Implementasi Kebijakan. 5. Kerangka Teori.

9 Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik pada dasarnya berorientasi pada pemecahan masalah riil yang terjadi di tengah- tengah masyarakat. Masalah kemiskinan adalah masalah yang cukup krusial dan harus segera ditindak lanjuti, salah satunya adalah melalui program penanggulangan kemiskinan di perkotaan P2KP.

1.5.2. Implementasi Kebijakan.

Implementasi kebijakan merupakan rangkaian kegiatan setelah suatu kebijakan dirumuskan. Tanpa suatu implementasi maka suatu kebijakan yang telah dirumuskan akan sia-sia belaka. Oleh karena itu, implementasi kebijakan mempunyai kedudukan yang penting di dalam kebijakan publik. Menurut Van Meter dan Van Horn Wahab, 1990 : 51 merumuskan proses implementasi atau pelaksana adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu-individu atau kelompok-kelompok pemerintah ataupun swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan –tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan. Sedangkan menurut Pressman dan Wildavsky, implementasi diartikan sebagai interaksi antara penyusunan tujuan dengan sarana-sarana tindakan dalam mencapai tujuan tersebut, atau kemampuan untuk menghubungkan dalam hubungan kausal antara yang diinginkan dengan cara untuk mencapainya. Syaukani, Gaffar dan Rasyid, 2002 : 295. Lebih lanjut Patton dan Sawicki Tangkilisan, 2003 : 9 menyatakan bahwa implementasi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk merealisasikan program dimana pada posisi ini eksekutif mengatur cara untuk Universitas Sumatera Utara 10 mengorganisir, menginterprestasikan dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi. Lebih lanjut, Edward III 1980 : 17 menyebutkan kebutuhan utama bagi keefektifan pelaksanaan kebijakan adalah bahwa mereka yang menerapkan keputusan haruslah mengetahui apa yang seharusnya mereka lakukan. Jika kebijakan ingin dilaksanakan dengan tepat, arahan serta petunjuk pelaksanan tidak hanya diterima tetapi juga harus jelas, dan jika tidak jelas maka para pelaksana akan kebingungan tentang apa yang seharusnya mereka lakukan dan akhirnya mereka akan mempunyai kebijakan sendiri dalam memandang penerapan kebijakan tersebut. Edward III juga menawarkan model efektifitas implementasi kebijakan dengan menyebutkan empat faktor krusial dalam melaksanakan suatu kebijakan yaitu : a. Komunikasi Syarat pertama dalam pelaksanaan kebijakan yang efektif adalah bahwa yang melaksanakan tugas tersebut mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Jadi, ada suatu kejelasan tentang apa yang harus mereka lakukan. Selanjutnya dalam komunikasi perlu adanya konsistensi dari aspek komunikasi yaitu bagaimana penetralisiran tugas dan fungsi tertentu yang akan dilakukan. Agar implementasi menjadi efektif maka mereka yang mempunyai tanggungjawab untuk mengimplementasikan sebuah keputusan mesti tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Sukses tidaknya implementasi yang dilihat dari aspek komunikasi adalah bagaimanaa pentransmisian tugas atau fungsi tertentu yang akan dilakukan. Universitas Sumatera Utara 11 b. Sumber daya Sumber yang penting dalam suatu pelaksanaan kebijakan meliputi sumber daya manusia yakni kompetensi implementator, serta sumber daya finansial. c. Disposisi Kecenderungan para pelaksana sangat menentukan dalam pelaksanaan suatu kebijakan, tingkah laku para pelaksanan dan peraturan-peraturan yang telah ditentukan sebelumnya mempengaruhi hasil selanjutnya. Tingkah laku ini juga menyangkut cara pandang terhadap sesuatu hal atau tentang kebijakan tersebut. d. Struktur birokrasi Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan mempengaruhi pelaksanaan kebijakan. Salah satu dari aspek stuktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi standart. Sementara itu, Wibawa 1994 : 20 mengatakan bahwa tujuan implementasi adalah untuk menetapkan arah agar tujuan kebijakan publik dapat direalisasikan sebagai hasil dari kegiatan pemerintah. Selanjutnya, Wibawa menyebutkan bahwa keseluruhan proses penetapan kebijakan baru bisa dimulai apabila tujuan dan sasaran yang semula bersifat umum telah diperinci, program telah dirancang dan sejumlah dana telah dialokasikan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa program merupakan unsur pertama yang harus ada demi tercapainya kegiatan implementasi. Program akan menunjang implementasi karena dalam program tersebut dimuat berbagai aspek antara lain : a. Adanya tujuan yang ingin dicapai. Universitas Sumatera Utara 12 b. Adanya kebijaksanaan-kebijaksanaan yang harus diambil dalam mencapai tujuan tersebut. c. Adanya aturan-aturan yang dipegang dan prosedur yang harus dilalui. d. Adanya strategi dalam pelaksanaan. Selanjutnya Jones Tangkilisan 2003 : 17 menyebutkan beberapa dimensi dari implementasi pemerintahan mengenai program-program yang sudah disyahkan, kemudian menentukan implementasi, juga membahas aktor-aktor yang terlibat, dengan memfokuskan pada birokrasi yang merupakan lembaga eksekutor. Selanjutnya Jones mengatakan apakah suatu program terimplementasikan dengan efektif atau dapat diukur dengan standar penilaian yaitu : 1. Organisasi yaitu : merupakan unit atau wadah untuk menempatkan program ke dalam tujuan kebijakan. Organisasi tersebut harus memiliki struktur organisasistruktur kerja, sumber daya manusia, sarana dan prasarana. 2. Penafsiran yaitu : merupakan kegiatan yang menerjemahkan makna program ke dalam pengaturan yang dapat diterima dan dapat dijalankan. 3. Penerapan yaitu : yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan demi terealisasinya tujuan dari program tersebut. Dengan demikian, implementasi merupakan suatu proses mengubah gagasan atau program menjadi tindakan dan bagaimana kemungkinan cara menjalankan perubahan tersebut agar tujuan dari program tersebut dapat berjalan efektif dan efesien. Universitas Sumatera Utara 13

1.5.3. Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Keluarga Harapan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Kota Medan

7 70 106

Implementasi Kebijakan Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014

2 89 205

Pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (Studi pada Kelurahan Kota Matsum I, Kecamatan Medan Area, Kota Medan).

1 47 70

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Pengaruh Pelaksanaan Program Penaggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal)

1 41 126

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)(Studi Pada Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli )

6 52 86

Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2kp) Di Kecamatan Medan Maimun

2 47 125

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. - Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (Study Pada Kelurahan Pangkalan Manshyur Kecamatan Medan Johor Medan)

0 0 28

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN (P2KP) (Study Kasus pada Kelurahan Pangkalan Manshyur Kecamatan Medan Johor)

0 0 14

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KELURAHAN MARGASARI KECAMATAN BUAH BATU KOTA BANDUNG Oleh : Megga Puspitha Juanda 158010027 ABSTRAK - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PER

0 1 17