terhadap  36  siswa  kelas  VIII  MTSN  Cikancung  yang  sebelumnya  telah memperoleh materi yang akan diujikan.
a. Analisis Validitas Tes
Kriteria  yang  mendasar  dari  suatu  tes  yang  tangguh  adalah  tes  mengukur hasil-hasil yang konsisten dengan tujuannya. Menurt Arikunto 2005: 65 sebuah
tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui validitas isi instrumen  yang akan
digunakan  sebelumnya  dilakukan  proses  validasi  oleh  dosen  pembimbing,  dan beberapa  mahasiswa  S2  Sekolah  Pascasarjana  Pendidikan  Matematika  UPI.
Validitas  soal  yang  dinilai  oleh  validator  adalah  kesesuaian  antara  indikator  soal dan  butir  soal,  keterbacaan  soal,  kebenaran  konsep  atau  materi  yang  akan
diujikan, serta kesesuaian soal dengan kemampuan siswa. Validitas  tes  dikatakan  baik  jika  hasilnya  sesuai  dengan  kriterium,  dalam
arti  memiliki  kesejajaran  antara  hasil  tes  dengan  kriteriumnya  Arikunto,2005: 69.  Untuk  mengetahui  kesejajaran  antara  hasil  tes  dengan  kriterium  digunakan
rumus Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut: r
xy
=
∑ ∑ ∑
∑ ∑   ∑
∑
……….Arikunto, 2006, :72
keterangan: r
xy
= koefisien korelasi antara X dan Y N  = banyaknya peserta tes
X = nilai hasil uji coba Y = Nilai rata-rata ulangan harian
Selanjutnya  koefisien  korelasi  yang  diperoleh  diinterpretasikan  dengan menggunakan klasifikasi koefisien korelasi koefisien validitas, menurut Guilford
Suherman, 2003, :113:
Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Validitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,90 ≤ r
xy
1,00 Validitas sangat tinggi
0,70 ≤ r
xy
0,90 Validitas tinggi
0,40 ≤ r
xy
0,70 Validitas sedang
0,20 ≤ r
xy
0,40 Validitas rendah
0,00 ≤ r
xy
0,20 Validitas sangat rendah
r
xy
0,00 Tidak valid
Setelah  melakukan  uji  coba  dan  perhitungan,  diperoleh  nilai untuk
kemampuan  Komunikasi  sebesar  0,461  dan  termasuk  ke  dalam  kriteria  validitas sedang.  Sedangkan  untuk  kemampuan  Pemecahan  Masalah  nilai
yang diperoleh adalah 0,464 dan termasuk ke dalam kriteria validitas sedang.
b. Analisis Validitas Butir Soal
Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap  skor  total.  Untuk  menguji  validitas  butir  soal,  skor  setiap  butir  soal
dikorelasikan  dengan  skor  total.  Sebuah  soal  dikatakan  memiliki  validitas  tinggi apabila  mempunyai  dukungan  yang  besar  terhadap  skor  total.  Untuk  mengetahui
validitas  butir  soal  digunakan  rumus  Product  Moment  dari  Pearson.  Kemudian untuk  mengetahui  signifikansi  koefisien  korelasi  dilakukan  uji-t.  Uji-t  dilakukan
untuk  melihat  apakah  terdapat  hubungan  yang  signifikan  atau  tidak  antara  dua variabel. Rumus hipotesisnya adalah:
H
o
: = 0
H
A
: ≠ 0
Untuk menghitung nilai digunakan rumus sebagai berikut Sudjana, 1992:
380: =
− 2 1 −
Keterangan: t = daya beda dari uji-t
n = banyak subjek r
xy
= koefisien korelasi Untuk  taraf  signifikasi
dan derajat kebebasan  =  − 2, H
o
diterima  jika t
hitung
t
tabel
. Dalam keadaan lain, H
o
ditolak atau butir soal tersebut valid. Untuk instrumen tes kemampuan komunikasi dan kemampuan pemecahan
masalah  matematis  dengan =  0,05  dan  derajat  kebebasan  34,  nilai  t  yang
diperoleh  ber  dasarkan  tabel  adalah
, ;+
= 2,0322.  Hasil  lengkap  olahan data hasil uji coba ditampilkan dalam Tabel  3.4 dan Tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.4 Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Komunikasi Matematis
No. Soal Koefisien
Korelasi Kriteria
Validitas
-
.-012
Keterangan
1. 0,71
Tinggi 5,87
Valid 2.
0,86 Tinggi
9,83 Valid
3. 0,71
Tinggi 5,87
valid 4.
0,70 Tinggi
5,72 Valid
Tabel 3.5 Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Pemecahan Masalah Matematis
No. Soal Koefisien
Korelasi Kriteria
Validitas
-
.-012
Keterangan
1. 0,856
Tinggi 9,655
Valid 2.
0,49 Sedang
3,28 Valid
3. 0,81
Tinggi 8,05
Valid
c. Analisis Reliabilitas