisien Determinasi... 29

3.7.2. Uji t-statistik ... 30

3.7.3. Uji F-statistik... 31

3.8. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 32

3.8.1. Uji Normalitas ... 33

3.8.2. Uji Linearitas... 33


(7)

3.8.4. Heterokedastisitas ... 34

3.9. Pengolahan Data ... 35

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Perusahaan ... 36

4.1.1. PT Mandala Multifinance Tbk cabang Medan ... 36

4.1.2. Kegiatan Usaha Perusahaan ... 37

4.1.3. Struktur Organisasi ... 38

4.2. Analisis Hasil dan Pembahasan ... 51

4.2.1. Karakteristik Umum Responden ... 51

4.2.1.1. Pendapatan Konsumen ... 51

4.2.1.2. Pendidikan Akhir Konsumen ... 52

4.2.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga ... 52

4.3. Analisis Faktor-faktor Permintaan Kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan ... 55

4.3.1. Hasil Estimasi Model ... 55

4.3.2. Interpretasi Model ... 56

4.3.3. Test of Goodness of Fit ... 57

4.3.4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 68

5.2. Saran ... 69


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Tingkat Jumlah Pendapatan Konsumen ... 51

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Konsumen ... 52

Tabel 4.3 Jumlah Orang yang Menjadi Tanggungan Konsumen ... 53

Tabel 4.4 Jumlah Konsumen PT. Mandala Multifinance Tbk Yang Menjadi Responden Menurut Jenis Kelamin ... 53

Tabel 4.5 Kepentingan Penggunaan Produk PT. Mandala Multifinance Tbk ... 54

Tabel 4.6 Tabel Hasil Regresi Linier Berganda ... 55

Tabel 4.7 Hasil Perolehan Uji F-Statistik ... 62

Tabel 4.8 Uji Normalitas ... 64

Tabel 4.9 Uji Linieritas ... 65


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Keseimbangan Penawaran dan Permintaaan Kredit ... 15

Gambar 2.2. Kerangka Konsep ... 23

Gambar 3.1. Kurva Uji t Statistic ... 31

Gambar 3.2. Kurva Uji F Statistic ... 32

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Kantor Cabang Bidang Operasi ... 38

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Kantor Cabang Bidang Marketing ... 38

Gambar 4.3 Uji t-statistik tingkat pendapatan (X1) ... 58

Gambar 4.4 Uji t-statistik tingkat bunga (X2) ... 60

Gambar 4.5 Uji t-statistik jangka waktu pengembalian kredit (X3) ... 61

Gambar 4.6 Uji F-Statistik ... 63

Gambar 4.7 Uji Normalitas Data ... 64


(10)

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akhir-akhir ini mengakibatkan peran serta lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah lembaga pembiayaan (leasing)

Penelitian ini berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan”. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 97 orang nasabah PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan, tingkat bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit terhadap permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan.

Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier, data diproses menggunakan software SPSS for windows version 16.0. Untuk mengetahui hubungan diantara variabel-variabel, digunakan metode kuadrat terkecil dengan melakukan estimasi. Hasil estimasi menunjukkan tingkat pendapatan dan jangka waktu pengembalian kredit mempunyai pengaruh yang positif, sedangkan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan.

Kata kunci : Permintaan, Pendapatan, Bunga, Jangka waktu pengembalian kredit


(11)

Recent economic growth has resulted in the role of financial institution – banking and non-banking, very needed especially related with increase of social welfare, one of them is leasing.

The title of this research is “Factors that affect the credit demand in PT Mandala Multifinance Tbk Medan Branch”. This research used 97 customers of PT Mandala Multifinance Tbk as sample. This research aims to determine if the level of income, interest rate, and tenure of the loan affect the demand of credit in PT Mandala Multifinance Tbk Medan branch.

This research used linier regression analysis model, the data was processed by using SPSS for windows version 16.0 software. To determine the correlation between variables, the Ordinary Least Square method was used for estimation. The estimation results indicate that level of income and tenure of the loan has a positif effect, while level of interest has a negative effect to the demand of credit in PT Mandala Multifinance Tbk Medan Branch.

Keywords : Demand, Income, Interest, Tenure of the loan


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu bagian dari tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, sehingga pemerintah Indonesia menetapkan pembangunan di bidang ekonomi, dan ini merupakan prioritas utama pembangunan nasional. Begitu juga dengan pembangunan dibidang politik, sosial, budaya, keamanan dan hankamas perlu juga ditingkatkan demi terwujudnya kesinambungan dan kelarasan dalam pembangunan nasional.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akhir-akhir ini mengakibatkan makin kompleksnya sektor kelembagaan ekonomi dan inovasi ekonomi yang berkembang. Peran serta lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kondisi makroekonomi negara yang membaik harus memperhatikan kondisi mikroekonomi, seperti bagaimana kredit disalurkan ke bidang yang produktif sehingga kondisi makroekonomi dapat terjaga. Sisi mikroekonomi dapat dilihat melalui perkembangan industri sepeda motor.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukan jumlah pengguna sepeda motor di Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 68.839.341 unit,


(13)

meningkat 7.761.153 unit dari tahun 2010. Penjualan sepeda motor pada bulan Januari – Februari 2011 saja sudah mencapai angka 1,3 juta unit dimana 76% diantaranya menggunakan kredit. Fenomena ini terjadi karena kemudahan untuk membeli sepeda motor dengan jalur kredit. Hal itu dapat dilihat dengan padatnya jalan raya oleh sepeda motor dan iklan-iklan dealer penjualan sepeda motor yang memberikan kemudahan pembelian melalui jalur kredit dengan syarat yang sederhana (Shinta, 2013)

Perkembangan sektor industri kendaraan bermotor ini di dimbangi pula dengan semakin banyaknya lembaga-lembaga pembiayaan (leasing) sepeda motor. Leasing berperan sebagai perantara produsen sepeda motor (pabrikan) sebagai penyedia barang dengan konsumen sebagai pengguna barang. Keberadaan leasing sangat membantu masyarakat dalam melakukan pembelian sepeda motor secara kredit. Peran leasing yang efektif juga menyebabkan meningkatnya jumlah nasabah. Para nasabah lebih memilih pembelian sepeda motor secara kredit karena dianggap dapat meringankan nasabah dalam melunasi pembelian sepeda motornya.

Minat masyarakat terhadap permintaan kredit sepeda motor yang cukup tinggi ini juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: pendapatan masyarakat yang meningkat, tingkat bunga yang diberikan, serta jangka waktu pengembalian kredit (tenor) yang hingga 36 bulan menjadi salah satu daya tarik sehingga membuat permintaan kredit konsumsi sepeda motor semakin meningkat dari tahun ke tahun.


(14)

Penyaluran kredit konsumsi sepeda motor atau kredit sepeda motor dilakukan oleh PT. Mandala Multifinace. Peningkatan jumlah konsumen terjadi setiap tahunnya. Sebagai contoh, total konsumen tahun 2013 adalah 2170 orang meningkat sebesar 18,5% dari tahun 2012 yang hanya berjumlah 1831 orang.

Penelitian mengenai permintaan kredit pernah dilakukan oleh Anita pada tahun 2010 melalui skripsinya yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Pada Perum Pegadaian di Kecamatan Medan Sunggal, yang produknya adalah pinjaman dana tunai. Faktor-faktor yang diteliti antara lain; pendapatan nasabah, tingkat pendidikan nasabah, dan jumlah tanggungan nasabah. Hasilnya didapat bahwa pendapatan nasabah berpengaruh positif terhadap permintaan kredit, tingkat pendidikan nasabah berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit, dan jumlah tanggungan nasabah berpengaruh positif terhadap permintaan kredit. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang pendapatan konsumen, tingkat bunga yang diberikan oleh perusahaan, dan jangka waktu pengembalian kredit (tenor) karena ketiga faktor tersebut dianggap paling mempengaruhi jumlah permintaan terhadap penjualan sepeda motor melalui jalur kredit.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bermaksud melaksanakan penelitian dengan judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT PADA PT.MANDALA MULTIFINANCE, TBK CABANG MEDAN.


(15)

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah tingkat pendapatan, tingkat bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit menjadi faktor yang mempengaruhi permintaan kredit sepeda motor pada PT. Mandala Multifinace, Tbk cabang Medan.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendapatan terhadap permintaan kredit sepeda motor pada PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Medan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingat bunga yang diberikan PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Medan terhadap permintaan kredit sepeda motor.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jangka waktu pengembalian kredit terhadap permintaan kredit sepeda motor pada PT. Mandala Multifinace, Tbk cabang Medan.


(16)

1.3.2 Manfaat penelitian

1. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan penjualan PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Medan.

2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni.

3. Sebagai informasi tambahan bagi peneliti-peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis.

4. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Departeman Akutansi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Permintaan

Teori permintaan terhadap sesuatu output menerangkan bagaimana seseorang atau bahkan banyak konsumen sebagai pembeli untuk meminta sesuatu barang yang tersedia di pasar. Price effect terhadap jumlah barang yang diminta menunjukkan hubungan negatif yang sekaligus mencerminkan the law of demand. Teori permintaan mengungkapkan bahwa pembeli cenderung dan mengharapkan harga barang turun (expected demand) meskipun dalam kenyataanya tidaklah demikian, justru harga barang cenderung naik dalam perkembangannya. Mengapa expected demand pada tingkat harga turun, karena pembeli dapat meningkatkan pembelian barang sehingga pembeli akan mendapatkan keuntungan (Sumanjaya dkk, 2007:7).

Kotler (2003:8) mendefinisikan permintaan (demand) adalah keinginan yang didukung oleh daya beli. Demand atau permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan berbagai hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini :

a. Harga barang itu sendiri

b. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat d. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat


(18)

f. Jumlah penduduk

g. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang (Sukirno,2005:76)

Dalam perkembangannya bahwa jumlah permintaan dapat diperhitungkan kedepan sebagai suatu estimasi, tentunya dengan memperhatikan perubahan pada masing-masing variable independen, apakah harga itu sendiri sebagai faktor utama, selera pembeli, pendapatan, harga barang lain yang dapat mengganti, banyaknya konsumen dan faktor lainnya. Dengan demikian pihak supplier dapat memperkirakan berapa banyaknya produksi yang perlu dihasilkan unuk memenuhi jumlah permintaan tersebut (demand created supply).

2.1.1 Hukum Permintaan

Dalam teori ekonomi besarnya permintaan atas suatu barang biasanya dihubungkan dengan tingkat harganya. Faktor selain harga dianggap tidak mengalami perubahan. Sifat hubungan diantara tingkat harga suatu barang dengan jumlah permintaan atas barang tersebut disebut hukum permintaan. Hukum permintaan menyatakan, “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut” (Sukirno, 2005:76).

2.1.2 Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam

jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan

salah satu faktor yang mempengaruhinya, ceteris paribus.

Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri

disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan

elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut

elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan

pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity)


(19)

Elastisitas permintaan terhadap harga, mengukur seberapa besar perubahan jumlah komoditas yang diminta apabila harganya berubah. Jadi elastisitas permintaan terhadap harga adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah komoditas yang diminta terhadap perubahan harga komoditas tersebut dengan asumsi ceteris paribus. Nilai elastisitas permintaan terhadap harga merupakan hasil bagi antara persentase perubahan harga. Nilai yang diperoleh tersebut merupakan suatu besaran yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah komoditas yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga.

Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas permintaan berbagai barang, yang terpenting adalah :

1. Banyaknya barang pengganti yang tersedia

Di dalam suatu perekonomian terdapat banyak barang yang dapat digantikan dengan barang-barang lain yang sejenis dengannya. Tetapi ada pula yang sukar mencari penggantinya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan elastisitas diantara berbagai barang. Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis.

2. Presentasi pendapatan yang dibelanjakan

Besarnya bagian dari pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut. Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

3. Jangka waktu analisis

Jangka waktu didalam permintaan terhadap suatu barang juga berpengaruh terhadap elastisitas. Makin lama jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis, makin elastis sifat permintaan sesuatu barang. (Sadono Sukirno, 2005:112)


(20)

2.2 Bank dan Perusahaan Pembiayaan

Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, dijelaskan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank menghimpun dana dari masyarakat dengan memberikan persentase tertentu dalam bentuk suku bunga yang dihitung berdasarkan jumlah dana yang mereka simpan, dan kemudian ditambahkan ke dalam dana mereka. Suku bunga juga diberlakukan oleh bank untuk semua pinjaman dana yang dilakukan oleh masyarakat dalam bentuk persentase tertentu yang ditambahkan ke dalam dana yang pinjam oleh masyarakat dan harus dibayarkan oleh masyarakat dalam periode waktu yang disepakati dengan pihak bank.

Kata bank berasal dari bahasa italia, yaitu banca (meja) yang biasa digunakan oleh para penukar uang di pasar. Secara Umum bank dapat didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang merupakan tempat penitipan atau penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit, dan juga perantara di dalam lalu lintas pembayaran.

Sedangkan pengertian dari perusahaan pembiayaan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan, dalam pasal 1 huruf (b) dikatakan bahwa Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.


(21)

Perusahaan pembiayaan berbeda dengan bank dalam penghimpunan dana, bank menghimpun dana dari masyarakat sedangkan perusahaan pembiayaan mendapatkan dana dari penerbitan obligasi atau pinjaman dari bank sebelum disalurkan ke konsumen. Perusahaan pembiayaan dapat dikatakan adalah pihak kedua sebelum menyalurkan kredit dari bank ke masyarakat. Dalam hal ini perusahaan pembiayaan sebagai debitur dan bank sebagai kreditur, kemudian perusahaan pembiayaan menjadi kreditur saat menyalurkan kredit kepada konsumen.

2.3 Pengertian Kredit

Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai pembelian rumah atau mobil (Kasmir, 2008:96)

Menurut asal usulnya kredit berasal dari bahasa Latin “ Credere“ yang berarti percaya, atau to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan / bank kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan.

Pengertian kredit bila dikaitkan dengan kegiatan usaha : “Kredit adalah suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dan debitur.” (Tjoekam, 1999:1)


(22)

Pengertian kredit menurut Muljono (2001:9) adalah “kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji”.

Pengertian kredit menurut Sastradipoera (2004:151) dikemukakan bahwa “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan (yang dipersamakan dengan uang) berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu (biasanya) sejumlah bunga yang ditetapkan lebih dahulu”.

Dari pengertian kredit diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian kredit terkandung beberapa unsur, antara lain :

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa datang.

2. Kesepakatan

Disamping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pembeli kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian.

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, menengah, atau panjang.

4. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit.

5. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa yang kita kenal dengan nama bunga. (Kasmir, 2008:98).

2.3.1. Sasaran Kegiatan Perkreditan

Sebagai salah satu unit usaha, proses kegiatan perkreditan merupakan usaha untuk mencapai sasaran kredit itu sendiri, yang berupaya untuk :

1. Memelihara keamanannya, yaitu kreditur harus menerima kembali nilai ekonominya setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.


(23)

2. Penggunaannya terarah, yaitu kredit tersebut sungguh-sungguh dipakai oleh debitur sesuai perencanaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja kegiatan usaha (performance) dan terbukti sampai pada objek kredit. 3. Mendatangkan hasil usaha, yaitu memberikan hasil lebih kepada kreditur,

debitur dan otorita moneter .

2.3.2. Tujuan Perkreditan

1. Bagi Kreditur

a. Perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya.

b. Pemberian kredit merupakan perangsang pemasaran produk-produk lainnya dalam persaingan.

2. Bagi Debitur

a. Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha makin lancar dan kinerja usaha semakin baik daripada sebelumnya.

b. Kredit meningkatkan minat berusaha dan keuntungan sebagai jaminan kelanjutan kehidupan perusahaan.

c. Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalam perusahaan.

3. Bagi Otorita

a. Kredit berfungsi sebagai instrumen moneter.

b. Kredit berfungsi untuk menciptakan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja yang memperluas sumber pendapatan dan kemungkinan membuka sumber-sumber pendapatan negara.


(24)

c. Kredit berfungsi sebagai instrumen untuk ikut serta meningkatkan mutu manajemen usaha, sehingga terjadi efisiensi dan mengurangi pemborosan.

4. Bagi Masyarakat

a. Kredit mengurangi pengangguran, karena membuka peluang berusaha, bekerja dan pemerataan pendapatan.

b. Kredit meningkatkankan fungsi pasar, karena ada peningkatan daya beli (social buying power).

2.3.3. Prinsip dan Macam Kredit 2.3.3.1. Prinsip kredit

Kredit merupakan kepercayaan, hal tersebut timbul bila ada pendekatan antar pemberi kredit dengan penerima kredit. Untuk memberikan kepercayaan, maka pemberi kredit perlu meneliti terlebih dahulu apa, bagaimana dan siapa calon debitur.

Prinsip atau falsafah pemberian kredit dikenal dengan prinsip 5 C atau ada juga yang menyebut prinsip 6 C. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: (Kasmir, 2008:117)

a. Character (watak)

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah. Ini semua merupakan ukuran kemauan membayar.

b. Capacity (kemampuan)

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.


(25)

c. Capital (modal)

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat dari laporan keuangan. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.

d. Collacteral (jaminan)

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dipergunakan secepat mungkin

e. Condition (kondisi)

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik saat sekarang dan di masa yang akan datang.

2.3.3.2. Macam Kredit

Jenis kredit dilihat dari segi tujuan kredit terdiri dari : a. Kredit produktif

Kredit produktif adalah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi dan investasi.

b. Kredit konsumtif

Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi.

c. Kredit perdagangan

Kredit perdagangan adalah kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut (Kasmir, 2008;10)

2.3.4. Penawaran dan Permintaan Kredit

Penawaran dan permintaan kredit dapat dijelaskan melalui gambar dan model. Sumbu tegak menggambarkan harga dari kredit yaitu suku bunga, Karl dan Fair (2001;635) menjelaskan suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari


(26)

suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman. Sehingga dalam grafik, sumbu tegak menggambarkan suku bunga dalam persen dan sumbu datar menggambarkan kuantitas kredit dalam mata uang berlaku.

Suku Bunga Kredit (r) %

Kuantitas Kredit (L)

Gambar 2.1. Keseimbangan Penawaran dan Permintaaan Kredit

Keseimbangan penawaran dan permintaan kredit terjadi pada titik E, dimana penawaran sebesar Sc dan permintaan sebesar Dc. Dengan suku bunga sebesar r0 persen dan kredit sebesar L0 unit mata uang (Gambar 2.1).

Penurunan kredit akibat faktor-faktor permintaaan merupakan sesuatu yang terjadi ketika perekonomian suatu bangsa mengalami kelesuan (resesi). Dari sisi makro perusahaan, masalah struktural seperti penyesuaian untuk mengurangi rasio utang terhadap modal (debt-equity ratio) yang meningkat akibat krisis merupakan penyebab turunnya permintaan kredit. Adanya ketidakpastian (uncertain) dan iklim berusaha (businessconfidence) yang rendah juga merupakan


(27)

penyebab rendahnya keinginan untuk melakukan investasi sehingga permintaan kredit juga mengalami penurunan.

Penurunan kredit dari sisi penawaran disebabkan oleh turunnya keinginan bank untuk memberikan pinjaman. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan menurunnya keinginan perbankan untuk memberikan kredit dapat bersumber dari faktor internal mupun eksternal. Faktor internal berupa rendahnya kualitas asset perbankan, tingginya NPL, dan anjloknya modal perbankan akibat depresiasi serta negative interest margin akan menurunkan kemampuan bank untuk member kredit.

Faktor eksternal berupa menurunnya kelayakan kredit (creditsworthiness) dari debitur akibat melemahnya kondisi keuangan perusahaan, sehingga bank akan mengalami kesulitan untuk membedakan tingkat kelayakan kredit dari debitur. Intinya adalah asymetric information yang menyebabkan bank mengurangi volume kredit mereka. Keengganan bank untuk menyalurkan kredit seringkali tidak diikuti dengan kenaikan suku bunga (price credit rationing), melainkan diikuti oleh pengurangan kredit secara kuantitas (non-price credit rationing).

2.4 Pendapatan

Menurut Sukirno (2006:47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian,mingguan, bulanan atau tahunan. Pendapatan merupakan balas jasa yang diperoleh sesorang atas pekerjaan yang telah dilakukan atau diselesaikannya,


(28)

pendapatan sering disebut gaji atau upah. Istilah gaji biasanya digunakan untuk para pegawai atau karyawan sedangkan upah digunakan untuk para buruh. Besarnya pendapatan yang diperoleh seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat pendidikan dan pengalaman kerja.

Dengan kemajuan teknologi yang ada maka sebuah perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang tinggi dan keahlian dibidang tertentu, hal ini bertujuan untuk membantu perusahaan agar terus berkembang, disamping itu seorang karyawan yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari karyawan lain maka ia akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi pula.

Faktor lain yang mempengaruhi besarnya pendapatan yang diperoleh seseorang adalah pengalaman kerja, semakin lama ia bekerja maka semakin banyak pengalaman kerja yang diperolehnya dan hal ini menyebabkan pendapatannya bertambah karena ia dianggap sebagai karyawan senior dalam perusahaan tersebut sehingga perusahaan memberi penghargaan kepadanya lewat pertambahan penghasilannya.

Untuk melihat tingkat kesejahteraan seseorang bisa dillihat dari besarnya pendapatan yang diperoleh, dengan asumsi semakin besar pendapatannya semakin tinggi tingkat kesejahteraan yang ia peroleh karena ia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain dilihat dari besarnya pendapatan dapat dilihat pula dari alokasi pengeluaran konsumsi.


(29)

Data konsumsi/pengeluaran dan pendapatan rumah tangga dapat digunakan sebagai suatu bahan evaluasi taraf hidup. Dari data konsumsi untuk makanan dan bahan bukan makanan, bisa memberikan gambaran bagaimanakah masyarakat mengalokasikan sumber daya yang di,ilikinya untuk membutuhi kebutuhan rumah tangganya, karena makanan merupakan kebutuhan manusia untuk tetap hidup, sehingga sebesar apapun pendapatan seseorang dia akan tetap berusaha untuk mendapatkan makanan yang memadai apabila secara kuantitas kebutuhan seseorang terpenuhi maka biasanya dia akan mementingkan kualitas atau beralih pada pemenuhan kebutuhan bukan makanan.

Dengan demikian ada kecenderungan semakin tinggi npendapatan seseorang semakin berkurang presentase pendapatan yang dibelanjakannya untuk makanan. Oleh karenanya, komposisi pengeluaran rumah tangganya dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kehidupan masyarakat dengan asumsi bahwa penurunan presentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran merupakan gambaran baiknya tingkat kehidupan masyrakat.

Menurut Sadono (2008;47) terdapat dua jenis pendapatan yang tidak terdapat dalam sistem perhitungan pendapatan nasional yang selalu ditentukan nilainya. Istilah-istilah yang dimaksud adalah pendapatan pribadi (personal income) dan pendapat disposibel (disposable income). Pendapatan pribadi (personal income) dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara. Dalam pendapatan pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan yang merupakan pemberian-pemberian yang dilakukan


(30)

oeh pemerintah kepada berbagai golongan masyarakat dimana para penerimanya tidak perlu memberikan balas jasa atau usaha apaun sebagai imbalanya. Pengeluaran pemerintah yang dapat digolongkan sebagai pembayaran pindahan antara lain adalah bantuan-bantuan yang diberikan pada penganggur, uang pensiun, bantuan-bantuan pada orang cacat, bantuan pada veteran dan berbagai beasiswa yang diberikan pemerintah

Sedangkan pendapatan disposibel (disposible income) yaitu pendapatan pribadi dikurang oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan. Pendapatan disposable adalah pendapatan yang digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli jasa yang mereka inginkan. Pembayaran bunga oleh konsumen atas pinjaman untuk membeli barang-barang secara mencicil.

2.5 Suku Bunga

Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata lain suku bunga sudah ada sejak lama. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Kidwell yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang lain dan kadang-kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu disebut sewa yakni harga dari meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller menyatakan bahwa bunga adalah sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditur) , sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman

Harga sewa dari uang itulah yang disebut suku bunga dan biasanya dinyatakan sebagai presentase tahunan sari jumlah nominal yang dipinjam. Jadi suku bunga adalah harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya.


(31)

Suku bunga merupakan salah satu variable dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Bunga mempengaruhi secara langsung hehidupan masyarakat keseharain dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian mulai dari segi konsumsi, kredit, obligasi, serta tabungan.

Edmister mengemukakan tiga istilah yang berkaitan dengan suku bunga yaitu :

a. State rate adalah tingkat bunga satu periode dikalikan jumlah pokok pinjaman untuk menghitung beban bunga

b. Annual percentage rate adalah tingkat bunga disetahunkan dengan menyesuaikan stated rate untuk jumlah periode pertahun dan jumlah pokok yang benar-benar dipinjam

c. Yield adalah tingkat bunga yang ekuivalen denga satu kontrak keuangan yang memenuhi tiga syarat : jumlah seluruhnya yang benar-benar dipinjam, pada awal tahun, kemudian dibayar kembali pada akhir tahun beserta bunga.

Definisi pertama, stated rate, mendasarkan tingkat bunga pada jangka waktu kontrak. Definisi kedua, annual pecentage rate, menyesuaikan jangka waktu kontrak untuk menghitung ekuivalen tingkat bunga. Sedangkan definisi ketiga, yield, membuat penyesuaian yang diperlukan untuk menghitung tingkat bunga ekuivalen dengan satu standar yang ditentukan secara jelas.


(32)

Pengertian dasar dan suku bunga, yaitu sebagai harga dan penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Suku bunga sebesar 18% setahun berarti bahwa apabila kita meminjam Rp 100,- sekarang maka setahun lagi kita harus mengembalikan Rp 118,- yang terdiri dari Rp 100,- (pokok) dan Rp 18,- (bunga) kepada kreditur tersebut. Sebaliknya, apabila kita meminjamkan kepada seseorang Rp 100,- dengan bunga 18% setahun, maka kita mengharapkan akan menerima setahun kemudian uang sebanyak Rp 118,-.

Pengertian suku bunga sebagai “harga” ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi “pertukaran” antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti (misalnya setahun lagi). Hutang piutang timbul karena terjadi “pertukaran” semacam ini. Pembeli dari satu rupiah sekarang dan sekaligus juga penjual dari satu rupiah nanti adalah peminjam (debitur), sedangkan penjual dari satu rupiah sekarang yang sekaligus juga pembeli satu rupiah nanti adalah orang yang meminjamkan (kreditur). Debitur harus membayar kepada kreditur harga dari pertukaran tersebut dan harga ini adalah bunga yang dibayar debitur dan yang diterima kreditur.

Dalam praktek, jangka waktu hubungan pinjam-meminjam menentukan sekali suku bunga yang dibayar tiap periode. Jadi misalnya, apabila kita menghendaki untuk meminjam dan seorang kreditur sesuatu jumlah tertentu selama 2 bulan maka kita harus membayar bunga sebesar 2 % per bulan. Tetapi apabila kita menghendaki meminjam sejumlah uang yang sama dan kreditur yang sama, untuk jangka waktu 6 bulan, mungkin kita harus membayar 2,5% per


(33)

bulannya. Adanya perbedaan tingkat bunga (per periode) untuk jangka waktu peminjarnan yang berbeda, merupakan hal yang sering kita jumpai dalam praktek.

Pada setiap saat di dalam suatu perekonomian kita bisa mendaftar semua tingkat bunga untuk pinjaman dengan berbagai jangka waktu (mulai dan jangka waktu yang palihg pendek sampai dengan jangka waktu yang panjang), dan kita akan memperoleh daftar yang disebut “struktur tingkat bunga menurut jangka waktu” atau term structure of interest.

2.6 Jangka Waktu Pengertian Kredit (Tenure of The Loan)

Tenor (Tenure of the loan) adalah masa pengembalian pinjaman yang diberikan debitur kepada kreditur untuk mengembalikan pinjaman/kreditnya. Masa pelunasan pinjaman tersebut dinyatakan dalam hari, bulan atau tahun (Rivai dan Veithzal, 2006 ; 6).


(34)

2.7 Kerangka Konseptual

Untuk Memudahkan pemahaman terhadap penelitian ini dapatlah diberikan kerangka sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

1. Variabel bebas (Independent variable)

Adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, yang termasuk variable bebas adalah pendapatan, tingkat bunga, jangka waktu pengembalian kredit, dan harga OTR sepeda motor.

2. Variabel terikat (Dependent variable)

Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, yang termasuk variabel terikat adalah permintaan kredit sepeda motor.

Pendapatan

Tingkat Bunga

Jangka waktu pengembalian kredit

Permintaan kredit sepeda motor


(35)

2.8 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus di uji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan debitur berpengaruh positif terhadap permintaan kredit sepeda motor pada PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan, ceteris paribus.

2. Tingkat bunga yang diberikan PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit sepeda motor, ceteris paribus.

3. Jangka waktu pengembalian kredit berpengaruh positif terhadap permintaan kredit sepeda motor, ceteris paribus.


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur ilmiah yang dilakukan dalam mendapatkan data atau informasi untuk kegunaan atau tujuan tertentu (Sugiyono, 2008:2). Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan pendekatan ekonometrika dengan metode kuantitatif menggunakan pemodelan regresi linier berganda, sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh jumlah pendapatan, tingkat bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit terhadap permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance cabang Medan.

3.1Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa pengaruh variabel pendapatan, suka bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit (tenor) terhadap besarnya permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance cabang Medan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan dan kuisioner yang telah dipersiapkan oleh penulis.


(37)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan, buku literatur, media internet serta bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sastroasmoro (2010) dengan estimasi proporsi suatu populasi dengan perhitungan sebagai berikut :

n = Besar Sampel

Zα = Deviat baku normal untuk α (α = 0,05)

P = Proporsi (P = 0,05)

d = delta, perbedaan hasil yang diamati (d = 0,01)

Setelah dilakukan perhitungan maka disimpulkan bahwa ada sebanyak 97 orang sampel dari konsumen PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan yang diambil dengan metode judgement sampling (purposive sampling) yakni tehnik penentuan sampel dengan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian.


(38)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : Data primer yaitu dengan observasi, wawancara, dan kuesioner.

- Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti, dalam hal ini pengamatan langsung pada PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan.

- Wawancara, adalah salah satu teknik pengumpulan data dan informasi dengan mewawancarai pimpinan/ pejabat-pejabat berwenang di PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan.

- Kuisioner, adalah salah satu teknik pengumpulan data dan informasi dengan cara menyebarkan angket (daftar pertanyaan) yang harus dijawab secara tertulis oleh responden yang dijadikan sampel penelitian. Dalam hal ini yang dijadikan responden adalah para nasabah.

Data sekunder yaitu data yang diambil dengan mengumpuikan data yang berhubungan dengan skripsi ini dari PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Medan dan buku-buku literatur.

3.5 Defenisi Operasional

Defenisi operasional variabel merupakan batasan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Permintaan kredit adalah jumlah kredit yang diminta oleh nasabah pada PT. Mandala Multifinance (Unit/ bulan).


(39)

rata-rata yang diperoleh responden (Rupiah/ bulan).

3. Tingkat bunga adalah besarnya pembayaran bunga kredit oleh nasabah kepada PT. Mandala Multifinance, Tbk (Persen/tahun).

4. Jangka waktu pengembalian kredit adalah lamanya waku pengambilan kredit yang diberikan pihak PT. Mandala Multifinance kepada nasabah (bulan)

3.6 Model Analisis Data

Dengan menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan model ekonometrika dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square). Fungsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Y = f (X1,X2,X3.) ... (1)

Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam model persamaan liner berganda (multiple regression) dengan spesifikasi model sebagai berikut:

Y= α + β1X1+ β2 X2 + β3X3 + μ ... (2) Keterangan :

Y = Permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance cabang Medan (Jumlah Permintaan kredit sepeda motor/unit)

X1 = Pendapatan Nasabah (Rupiah/bulan) X2 = Tingkat bunga (Persen/tahun)


(40)

α = Intercept/konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi

μ = Term of error (kesalahan pengganggu)

Bentuk hipotesis di atas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut

1 X

Y

∂ ∂

> 0, Artinya jika X1 (pendapatan nasabah) meningkat maka Y

(permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance) akan meningkat, ceteris paribus. 2 X Y ∂ ∂

< 0 Artinya jika X2 (tingkat bunga) meningkat maka Y (permintaan

kredit pada PT. Mandala Multifinance) akan menurun, ceteris paribus. 3 X Y ∂ ∂

> 0 Artinya jika X3 (Jangka waktu pengembalian kredit) meningkat maka

Y (Permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance) akan meningkat, ceteris paribus.

3.7 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) 3.7.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel independen secara bersama mampu memberi penjelasan mengenai variabel dependen. Nilai R2 digunakan antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2≤ 1).


(41)

3.7.2 Uji t-statistik

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi secara individu signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan.

Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut

 H0 : bi = 0 artinya variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen

 Ha : bi ≠ 0 artinya variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen

Rumus untuk mencari t-hitung adalah :

t-hitung =

i i Sb

b

b )

( −

Keterangan :

bi = Koefisien variabel independen ke-i b = Nilai hipotesis nol


(42)

Gambar 3.1 Kurva Uji t statistic

3.7.3 Uji F-statistik

Uji F-statistik ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hipotesa yang dipakai sebagai berikut

H0 : β1 = β2 = β3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

 Ha: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F tabel. Jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak, yang berarti variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Rumus untuk mencari F-hitung adalah :

F-hitung = ) /( ) 1 ( ) 1 /( 2 2 k n R k R − − −


(43)

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel

Gambar 3.2 Kurva uji F statistic

3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah menguji kemungkinan adanya multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi dari suatu model regresi. Jika asumsi ini terpenuhi, model regresi tersebut dapat dikatakan baik dan efisien


(44)

3.8.1 Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk memastikan μ (error term) tersebar normal. Jika μ tersebut normal maka, koefisien Ordinary Least Square (OLS) juga tersebar normal dengan demikian Y juga normal, hal ini disebabkan adanya, hubungan liner antara, μ, β, dan Y. Untuk menguji sebaran μdapat digunakan uji JB (Jarque Berra). Eerror term (µ) disebut normal jika nilai JB lebih rendah atau sama dengan nilai kritis tabel chi square (derajat bebas, alpha).

3.8.2 Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan menggunakan uji ini dapat mengetahui bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan ke dalam model empiris. Dengan kata lain, dengan menggunakan uji linearitas, specification error atau mis-specification error term.

Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linearitas adalah uji Ramsey (Ramsey RESET test). Uji ini dikembangkan oleh Ramsey pada tahun 1969. Ramsey mengembangkan suatu uji yang disebut dengan general test of specification error.

3.8.3 Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Multikolinearitas ini sering terjadi apabila diantara variabel bebas (x) saling berkorelasi sehingga tingkat penelitian pemerkiraan semakin rendah. Di samping itu interval keyakinan yang diambil keliru.


(45)

Untuk melihat ada/tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai R-square, F-hitung, t-hitung, serta standart error. Adapun multikolinearitas ditandai dengan :

a. Nilai R2 sangat tinggi

b. Standar error tidak terhingga

c. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α = 5%, α = 10%,

α = 1%

d. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori pada model estimasi

Pengujian yang lain, yang dapat digunakan untuk melihat multikolinearitas antar variabel adalah dengan menggunakan uji parsial

(Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007:90).

3.8.4 Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan salah satu asumsi Ordinary Least Square (OLS) jika varians residualnya dilakukan dengan white test yaitu dengan cara meregresi logaritma residual kuadrat terhadap variabel penjelas.

Pada white test terdapat beberapa tahap, antara lain : - Membuat regresi persarnaan dan membuat residualnya

- Uji dengan Chi-square tabel (X2) X2 = n R2

Keterangan :

n = Jumlah observasi R2 = Koefisien determinasi


(46)

Keputusan ada tidaknya heterokedastisitas ditentukan jika : - X2 hitung > X2 tabel, maka ada heterokedastisitas. - X2 hitung < X2tabel, maka ada homokedastisitas.

3.9 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan software SPSS for Windows version 16.0.


(47)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Gambaran Perusahaan

4.1.1 PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan

Perusahaan Mandala Multifinance mulai berdiri sejak tahun 1983 dengan nama PT. Vidya Cipta Leasing Corporation dan setelah mengalami beberapa kali pergantian nama akhirnya pada tanggal 31 Januari 1997 nama PT. Mandala Multifinance disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 323/KMK017/1997. PT. Mandala Multifinance berkantor pusat di Jalan Cideng Barat 47A.

PT. Mandala Multifinance Cabang Medan sendiri berdiri sejak bulan Juni 2006 yang berlokasi di Gagak Hitam no. 127-129-131 Medan. Untuk sekarang PT. Mandala Multifinance mempunyai 86 Kantor utama dan 33 kantor pembantu. Dengan jumlah karyawan 4.636 orang. UntukCabang Medan ada 32 karyawan,9 untuk operation dan 23 untukmarketing.

PT. Mandala Multifinance bergerak di bidang jasa keuangan yang meliputi pembiayaan konsumen. Setiap tahap awal, perusahaan berkonsentrasi dalam pembiayaan konsumen, khususnya dalam pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, dimana melayani semua merk sepeda motor.


(48)

4.1.2 Kegiatan Usaha Perusahaan

PT. Mandala Multifinance (untuk selanjutnya disebut sebagai perusahaan) bergerak di bidang jasa keuangan yang meliputi pembiayaan konsumen. Setiap tahap awal, perusahaan berkonsentrasi dalam pembiayaan konsumen , khususnya dalam pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, dimana melayani semua merk sepeda motor. Dalam pembiayaan konsumen, ada tiga pihak yang berhubungan, yaitu konsumen, dealer dan perusahaan.

Mula-mula, konsumen mengajukan permohonan kredit sepeda motor kepada dealer. Dealer memberikan price list (daftar harga beserta uang muka dan angsuran) kepada konsumen. Apabila konsumen setuju dengan pricelist, maka dealer memberitahukan kepada perusahaan (melalui suveryor) mengenai permohonan kredit konsumen. Berdasarkan pemberitahuan dari dealer, surveyor melakukan survey ke lokasi konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi keuangan dan karakter konsumen. MAP ditandatangani oleh konsumen dan bukti pendukung dilengkapi. Kemudian surveyor membuat laporan survey. Setelah MAP dan laporan survey disetujui, purchase order dikirim ke dealer. Pembayaran ke dealer berupa giro dilakukan pada saat perusahaan menerima surat jalan, tanda terima barang, dan bukti pendukung lainnya dari dealer. Setelah menerima purchase order, dealer mengirimkan sepeda motor ke konsumen. Kemudian konsumen membayar uang muka kepada dealer (pembayaran uang muka tergantung dealer, apakah pada saat pengajuan kredit sepeda motor atau pada saat konsumen terima sepeda motor). Setiap bulannya, konsumen membayar angsuran yang jatuh tempo kepada perusahaan.


(49)

4.1.3 StrukturOrganisasi Kantor Cabang

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kantor Cabang Bidang Operasi

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Kantor Cabang Bidang Marketing Branch Operation

Manager

Koord Finance Koord umum dan personalia Koord Adm Kasir Staff BPKB dan Asuransi Staf Taksasi Personalia Satpam Messenger Office Boy

Staf Adm PO

Staf Adm AR

Staf Akunting Staf Cust Care Branch Marketing Manager Staf Adm Marketing Team Khusus Kepala Surveyor

Korsal Counter KPM Koord

wilayah Collection Head Kolektor Overdue Kolektor Current Surveyor


(50)

1. Branch Marketing Manager

Tugas dan tanggung jawab :

a. Membantu regional manager dalam mencapai target penjualan cabang dan sub-branch, antara lain :

1) Menyiapkan target penjualan cabang yang realistis berdasarkan informasi market deman, kondisi, kompetitor, kondisi cabang dan sub branch dan informasi lainnya yang diperlukan.

2) Mengumpulkan informasi market demand, baik melalui dealer maupun badan lainnya. Mengumpulkan infomrasi kondisi kompetitor mengenai kelemahan dan kelebihan dari produknya. Penjelasan target penjualan kepada head surveyor dalam rangka untuk memperoleh target penjualan yang realistis.

3) Follow up pencapaian target penjualan.

b. Mengontrol collection cabang dan sub branch, antara lain meliputi :

1) Memeriksa laporan collection dan memberikan keputusan penyelesaian kepada head kolektor untuk kuitansi yang tidak tertagih. 2) Kontrol bad debt tidak lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan. 3) Mengambil keputusan mengenai barang tarikan dan menentukan

harga jual barang tarikan.

c. Mengontrol operational cabang dan sub branch agar dapat berjalan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan, antara lain meliputi :

1) Kontrol bawahannya, apakah telah melaksanakan fungsinya sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.


(51)

2) Kontrol biaya operational sesuai dengan budget.

d. Memberikan laporan kepada regional manager mengenai permasalahan yang timbul, antara lain meliputi :

1) Laporan realisasi penjualan.

2) Laporan collection dan kuitansi tak tertagih. 3) Laporan kondisi market demand dan kompetitor.

4) Laporan mengenai perkembangan cabang dan cub branch.

e. Meningkatkan dan membina kerjasama dengan dealer, antara lain meliputi 1) Melakukan kunjungan ke dealer secara periodik dalam rangka

meningkatkan hubungan.

2) Melakukan kunjungan ke dealer baru dalam rangka meningkatkan 3) penjualan.

f. Memimpin, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mecolleteral bawahan, antara lain :

1) Memberikan training dan pengarahan kepada head surveyor, koordinator surveyor dan surveyor mengenai cara-cara survey yang baik.

2) Memberikan pengarahan kepada head kolektor, koordinator kolektor dan kolektor dalam rangka menyelesaikan masalah penagihan.

3) Melakukan meeting secara rutin untuk membahas permasalahan yang timbul.


(52)

2. Branch Finance Manager

Tugas dan tanggung jawab :

a. Mengontrol pengeluaran dan penerimaan dana perusahaan, meliputi : 1) Memastikan bahwa setiap transaksi keuangan baik kas/bank dilakukan

sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 2) Memastikan bahwa kontrol pengeluaran dan penerimaan bank yang

dilakukan oleh head finance telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

3) Memastikan bahwa kontrol administrasi yang dilakukan oleh head administrasi telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Memimpin, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mecolleteralkan stafnya, meliputi :

1) Mengarahkan tugas stafnya agar laporan dapat diselesaikan tepat waktu dan akurat.

2) Menyelesaikan permasalahan yang timbul antarstaf.

c. Mengontrol operational cabang agar dapat berjalan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan, antara lain :

1) Kontrol bawahannya, apakah telah melaksanakan fungsinya sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.

2) Kontrol biaya operational sesuai dengan budget.

3) Bekerjasama dengan branch manager dalam mengontrol kegiatan operational cabang.


(53)

d. Mengirim laporan yang diperlukan kantor pusat.

e. Memberikan informasi kepada kantor pusat mengenai perubahan atau masalah yang timbul di cabang.

f. Melakukan tugas lain sesuai dengan permintaan kantor pusat.

3. Koordinator Finance

Tugas dan tanggung jawab :

a. Kontrol pengeluaran bank, meliputi :

1) Memeriksa voucher pengeluaran bank, dengan giro dan bukti pendukung.

2) Setiap satu giro harus menggunakan satu voucher.

3) Memeriksa pengeluaran bank melalui rekomendasi bank harian. 4) Memeriksa laporan booking dengan pengeluaran giro untuk dealer. b. Kontrol penerimaan bank, meliputi :

1) Memeriksa voucher penerimaan bank, dengan deposit slip dan bukti pendukung.

2) Memeriksa penerimaan bank melalui rekonsiliasi bank harian. 3) Memeriksa laporan tagihan dengan jumlah uang yang disetor. 4) Memeriksa laporan kuitansi turun dan tertagih.

c. Kontrol pengeluaran dan penerimaan kas, meliputi :

1) Memeriksa voucher pengeluaran kas, apakah setip pengeluaran kas tidak melebihi dari Rp. 200.000,-

2) Memeriksa bon, apakah pertanggung jawaban kas bon tidak melebihi dua hari.


(54)

3) Memeriksa pengisian kas kecil, apakah sama dengan bukti pendukung.

4) Memeriksa laporan kas harian.

d. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.

4. Koordinator Umum dan Personalia

Tugas dan tanggung jawab :

a. Kontrol penerimaan dan pelatihan karyawan, meliputi :

1) Memeriksa berkas calon karyawan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan.

2) Melakukan wawancara pertama pada setiap calon karyawan yang akan mengikuti seleksi penerimaan calon karyawan.

3) Mengawasi proses seleksi penerimaan calon karyawan.

4) Memberikan orientasi dan pelatihan pada karyawan baru yang direkrut melalui proses seleksi penerimaan karyawan.

b. Kontrol penerimaan dan pengeluaran logistik, meliputi :

1) Memeriksa setiap penerimaan dan penggunaan perlengkapan dan logistik.

2) Memeriksa laporan opname aktiva dan perlengkapan yang dibuat oleh Staf Personalia.

3) Memeriksa permintaan perlengkapan atau kebutuhan lainnya yang diajukan oleh staf Personalia.


(55)

c. Kontrol kebersihan dan keamanan gedung kantor, meliputi: 1) Memastikan kebersihan dan keamanan gedung

2) Mengajukan perbaikan atau pergantian atas aktiva yang sudah rusak dan tidak layak guna

3) Memeriksa laporan harian Office boy dan Messenger d. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.

5. Koordinator Administrasi

Tugas dan tanggung jawab :

a. Kontrol jurnal pencatatan, meliputi :

Memeriksa jurnal di voucher, jurnal penjualan dan jurnal memorial apakah telah dicatat dengan benar dan tepat waktu.

b. Kontrol proses dan prosedur, meliputi :

1) Memeriksa apakah penyerahan kwitansi dari staf AR ke kolektor apakah sudah sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan

2) Memeriksa kelengkapan berkas apakah sudah sesuai dengan dengan Standar Operasional Perusahaan sebelum PO dan Booking dilakukan 3) Memeriksa setiap berkas aplikasi calon nasabah yang masuk melalui

Customer Care apakah sudah cukup untuk diberikan kepada bagian penjualan

4) Memeriksa laporan rugi laba, neraca, arus kas, insentif, dan laporan bulanan lainnya


(56)

c. Menyiapkan laporan untuk dikirim ke kantor pusat

d. Kerjasama dengan atasan dan bagian lain, antara lain meliputi : 1) Memberikan data atau laporan yang diperlukan oleh atasan.

2) Bekerjasama dengan Head Collection dalam kontrol penerimaan angsuran.

e. Mengkoordinasi dan mengarahkan staffnya agar melaksanakn tugasnya sesuai prosedur perusahaan.

f. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.

6. Collection Head :

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Membantu Branch Finance Manager dalam mencapai target penagihan piutang (collection)cabang.

b. Mengontrol collectioncabang dan sub branch antara lain :

1) Memeriksa laporan collection dan memberikan saran penyelesaian kepada Branch Finance Manager untuk kuitansi yang tidak tertagih. 2) Membantu Branch Finance Manager dalam hal kontrol bad debt agar

tidak lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan.

c. Mengontrol laporan hasil penagihan dari Koordinator Wilayah antara lain : 1) Memeriksa laporan hasil penagihan kolektor yang telah di verifikasi

oleh koordinator wilayah

2) Memeriksa laporan kuitansi tidak tertagih secara harian

3) Menanyakan alasan kuitansi tidak tertagih kepada kolektor serta memberikan saran atas kuitansi tidak tertagih.


(57)

d. Menjalin hubungan baik dengan pihak eksternal, baik aparat maupun kolektor proffesional

7. Kepala Surveyor

Tugas dan tanggung jawab :

a. Membantu branch manager atau assisten branch manager dalam mencapai target penjualan, antara lain meliputi :

1) Membantu memperoleh informasi yang akurat mengenai market demand, baik melalui dealer maupun badan lainnya.

2) Membantu memperoleh informasi kondisi kompetitor mengenai kelemahan dan kelebihan dari produknya.

b. Mengontrol tugas dari surveyor yaitu mempelajari survey report dari surveyor, apakah kondisi konsumen yang mengajukan kredit adalah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

c. Mengontrol laporan kepada branch manager mengenai permasalahan yang timbul, antara lain meliputi :

1) Laporan mengenai kondisi market deman dan kondisi kompetitor. 2) Laporan mengenai permasalahan yang timbul.

d. Meningkatkan dan membina kerjasama dengandealer, antara lain meliputi: 1) Melakukan kunjuangan ke dealer secara periodik dalam rangka

meningkatkan hubungan.

2) Melakukan kunjungan ke dealer baru dalam rangka meningkatkan penjualan.


(58)

e. Memimpin, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mecolleteral surveyor, antara lain :

1) Memberikan trainning dan pengarahan kepada surveyor mengenai cara-cara survey yang baik.

2) Melakukan meeting secara rutin untuk membahas permasalahan yang timbul.

f. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.

8. Koordinator Wilayah

Tugas dan tanggung jawab :

a. Kontrol proses penagihan ke konsumen, meliputi :

1) Menyerahkan kuitansi dan laporan hasil tagihan (dua rangkap) kepada kolektor.

2) Menandatangani laporan hasil tagihan kolektor sebagai serah terima kuitansi.

3) Melakukan penagihan untuk kuitansi yang tertunggak beserta dengan denda penagihan jika diperlukan

4) Verifikasi kuitansi yang tidak tertagih, kuitansi yang tertagih, beserta dengan laporan hasil tagihan kolektor.

5) Terima dari kolektor : laporan hasil tagihan kolektor.

6) Mengontrol proses eksekusi dan kondisi setiap unit yang ditarik oleh kolektor maupun pihak esksternal.


(59)

b. Memberikan laporan kepada Head Collection mengenai kuitansi yang tidak tertagih, dengan memberikan laporan kuitansi tidak tertagih.

c. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.

9. Surveyor

Tugas dan tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab atas MAP yang digunakan, meliputi :

1) Setiap MAP yang diperoleh dari staf credit administrasi harus mengisi buku mutasi MAP.

2) MAP yang ditolak oleh branch manager harus dikembalikan kepada staf credit administrasi.

3) MAP beserta kelengkapan dokumen dan laporan survey yang telah disetujui oleh branch manager harus diserahkan kepada staf purchase order.

b. Melakukan survey terhadap calon konsumen, antara lain meliputi : 1) Melakukan kunjungan ke lokasi konsumen.

2) Membuat laporan mengenai gambaran lokasi konsumen. 3) Melakukan tanya jawab mengenai kondisi konsumen. c. Melengkapi MAP, antara lain meliputi :

1) Menguasai isi dari MAP baik mengenai aspek hukum dari perjanjian maupun mengenai cara perhitungan angsuran beserta biaya administrasi dan asuransi.

2) Menjelaskan mengenai hak dan kewajiban konsumen dan aspek hukum yang tercantum dalam perjanjian konsumen.


(60)

3) Memperoleh tanda tangan konsumen yang diperlukan dalam MAP. 4) Memperoleh kelengkapan dokumen sesuai dengan kebijaksaan

perusahaan.

d. Menyiapkan laporan survey atas hasil survey ke kondumen, antara lain : 1) Mengisi laporan survey sesuai dengan survey yang dilakukan. 2) Laporan survey harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

3) Apabila ada indikasi bahwa konsumen mempunyai itikat baik, maka harus dicantumkan dalam laporan survey.

4) Memberikan laporan survey kepada koordinator surveyor untuk diperiksa dan branch manager untuk persetujuan.

e. Membina kerjasama dengan dealer, antara lain :

1) Menjaga sikap dan penampilan yang baik di dealer.

2) Mendapatkan informasi yang diperlukan oleh koordinator surveyor. f. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasnnya, antara lain :

10.Kolektor

Tugas dan tanggung jawab :

a. Proses penagihan ke konsumen, meliputi :

1) Terima dari koordinator kuitansi (dua rangkap) dan laporan hasil tagihan kolektor.

2) Menandatangani laporan hasil tagihan kolektor sebagai tanda terima kuitansi.


(61)

4) Melakukan penagihan untuk kwuitansi yang tertunggak beserta dengan denda penagihan.

5) Menerima uang tunai atau giro dari konsumen dan menyerahkan kuitansi asli kepada konsumen.

6) Menyerahkan uang tunai atau giro kepada staf collection cashir pada sore harinya, untuk kuitansi yang tertagih beserta dengan kwitansi sementara.

7) Menerima dari collection cashir : laporan hasil tagihan kolektor yang sudah ditandatangani collection cashir.

8) Menyerahkan kepada koordinator kolektor : kuitansi yang tidak tertagih, kuitansi yang tertagih beserta dengan laporan hasil tagihan kolektor.

9) Memberikan penjelasan kepada koordinator kolektor mengenai alasan tidak tertagihnya kuitansi.

10) Terima dari koordinator kolektor : laporan hasil tagihan kolektor. b. Memberikan laporan kepada koordinator kolektor mengenai kuitansi yang

tidak tertagih, dengan memberikan laporan kuitansi tidak tertagih kepada koordinator kolektor.


(62)

4.2 Analisis Hasil dan Pembahasan 4.2.1 Karakteristik Umum Responden

Jumlah konsumen PT. Mandala Multifinance,Tbk cabang Medan hingga tahun 2013 adalah 2170 orang. Jumlah konsumen tersebut berasal dari berbagai tempat yang terdiri dari berbagai profesi yaitu pedagang, karyawan swasta, petani, pegawai negeri, dan lain-lain.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam meminta kredit sepeda motor pada PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan, antara lain :

4.2.1.1 Pendapatan Konsumen

Pendapatan nasabah yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalah segala bentuk penghasilan yang diperoleh para konsumen PT. Mandala Multifinance,Tbk cabang Medan, baik dari gaji pokok maupun yang di luar gaji pokok. Jumlah pendapatan yang diterima para konsumen PT. Mandala Multifinance,Tbk cabang Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel. 4.1

Tingkat Jumlah Pendapatan Konsumen Pendapatan

(Rupiah/Bulan)

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1.000.000-2.000.000 11 11,3

2,100.000-3.000.000 55 56,7 3, 100.000-4.000.000 19 19,6 4, 100.000-5.000.000 7 7,2

> 5.000.000 5 5,2

Jumlah 97 100,0


(63)

4.2.1.2 Pendidikan Akhir Konsumen

Pendidikan akhir konsumen merupakan jenjang pendidikan terakhir yang telah dilalui oleh para konsumen PT. Mandala Multifinance,Tbk cabang Medan. Yang dimulai pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, Perguruan tinggi.

Tabel 4.2

Tingkat Pendidikan Konsumen No. Jenjang Pendidikan Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

1 SD 2 2,1

2 SMP – SMA 74 76,3

3 Perguruan Tinggi 21 21,6

4 Jumlah 97 100,0

(Sumber : Hasil Kuisioner)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil penelitian yang disebarkan dengan N = 97 yang di pilih secara acak didapat tingkat pendidikan para nasabah yang jenjang pendidikan terakhirnya SD sebanyak 2 orang (2,1%), jenjang pendidikan SMP dan SMA ada 74 orang (76,3%) dan jenjang perguruan tinggi ada sebanyak 21 orang (21,6%).

4.2.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga terdiri dari anak, istri, dan keluarga yang tinggal bersama dengan para konsumen, keluarga yang dimaksud adalah orang tua dari nasabah baik orang tua kandung maupun mertua. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


(64)

Tabel 4.3

Jumlah Orang yang Menjadi Tanggungan Konsumen No Jumlah tanggungan Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

1 Tidak ada tanggungan 11 11,3

2 1 – 3 47 48,5

3 4 – 6 39 40,2

Jumlah 97 100,0

(Sumber : Hasil Kuisioner)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil penelitian dengan N= 97 diperoleh data yang tidak mempunyai tanggungan 11 orang (11,3%), yang mempunyai tanggungan 1-3 orang sebanyak 47 orang (48,5%), dan mempunyai tanggungan 4-6 orang sebanyak 39 orang (40,2%).

Tabel 4.4

Jumlah Konsumen PT. Mandala Multifinance Tbk Yang Menjadi Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Konsumen (orang)

Persentase (%)

1 Laki-laki

68 70,1

2 Perempuan

29 29,9

3 Jumlah

97 100,0


(65)

Jumlah sampel yang diambil untuk mewakili populasi adalah sebanyak 97 orang, terdiri dari laki-laki sebanyak 68 orang (70,3%) dan perempuan sebanyak 29 orang (29,9%). Berdasarkan tabel tersebut jumlah konsumen perempuan dari nasbah laki-laki sebanyak %. Ini menunjukkan bahwa konsumen lebih cenderung melakukan kegiatan di PT. Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan.

Tabel 4.5

Kepentingan Penggunaan Produk PT. Mandala Multifinance Tbk

No Keterangan Jumlah Nasabah

(orang)

Persentase (%)

1 Konsumsi rumah tangga

46 47,4

2 Usaha/Bisnis

51 52,6

3 Lain-lain 0 0,0

Jumlah

97 100,0

(Sumber : Hasil Kuisioner)

Dari 97 orang responden, 46 orang (47,4%) menyatakan bahwa penggunaan jasa PT. Mandala Multifinance Tbk terutama dalam hal kredit digunakan untuk konsumsi rumah tangga, selanjutnya 51 orang (52,6%) digunakan untuk usaha atau bisnis.


(66)

4.3 Analisis Faktor-Faktor Permintaan Kredit Pada PT. Mandala Multifinance Tbk

4.3.1 Hasil Estimasi Model

Dalam mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance Tbk cabang Medan, secara sistematis model persamaannya dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + µ

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan telah diolah dalam persamaan maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Tabel Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficie nts

t Sig,

Collinearity Statistics B

Std,

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Constant) 14,729 1,744 8,447 0,000

Pendapatan 1,389 0,137 0,783 10,168 0,000 0,786 1,272 Tingkat Bunga -0,171 0,056 -0,210 -3,062 0,003 0,993 1,007 Jangka waktu

pengembalian kredit

0,037 0,018 0,158 2,041 0,044 0,782 1,279


(67)

4.3.2 Interpretasi Model

Berdasarkan hasil regresi di atas, diperoleh persamaan linier berganda sebagai berikut :

Y = 14,729 + 1,389 X1 -0,171 X2 + 0,037 X3

Dari persamaan regresi linier diatas, dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel independen yaitu pendapatan (X1), tingkat bunga (X2), dan jangka waktu pengembalian kredit (X3) terhadap jumlah kredit yang diminta pada PT. Mandala Multifinance Tbk cabang Medan sebagai berikut :

1. Pendapatan (X1) berpengaruh positif terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance Tbk. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pendapatan yaitu sebesar 1,389. Artinya setiap kenaikan pendapatan Rp. 1,- maka permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan akan menaik sebesar 1,389 dengan tingkat kepercayaan 95%, ceteris paribus.

2. Tingkat bunga (X2) berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance Tbk. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi tingkat bunga yaitu sebesar -0,171 Artinya setiap kenaikan pendapatan Rp. 1,- maka permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance Tbk cabang Medan akan menurun sebesar 0,171 dengan tingkat kepercayaan 95%, ceteris paribus.

3. Jangka waktu pengembalian kredit (X3) berpengaruh positif terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance Tbk. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pendapatan yaitu sebesar 0,037. Artinya


(68)

setiap kenaikan jangka waktu pengembalian kredit sebesar 1 bulan maka permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance Tbk cabang Medan akan menaik sebesar 0,037 dengan tingkat kepercayaan 95%, ceteris paribus.

4. Pendapatan (X1), tingkat bunga (X2), dan jangka waktu pengembalian kredit (X3) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance Tbk. Hal ini di tunjunkkan oleh koefisien regresi masing-masing faktor yang memiliki nilai tidak sama dengan nol. Artinya setiap perubahan sebesar 1 satuan akan mempengaruhi permintaan secara keseluruhan dengan tingkat kepercayaan 95%, ceteris paribus.

4.3.3 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) a. Analisis Koefisien Determinasi

Dari tabel regresi dapat diperoleh koefisien Determinasi (R-Square) sebesar 0,566 atau 56,6%, hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan variasi yang terjadi pada variabel independen (pendapatan, tingkat bunga, jangka waktu pengembalian kredit) dapat menjelaskan variabel dependen (permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance Tbk cabang Medan) sebesar 56,6% sedangkan sisanya sebanyak 43,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi.


(69)

b. Uji t-statistik (Uji Parsial)

Uji t-statistik dilakukan untuk menguji apakah variabel independen di atas secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

1. Pendapatan

1) Komposisi hipotesis

Ho : b = 0, berarti tidak ada pengaruh pendapatan (X1) terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance.

Hi : b ≠ 0, berarti ada pengaruh pendapatan (X1) terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance.

2) Level of significant = 0,05 3) Nilai t tabel = 1,980

Ho diterima apabila -t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak apabila t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel 4) Nilai t hitung = 10,168

H0 ditolak H0 ditolak

-10,168

10,168

H0 diterima

-1,980

1,980

Gambar 4.3


(70)

Dari perhitungan diperoleh bahwa t hitung = 10,168 > t tabel = 1,980 maka hipotesis yang menyatakan bahwa variabel pendapatan (X1) mampu mempengaruhi permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance dengan H0 ditolak, hipotesa alternatif diterima. Artinya secara individu variabel pendapatan berpengaruh secara positif terhadap permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance cabang Medan dengan tingkat kepercayaan 95%.

2. Tingkat Bunga

1) Komposisi hipotesis

Ho : b = 0, berarti tidak ada pengaruh tingkat bunga (X2) terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance.

Hi : b ≠ 0, berarti ada pengaruh tingkat bunga (X2) terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance.

2) Level of significant = 0,05 3) Nilai t tabel = 1,980

Ho diterima apabila -t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak apabila t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel 4) Nilai t hitung = -3,062


(1)

3. Jangka waktu pengembalian kredit (X3) berpengaruh positif terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Medan. Artinya semakin lama jangka waktu pengembalian kredit yang ditawarkan maka jumlah kredit yang diminta akan meningkat, ceteris paribus. Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis. Jangka waktu pengembalian kredit yang lebih lama akan membuat besarnya cicilan perbulan yang harus dibayar konsumen lebih kecil sehingga meringankan konsumen dalam melunasi kreditnya.

4. Pendapatan (X1), tingkat bunga (X2), dan jangka waktu pengembalian kredit (X3) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kredit (Y) pada PT. Mandala Multifinance Tbk cabang Medan. Perubahan dari setiap faktor akan mempengaruhi jumlah permintaan kredit sesuai dengan hipotesis penelitian, ceteris paribus.

5.2 Saran

1. Sebaiknya PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Medan masih perlu mempertimbangkan pemohon kredit pada aspek besarnya pendapatan, tingkat bunga dan jangka waktu pengembalian kredit.

2. 2. Sebaiknya PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Medan lebih meningkatkan ketelitian atas keabsahan data calon konsumen di lapangan pada saat proses survey.


(2)

3. Sebaiknya PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Medan lebih meningkatkan pelayanan dan menjaga proses administrasi agar tetap mudah dan cepat guna meningkatkan permintaan kredit dari calon konsumen.

4. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut, dapat menggunakan variabel dari aspek lain yang sesuai dengan penelitian ini.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arthesa, Ade, Ir, MM dan Handiman, Edia, Ir. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Kotler, Philip. 2003. Dasar-dasar pemasaran. Jakarta : Prenhallindo. Nazir, Moh, Ph.D. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Pratama, Rahardja & Mandala Manurung.2008.Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI.

Peraturan Menteri Keuangan No. 82/PMK.012/2006. Tentang Perusahaan Pembiayaan. Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal, 2006. Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suharyanto, Hadriyanus. 2005. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Guru dan Media Wacana.

Sukirno, Sadono. 2005. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi - Teori Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sumanjaya, Rahmat, Syahrir Hakim dan H.B Tarmizi. 2008. Teori Ekonomi Mikro. Medan : USU Press.

Syamsulanam. 2012. Makalah Tingkat Suku Bunga. http://syamsulanam16.wordpress.com/2012/07/


(4)

Tjoekam, Moh. 1999. Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersil: Konsep, Teknik & Kasus. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Undang-undang No. 10 tahun 1998. Tentang Perubahan Undang-undang No. 7 tahun 1992. Kumpulan Perundang-undangan Republik Indonesia, Deppen RI.


(5)

KUESIONER PENELITIAN

I. Petunjuk Pengisian

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini kepada Bapak/Ibu dipersilahkan untuk melingkari salah satu jawaban yang sesuai menurut Bapak/ibu.

II. Identitas Responden 1. Nama Responden :

2. Umur :

3. Alamat :

4. Jenis Kelamin : 5. Jenis pekerjaan : III. Pertanyaan

1. Jenjang pendidikan terakhir yang bapak/ibu jalani : a. SD

b. SMP/SMA c. Perguruan tinggi

2. Berapakah pendapatan Bapak/Ibu sebulan : a. Rp.1.000.000 s/d Rp 3.000.000 b. Rp.3.000.000 s/d Rp.5.000.000 c. >Rp.5.000.000

3. Apakah Bapak/Ibu sudah menikah : a. Sudah menikah

b. Belum menikah (lanjut ke pertanyaan nomor 5) 4. Berapa Jumlah Tanggungan Bapak/ibu :

a. 1-3 orang b. 4-6 orang c. >6 orang

5. Berapa persen (%) tingkat bunga yang Bapak/ibu tolerir : a. 25% - 30%

b. 30% - 35% c. >35%


(6)

6. Apakah Tingkat bunga yg diberikan PT. Mandala Multifinance menjadi tujuan Bapak/ibu mengkredit sepeda motor :

a. Ya b. Tidak

7. Berapa Jangka waktu pengembalian kredit (tenor) sepeda motor yang bapak/ibu tolerir :

a. <12 bulan b. 12 – 24 bulan c. >24 bulan

8. Apakah Jangka waktu pengembilan kredit (tenor) di PT. Mandala Multifinance sangat membantu bapak/ibu?

a. Ya b. Tidak

9. Jumlah kredit yang diminta Bapak/Ibu pada PT. Mandala Multifinance : ……… ……….

10. Apa alasan Bapak/Ibu memilih PT. Mandala Multifinance :

……… ……… ………... 11. Apakah PT. Mandala Multifinance sangat membantu/bermanfaat

Bapak/ibu ? a. Ya b. Tidak

12. Untuk keperluan apa Bapak/Ibu melakukan kredit sepeda motor? a. Konsumsi Rumah tangga

b. Usaha / bisnis

Terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu dalam mengisi Kuesioner ini dengan Benar