CAFTA China ASEAN Free Trade Area

9 Manfaat bawang putih sangat banyak, hal ini menjadikan komoditas bawang putih menjadi komoditas yang penting dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan yang semakin besar. Potensi pasar bawang putih tidak hanya di dalam negeri saja, tetapi juga di luar negeri. Dalam perdagangan Internasional, bawang putih dikenal sebagai salah satu jajaran komoditas pertanian yang bernilai ekonomi tinggi Samadi, 2000.

2.1.2 CAFTA China ASEAN Free Trade Area

CAFTA China ASEAN Free Trade Areamerupakan perjanjian area perdagangan bebas antara China dan ASEAN. CAFTAdibuat untuk mengurangi bahkan menghapuskan hambatan perdagangan barang tarif maupun non tarif, memudahkan arus perdagangan jasa, peraturan investasi, dan untuk mendorong kerjasama dibidang ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat China-ASEAN. Tujuan dari CAFTAsalah satunya adalah meliberalisasi perdagangan secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa serta menciptakan suatu sistem yang transparan dan untuk mempermudah investasi Direktorat Kerjasama Regional dan Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional, 2010. Perjanjian CAFTAdimulai dengan penandatanganan Framework Agreement On Comprehensive Economic Cooperation between the ASEAN and People’s Republic of China oleh pihak ASEAN dan China di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 4 November 2002. Setelah beberapa kali negosiasi dan ratifikasi, akhirnya CAFTA diluncurkan sejak ditandatanganinya Trade in goods Agreement and Dispute Settlement Mecanism Agreementpada tanggal 29 Universitas Sumatera Utara 10 November 2004 di Vientiane, Laos. Persetujuan Jasa CAFTA ditandatangani pada pertemuan ke-12 KTT ASEAN di Cebu, Filipina pada bulan Januari 2007, sedangkan persetujuan investasi ASEAN-China pada bulan Agustus 2009 di Bangkok, Thailand. Menurut Direktorat Kerjasama Regional dan Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional 2010 peraturan nasional terkait kebijakan CAFTA di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2004 tanggal 15 Juni 2004 tentang pengesahan Framework Agreement On Comprehensive between the Association of Southeast Asian Nations and the People’s Republic of China. 2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 355KMK.012004 tanggal 21 Juli 2004 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Impor barang dalam rangka Early Harvest Package ASEAN-China Free Trade Area. 3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 57PMK.0102005 tanggal 7 Juli 2005 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam Rangka Normal Track ASEAN-China Free Trade Area. 4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 21PMK.0102006 tanggal 15 Maret 2006 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam Rangka Normal Track ASEAN-China Free Trade Area. 5. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 04PMK.0112007 tanggal 25 Januari 2007 tentang Perpanjangan Universitas Sumatera Utara 11 Penetapan Tarif Bea Masuk dalam Rangka Normal Track ASEAN-China Free Trade Area. 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53PMK.0112007 tanggal 22 Mei 2007 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam Rangka ASEAN-China Free Trade Area. 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 235PMK.0112008 tanggal 23 Desember 2008 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam Rangka ASEAN-China Free Trade Area. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Globalisasi Ekonomi